DOSA YANG TIDAK MENCELA PELAKUNYA
Luthfi Bashori
Allah telah menerangkan dalam firman-Nya, bahwa hakikatnya jin dan manusia itu diciptakan hanyalah untuk menyembah kepad-Nya. Tentunya kewajiban manusia sebagai hamba yang diciptakan hanyalah untuk beribadah, maka sedetik saja seseorang itu melupakan ibadah kepada Allah, adalah termasuk perbuatan dosa.
Padahal, dalam kehidupan nyata apalagi di akhir zaman ini, siapa kiranya yang dapat mengisi kehidupannya hanya untuk beribadah kepada Allah? Adakah hati dan pikiran manusia di jaman sekarang yang lebih banyak ingat Allah dibanding ingat pekerjaan untuk kehidupan duniawi?
Bahkan di saat seseorang sedang melaksanakan shalat sekalipun, adakah di atara mereka yang benar-benar sejak takbiratul ihram hingga tahiyyatul akhir, yang secara sempurna melupakan urusan duniawi, dan hanya ingat kepada Allah?
Kalaupun ada, tentunya sangat jarang sekali terjadi, atau hanya ada satu dari sejuta orang.
Semacam inilah barangkali pertanyaan yang sering timbul pada setiap orang yang sadar terhadap pentingnya beribadah demi mempersiapkan dirinya untuk menghadap kepada Allah, namun hatinya masih sangat terikat dengan kehidupan duniawi.
Karena ternyata, dalam kehidupan nyata, kebanyakan manusia itu lebih dominan berbuat dosa dan lalai terhadap Allah, dari pada melaksanakan kewajibannya sebagai hamba yang dituntut terus menerus beribadah dan ingat kepada Allah.
Namun, bersyukurlah umat Islam yang memiliki Tuhan yang Maha Pemurah dan Penyayang, karena dengan sifat Pemurah-Nya, maka Allah berkenan mengampuni para hamba yang mempunyai keinginan selalu mendekatkan diri kepada-Nya, sekalipun jiwa mereka itu penuh berlumuran dosa.
Sebagaimana diriwayatkan bahwa shahabat Anas ibnu Malik RA berkata:
Rasulullah SAW Bersabda, Tidak seorang pun, kecuali ia mempunyai berbagi dosa dan kesalahan yang pernah ia lakukan. Barang siapa yang selalu berpikir positif dengan penuh keyakinan, maka dosa-dosanya tidak akan menyebabkannya mendapat malapetaka.
Tanya para shahabat, Ya Rasulullah, bagaimana yang demikian itu?
Sabda Beliau SAW: Setiap kali ia berbuat dosa, maka ia segera bertaubat dan menyesali dosa-dosanya, sehingga dosa-dosanya dihapuskan, dan ia akan dimasukkan ke dalam surga karena kemurahan Allah.
(Hadis di atas disebutkan oleh Imam Al-Amili dalam kitab Al-Mikhlah).