MENOLAK BIR BINTANG DAPAT IKAN BAKAR GRATIS
Luthfi Bashori
Tanggal 10 Februari 2015, tepatnya hari selasa malam Rabu, penulis menginap di Hotel Bhayangkara milik kepolisian di Pasir Putih, Situbondo untuk persiapan mengisi Seminar Aswaja pada hari rabu di Pesantren KH. Asad Syamsul Arifin Sukorejo Asembagus (Situbondo).
Karena perjalanan cukup jauh dan melelahkan, maka penulis mendapatkan waktu istirahat yang cukup di hotel tersebut dengan tidur nyenyak, sebelum mengisi acara inti.
Hari Rabu setelah shalat Subuh, penulis bersama santri yang berkhidmat mendampingi perjalanan, penulis sengaja berjalan-jalan di tepi pantai untuk mencari udara segar.
Setelah jarak tempuh jalan kaki yang lumayan jauh, maka penulis mencari warung kopi di sekitar pantai Pasir Putih.
Ada satu warung kecil yang kebetulan buka, maka penulis segera mendekatinya, namun saat hampir masuk pintu warung, mata penulis melihat sederet botol Bir Bintang diletakkan di salah satu almari etalase, maka secara sepontan penulis membatalkan diri untuk minum kopi di warung tersebut, karena khawatir akan mendapat gelas yang najis bekas Bir Bintang atau minuman syubhat lainnya.
Lantas penulis mengajak santri untuk naik mobil mencari warung lain yang sudah buka, sekalian mencari sarapan.
Mobil penulis pun keluar hotel dengan pelan-pelan menuju arah Surabaya, tentunya sambil menikmati pemandangan laut serta udara pagi yang cerah.
Tak selang berapa lama, tiba-tiba HP penulis berbunyi kriing...kriing...!
Setelah penulis angkat, ternyata seorang kawan (KH. Jaiz Badri) sempat melihat mobil penulis yang sedang merayap pelan-pelan.
Maka beliau meminta penulis untuk bertemu di Rumah Makan D. Ayu Lestari, milik H. Satari salah satu murid beliau yang letaknya tidak jauh dari tempat penginapan penulis.
Di Rumah Makan, KH. Jaiz Badri pun memesan menu untuk dibungkus, sekaligus menu untuk penulis, lantas beliau melanjutkan perjalanan, sedangkan penulis tetap duduk di Rumah Makan tersebut, sambil bincang-bincang dengan pemiliknya.
Usai makan, penulis pamitan dan bertanya: Berapa Pak Haji..?
Pak H. Satari mengatakan: Tidak usah..., tapi mohon dibacakan doa saja sekarang, untuk keberkahan warung saya ini...!
Penulis pun mengajaknya baca doa bersama, lantas meminta ijin kembali ke hotel untuk persiapan melanjutkan perjalanan.
Subhanallah, tatkala seseorang itu bersabar untuk tidak memakan barang yang haram atau syubhat, ternyata Allah berkenan menggantinya dengan rezeki yang halal dan yang lebih baik.