SHALAT BERJAMAAH DI MATA SY. UMAR BIN KHATTHAB
Luthfi Bashori
Diriwayatkan oleh Imam Nafi dari Ibnu Umar bahwa Sayyidina Umar r.a suatu saat keluar menuju kebunnya, lalu beiau kembali, sedangkan orang-orang telah selesai mengerjakan shalat Ashar berjamaah. Maka beliau berkata, Aku sedekahkan kebunku untuk orang-orang miskin. (Karena beliau menelusuri kebunnya sampai ketinggalan shalat berjamaah)
Pada suatu hari beliau disibukkan oleh suatu urusan hingga tertinggal shalat Maghrib berjamaah, maka beliau membebaskan dua orang budak sebagai tebusannya.
Betapa penting dan besarnya shalat berjamaah dalam pandangan Khalifah yang sangat adil, Sy. Umar bin Khatthab r.a ini, hingga beliau keluarkan shadaqah kebun serta memerdekakan dua orang budak, dengan tujuan agar pahala shadaqahnya itu dapat mengganti hilangnya pahala shalat berjamaah yang beliau tinggalkan.
Sy. Umar sangat peduli dengan setiap ajaran Nabi Muhammad S.A.W seperti sabda beliau:
إِنَّ أَثْقَلَ صَلاَةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلاَةُ الْعِشَاءِ وَصَلاَةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً فَيُصَلِّىَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِى بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لاَ يَشْهَدُونَ الصَّلاَةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ
Shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Shubuh. Kalau mereka mengetahui keutamaan yang terdapat dalam kedua shalat tersebut, mereka akan mendatanginya walau pun dengan merangkak. Aku sangat ingin memerintahkan shalat (dikerjakan), lalu dikumandangkan iqomat dan kuperintahkan seseorang untuk mengimami para jamaah. Sementara itu aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar menuju orang-orang yang tidak ikut shalat berjamaah dan membakar rumah-rumah mereka dengan api. (HR. Bukhari no. 644 dan Muslim no. 651).
Tentu saja Sy. Umar bin Khatthab merasa dirinya berdosa jika meninggalkan shalat berjamaah, setelah beliau memahami sabda Nabi Muhammad S.A.W ini, sekalipun hukum shalat berjamaah itu sendiri adalah sunnah muakkadah menurut madzhab Syafii dan beberapa madzhab yang lain. Bahkan ada juga di antara para ulama yang menghukumi fardlu ain untuk pelaksanaan berjamaah shalat lima waktu.
Perasaan berdosa itulah yang mendorong Sy, Umar bin Khatthab untuk segera menshadaqahkan kebunnya untuk kaum fuqara dan masakin, maupun memerdekakan dua orang budak, hanya karena beliau tertinggal shalat berjamaah.
Begitulah gambaran kesempurnaan iman yang dimiliki oleh Khalifah yang sangat adil, Sy. Umar bin Khatthab r.a. Semoga dapat diteladani oleh umat Islam dewasa ini.