ORANG TUA YANG DURHAKA
Luthfi Bashori
Secara umum, sudah sering umat Islam membahas tentang beberapa kewajiban seorang anak untuk berbakti kepada kedua orangtuanya, atau membahas tentang haramnya sikap durhaka seorang anak terhadap kedua orangtunya.
Ada beberapa ayat Alquran yang menjelaskan tentang kewajiban seorang anak terhadap kedua orang tuanya, antara lain:
Quran Surat an-Nisa (4) ayat 36, yang artinya
Sembahlah Alloh dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan apa pun. Berbuat baik lah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya, Alloh tidak menyukai orang sombong dan membanggakan diri
Quran Surat Al-Anam (6) ayat 151, yang artinya:
Katakanlah, Marilah kubacakan apa yang diharamkan atasmu oleh Rabb mu yaitu, janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan-Nya, berbuat baiklah terhadap kedua orang tua, dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu yang diperintahkan kepada kamu supaya kalian memahami(nya).[QS al-Anam/6: 151].
Quran Surat Al Isra (17) ayat 23-24, yang artinya:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.
Tentunya masih banyak lagi dalil-dalil lainnya jika dikaji lebih dalam, namun nulikan ayat-ayat di atas sudah lebih dari cukup. Sedangkan topik pembicaraan kali ini adalah kebalikan dari apa yang tertera di atas, yaitu adanya sikap orang tua yang durhaka terhadap anaknya.
Sebagaimana diriwayatkan, ada seorang lelaki pergi menemui Sayyidina Umar bin Khattab RA untuk mengeluhkan sikap kedurhakaan anaknya. Maka Sayyidina Umar bin Khattab RA memanggil sang anak dan bertanya kepadanya:
"Mengapa engkau telah mendurhakai ayahmu?"
Anak itu lalu balik bertanya: "Bukankah ayah mempunyai kewajiban pada anaknya?"
Sayyidina Umar menjawab: "Ya, benar"
Anak itu lalu bertanya lagi: "Apakah itu wahai Amirul Mukminin?"
Sayyidina Umar menjawab: "Memilihkan ibu yang baik, memilih nama yang baik baginya, dan mengajarinya Al-Qur`an."
Seketika itu juga sang anak berkata: "Sesungguhnya ayahku tidak memberiku satu hak pun di antara hak-hak itu, Ibuku berwajah jelek, beliau dulu seorang sahaya dari orang Majusi, ayahku juga memberi nama aku Si Kumbang, ayahku juga tidak mengajariku satu huruf pun dari Al-Qur`an."
Maka Amirul Mukminin, Sayyidina Umar bin Khatthab RA berkata kepada lelaki itu: "Pergilah, hai orang tua, engkau telah durhaka kepada anakmu sebelum ia mendurhakaimu."