Pada saat puasa, kadar gula darah akan menurun. Banyak orang yang lantas berbuka dengan makanan manis.

Namun tidak jarang, ada pula yang mengonsumsi makanan atau minuman manis dalam jumlah yang berlebihan. Hal ini sangat tidak disarankan. Semakin tinggi kandungan gula yang masuk ke dalam tubuh, berisiko menimbukan kerusakan pada pankreas. Jika organ ini rusak maka berpeluang mendapatkan penyakit diabetes.

Dalam kadar cukup, gula mendukung peningkatan energi tubuh. Saat jumlahnya berlebih, disarankan untuk segera dibuang misalnya lewat aktivitas fisik. Jika masih mengendap di tubuh maka sisa kalori tetap tersimpan dan memicu kegemukan hingga rusaknya organ dalam tubuh.

“Kalori yang terkandung di gula merupakan sumber tenaga. Kalau dijadikan sumber energi tidak masalah. Tapi kalau tidak terpakai, itu akan ditabung ke dalam tubuh sehingga memicu obesitas dan menantang pankreas untuk lebih banyak memproduksi hormon insulin,” kata Permadi, SpGK, dokter spesialis gizi klinik, seperti dikutip laman Okezone.

Untuk menetralisasi kadar gula berlebih, tubuh memrodusksi hormone insulin melalui pankreas. Dengan hormone ini, glukosa darah akan disalurkan menuju sel yang kemudian diubah menjadi energi. Kadar gula darah pun kembali normal. Namun jika jumlah gula darah sudah berlebihan, maka kerja pankreas makin berat.

“Karena konsumsi gula tidak terkontrol, maka pankreas akan dipaksa untuk terus memproduksi hormon insulin yang akhirnya membuatnya kelelahan dan memicu penyakit yang disebut diabetes atau kencing manis,” ujarnya.


sidomi.com