KISAH AHLI IBADAH YANG TERTIPU DENGAN IBADAHNYA
Luthfi Bashori
Tentang dunia kisah yang baik, ternyata Alquran telah menjadikannya sebagai salah satu metode dakwah yang cukup signifikan dalam membimbing Nabi Muhammad SAW, dan tentunya sangat berpengaruh positif untuk keteladanan bagi umat Islam.
Allah berfirman tentang dunia kisah ini antara lain, yang artinya:
"Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik, dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)-nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui." (12:3).
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (12:111).
Berikut adalah salah satu kisah yang mengandung pelajaran sangat berharga, dan dapat memotifasi pembacanya demi memperkuat keimanan dan keikhlasan dalam beramal karena Allah, serta ridha terhadap segala ketentuan-Nya.
Sy. Jabir RA berkata, bahwa suatu ketika Rasulullah SAW keluar menemui kami, lalu bersabda memberitahukan kami, Jibril berkata: Hai Nabi Muhammad, demi Allah yang mengutusmu dengan membawa agama yang benar, sesungguhnya Allah mempuyai seorang hamba yang menyembah Allah selama 500 tahun di puncak sebuah gunung, yang panjang dan lebarnya 3 hasta kali 30 hasta. Ada lautan yang mengelilinginya sejauh 4000 farsakh dari setiap arah. Allah mengeluarkan baginya sebuah mata air yang tawar selebar jari yang memancarkan air tawar, dan berkumpul di lereng gunung dengan sebatang pohon delima yang setiap malam mengeluarkan sebuah delima, yang dapat dipergunakan bekal ibadah di hari itu.
Apabila tiba waktu sore, ia turun dan mengambil air wudu dan mengambil delima itu, lalu memakannya. Kemudian ia mengerjakan shalatnya.
Jibril berkata, maka Allah mengabulkan permintaannya. Kami selalu melewatinya ketika kami turun dan ketika kamu naik. Kami diberi tahu bahwa kelak akan ia dibangkitkan pada Hari Kiamat, lalu ia dihadirkan di hadapan Allah.
Allah berfirman kepadanya: Masukkan hamba-Ku ke dalam surga dengan rahmat-Ku.
Orang itu berkata: Ya Rabb, dengan amalku.
Allah berfirman: Bandingkan nikmat-Ku pada hamba-Ku dengan amalnya.
Ternyata nikmat penglihatan telah mengalahkan ibadah 500 tahun. Tinggallah, nikmat tubuh sebagai kelebihan atasnya.
Maka Allah berfirman: Masukkan hamba-Ku ke dalam neraka.
Kemudian ia diseret ke neraka.
Maka ia berseru: Ya Rabb, dengan rahmat-Mu, masukkanlah aku ke dalam surga.
Kemudian Allah berfirman: Kembalikan dia ! Maka ia dihadirkan di hadapan-Nya.
Allah berkata: Hai hamba-Ku, siapa yang menciptakanmu sedangkan engkau dulu bukan apa-apa?
Orang itu menjawab: Engkau Ya Rabb.
Allah berfirman: Siapa yang menguatkanmu untuk beribadah selama 500 tahun?
Orang itu menjawab: Engkau, Ya Rabb.
Allah berfirman: Siapa yang menurunkanmu di gunung di tengah gelombang lautan dan mengeluarkan bagimu air tawar dari air asin serta mengeluarkan setiap malam sebuah delima yang biasanya keluar sekali dalam setahun? Siapa yang engkau memohon kepada-Nya agar mencabut nyawamu dalam keadaan sujud dan Dia mengabulkan doamu?
Orang itu menjawab: Engkau Ya, Rabb.
Allah berfirman: Semua itu dengan rahmat-Ku dan dengan rahmat-Ku Aku memasukkan ke dalam surga. Masukkan hamba-Ku ke dalam surga. Sungguh engkau sebaik-baik hamba. Maka Allah memasukkannya ke dalam surga.
Jibril berkata: Sesungguhnya segala sesuatu itu disebabkan rahmat Allah, Ya Muhammad.
(HR. Al-Hakim).