MUJIZAT LALAT PERLU DIKAJI LEBIH DALAM
Luthfi Bashori
Menurut cacatan insklopedi, kata mujizat dalam ajaran Islam dimaknakan sebagai suatu peristiwa yang terjadi di luar kebiasaan yang digunakan untuk mendukung kebenaran kenabian seorang nabi atau kerasulan seorang rasul, sekaligus melemahkan lawan-lawan/musuh-musuh yang meragukan kebenarannya. Pengertian ini terkait dengan kehadiran seorang nabi atau rasul.
Rasul di dalam menyampaikan ajarannya seringkali mendapatkan pertentangan dari masyarakatnya. Misalnya, ajarannya dianggap obrolan bohong (dusta), bahkan seringkali dianggap sebagai tipu daya (sihir).
Mujizat biasanya berisi tentang penunjukan hal-hal yang sedang menjadi trend pada zaman diturunkannya mukjizat tersebut. Misalnya pada zaman Nabi Musa, trend yang sedang terjadi adalah ilmu sihir maka dengan mujizat tongkat Nabi Musa bisa berubah menjadi ular dan mengalahkan ilmu sihir orang lain yang ada di sekitarnya.
Demikian juga pada zaman Nabi Muhammad, trend yang sedang berkembang adalah ilmu sastra. Maka disaat itulah diturunkan Al-Qur`an sebagai mujizat Nabi Muhammad SAW Seorang nabi yang tidak bisa membaca dan menulis tapi bisa menunjukkan Al-Quran sebagai pedoman hidup umat Islam, disertai penggunaan pelajaran satra Arab yang bernilai tinggi.
Mujizat adalah sebuah perkara luar biasa (khariqun lil adah) yang disertai tantangan (untuk menirunya), dan muncul pada diri seorang yang mengaku sebagai nabi atau rasul untuk menguatkan dan menyesuaikan dakwahnya.
Seorang nabi atau rasul, seringkali menampakkan beberapa mujizat, di saat yang berlainan dan untuk kepentingan yang berbeda. Semuanya itu untuk memperrkuat dakwah kenabian dan kerasulan mereka.
Contoh mujizat Nabi Muhammad SAW selain Alquran, sekalipun tampaknya hanya urusan yang sepele, namun jika diperhatikan dengan teliti, ternyata memiliki rahasia yang sangat luar biasa, yaitu mujizat tentang lalat.
Shahabat Abu Hurairah RA meriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Apabila lalat terjatuh ke dalam wadah (air minum) salah seorang di antara kalian, maka hendaklah ia menenggelamkan lalat itu ke dalamnya sebelum membuang (lalat)-nya. Karena sesungguhnya pada salah satu sayapnya terkandung penyakit, dan pada sayapnya yang lain terkandung penawar.
Dalam riwayat lain, "Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia mengenai makananmu maka perhatikanlah lalat itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia mendahulukan racunnya dan mengakhirkan obatnya." (HR. Ahmad, Ibn Majah.
Ada sebagian kalangan yang meragukan mujizat Nabi Muhammad SAW yang berupa ilmu kedokteran ini, mereka mengatakan:
Bagaimana bisa berkumpul antara racun dan obat pada sayap lalat?
Bagaimana lalat bisa tahu sehingga dia mampu mendahulukan sayap yang memiliki racun dan memperlambat sayap yang memiliki obat?
Apa yang membuat lalat begitu pandai seperti itu?Untuk menepis keragu-raguan mereka ini, Imam al-Khatabi telah menjawab:
"Ini adalah pertanyaan orang yang benar-benar jahil atau memang hanya berpura-pura bodoh. Seorang yang dapat merasakan kehidupan dalam dirinya dan kehidupan seluruh hewan, dia akan menemukan bahwa terkumpulnya udara panas dan dingin, kering dan basah yang saling berlawanan dimana ketika bertemu maka akan saling merusak. Tetapi Allah mampu untuk menyatukannya dan menjadikannya sebagai kekuatan hewan agar tidak ada orang yang akan mempertikaian akan terkumpulnya penyakit dan obat dalam satu hewan.
Dialah yang memberi ilham kepada lebah untuk membuat rumah yang sangat menakjubkan serta mengeluarkan madu dan Dia juga yang mengilhami semut agar mencari makanan rujinya serta disimpan untuk kebutuhan hidupnya, Dialah yang menciptaan lalat dan mengajarinya agar mengedepankan sayap penyakit terlebih dulu kemudian sayap penawarnya. Semua itu adalah keinginan Allah untuk menguji hamba-Nya sehingga wujud ta`abbud (ibadah). Pada segala sesuatu ada pelajaran dan hikmah. Dan tidak ada yang dapat memahaminya kecuali orang-orang yang berakal. "
(Dinukil dari kitab Maalim Sunan 4:239).Di samping itu, pada perkembangannya sudah banyak para ilmuwan yang sengaja meneliti tentang mujizat lalat, antara lain sebagaimana berikut:
Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Univ. Iskandariyah, telah melakukan penelitian tentang "hadits lalat ini" dan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Di zaman sekarang, para pakar penyakit yang mereka hidup berpuluh-puluh tahun, baru bisa mengungkap rahasia ini, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Yaitu kurang lebih 30-an tahun yang lalu mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukan yang sudah menahun adalah dengan lalat. Begitulah yang diungkap Dr. Amin Ridha.
Para ilmuwan dari Australia juga menemukan, bahwa seekor lalat itu terbukti pada sebelah sayapnya terdapat 1 gen refilin yaitu gen yang mempunyai 2 fungsi yakni fungsi pada industri dan fungsi pada kesehatan. Fungsi pada industri bahwa gen refilin ini lebih dahsyat dan lebih kuat dibanding dengan semua jenis karet yang ada, yang dibuat oleh banyak orang dimuka bumi ini. Gen refilin yang ada di sayap lalat itu lebih kuat dan lebih hebat jika di pakai sebagai karet karena ia mempunyai daya dorong dan daya tekan yang sangat kuat serta daya pental yang demikian dahsyat, dan itu ada pada sayap lalat.
Dalam fungsi kesehatannya bahwa gen refilin itu adalah satu gen yang bisa mengobati penyakit yang ada pada syaraf arteri dan syaraf meina. Syaraf arter I yang banyak terjadi penyumbatan, gen-gen refilin yang ada di sayap seekor lalat itulah yang dapat mengobatinya.
Menurut Dr. Muhammad M. El Samahy (Universitas Al-Azhar, Mesir) telah menulis sebuuah artikel bahwa para pakar mikrobiologi telah menemukan adanya sel-sel dengan posisi membujur yang hidup sebagai parasit di perut lalat.
Namun ketika lalat dicelupkan seluruhnya ke dalam air, maka terjadi perubahan tekanan osmosis yang menyebabkan sel pecah.
Isi sel tersebut ternyata adalah penangkal patogen (zat pembawa penyakit) yang dibawa lalat dalam tubuhnya. Artinya, ketika kita mencelupkan lalat, ternyata bermakna untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh manusia.
Sesuai berita, pernah terjadi di Negara India pada tahun 30an. Mereka dilanda wabah kolera (Kolera).
Bahkan, ada yang mengatakan, bahwa rakyat india akan mati karena kolera, dan lalatlah penyebabnya, dan lalat itu tidak sehat dan tidak pula menyembuhkan semua orang akan mati.
Namun, setelah dua minggu, dokter telah menemukan rakyat India semakin pulih. Mengapa? Ada alasan: karena lalat telah mengganti bakteri yang menyebabkan penyakit ini, dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lain, yang dinamakan bacteriphagesyang membunuh bakteri menggunakan sayap kedua. Lalat turun ke sumur-sumur, dan masuk ke dalam air dan membunuh bakteri. Rakyat India minum, dan mereka sembuh. Dari situlah dimulailah kesehatan secara perlahan dalam tubuh mereka.
Masih banyak para ilmuwan yang telah meneliti tentang mujizat lalat, yang sebenarnya perlu dikaji dan diinformasikan kepada masyarakat pada umumnya, terlebih khusu di kalangan umat Islam, agar mereka lebih mengenal siapa sejatinya Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang begitu hebat dengan mujizat-mujizatnya itu.