BERKAT INGIN MEMBELA RASULULLAH SAW
Luthfi Bashori
Imam Abul Qasim Al-Qusyairi RA berkata, Bahwasanya Amr bin Laits adalah salah seorang dari para raja di wilayah Khurusan, ahli demo dan memberontak pusat pemerintah yang tersohor, dan dikenal dengan nama As-Shaffar, setelah ia meninggal pernah ada yang melihatnya dalam mimpi.
Ditanyakan kepadanya, Apa yang dilakukan Allah kepadamu?
Ia menjawab, Allah mengampuni aku.
Maka dikatakan kepadanya, Dengan sebab apa?
Ia menjawab, Suatu hari ketika aku hidup, aku menaiki puncak gunung. Aku mengamati tentaraku dan mengagumi banyaknya jumlah mereka. Kemudian aku berangan-angan kiranya aku bersama Rasulullah SAW, lalu aku membantu dan membelanya. Ternyata dengan angan-angan itu Allah mensyukuri hal itu dan mengampuni aku.
Kisah ini oleh Imam Al-Qadhi Iyadh disebutnya dalam kitab Asy-Syifa. Subhanallah, betapa agungnya sifat Maha Pengampunnya Allah, hingga hanya karena sebuah angan-angan mulia untuk dapat membela Nabi Muhammad SAW dengan tentaranya, maka Allah mengampuni Raja Amr bin Laits.
Padahal masa kehidupan Raja Amr bin Laits itu sangat jauh setelah jaman kerasulan Nabi Muhammad SAW, namun berkat angan-angan yang bernada pembelaan, dan tentunya juga karena terdorong rasa cinta yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW, menyebabkan Allah berkenan mengampuni kesalahan-kesalahannya.
Para pecinta Nabi SAW dan para pembela beliau SAW yang hidup di jaman sekarang, tentu juga berharap yang sama dengan apa yang telah didapatkan oleh Raja Amr bin Laits.
Berangan-angan membela Nabi SAW tentunya tidak harus menunggu punya pasukan tentara seperti yang dilakukan oleh Raja Amr bin Laits, namun banyak cara untuk membela Nabi SAW, antara lain dengan cara berjuang menegakkan aqidah yang benar sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Bisa juga dengan mempelajari ilmu syariat, baik itu Alquran dengan segala jenis pembagian ilmunya, atau Hadits Nabawi dengan segala pasal-pasal yang terkait dengannya, maupun ilmu Tashawwuf yaitu ilmu tata cara berakhlaq yang mulai, baik itu terhadap Allah maupun terhadap sesama muslim.
Tentunya, masih banyak tata cara mengaplikasikan pembelaan kepada Nabi Muhammad SAW yang terus perlu digali oleh umat Islam, agar kelak mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.