URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 67 users
Total Pengunjung: 6224169 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
ADIL TERHADAP ANAK 
Penulis: Pejuang Islam [ 3/9/2016 ]
 
ADIL TERHADAP ANAK

Luthfi Bashori

Sy. Numan bin Basyir RA mengatakan, bahwa suatu saat ia menerima sesuatu dari ayahnya. Namun ibunya memprotes dan mengatakan kepada sang ayah, Saya tidak suka sebelum engkau memperlihatkannya kepada Rasulullah S.A.W

Seketika itu juga Sy. Basyir menemui Nabi Muhammad S.A.W seraya mengatakan, Ya Rasulullah, saya memberikan sesuatu pemberian kepada anak (tiri) saya dari Amrah bin Rawahah, tetapi ibunya menyuruh saya memperlihatkannya kepada engkau terlebih dulu.
Apakah semua anakmu engkau beri sesuatu yang serupa itu? tanya Nabi Saw.

 Tidak. Jawab Basyir.

Rasulullah S.A.W pun bersabda, Takutlah kepada Allah, dan berlakulah adil terhadap anak anakmu.

Mendengar nasihat Rasulullah S.A.W tersebut, maka Sy. Basyir membatalkan pemberiannya kepada Sy. Numan. (HR. Bukhari).

Betapa indah ajaran Rasulullah S.A.W dalam dunia pendidikan rumah tangga yang islami. Hingga sekecil urusan pemberian hadiah terhadap anak-anak pun harus dihitung-hitung tingkat keadilannya.

Tentunya, keadilan terhadap anak yang satu dengan anak yang lainnya itu bukan berarti memberi sesuatu dengan nilai nominal yang sama, namun harus disesuaikan kondisi anak masing-masing.

Seorang anak yang berusia remaja, tentunya lebih tepat diberi hadiah semisal barang elektronik yang dapat bermanfaat untuk memajukan pendidikannya.

Sedangkan kepada seorang anak yang baru berumah tangga, akan lebih tepat misalnya jika diberi hadiah berupa sejumlah uang untuk bekal hidup atau hadiah bangunan rumah, agar ia segera dapat mandiri dengan memanfaatkan pemberian orang tuanya itu.

Sedangkan bagi anak yang masih berusia balita, maka akan lebih tepat jika diberi hadiah mainan sesuai dengan jenis kelamin sang anak, hingga dapat menyenangkan hatinya.

Tentunya, nominal harga barang elektronik, dengan harga bangunan rumah maupun harga mainan anak-anak, pasti tidak sama, bahkan akan terpaut jumlah yang sangat besar. Namun, kebijakan orang tua yang penuh pertimbangan seperti ini, sudah sesuai dengan ajaran syariat, selagi pada nantinya, orang tua tersebut telah merencanakan pemberian yang sama secara adil kepada anak-anaknya, jika mereka sudah sama-sama berumah tangga, yaitu semisal pemberian hadiah bangunan rumah pada masing-masing anak.

Kira-kira begitulah gambaran ringkas tentang keadilan dalam rumah tangga muslim yang baik.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam