SEKELUMIT MENGENANG SOSOK PRIBADI NABI MUHAMMAD SAW
Luthfi Bashori
Memasuki bulan Rabiul Awwal 1436 H, bulan yang sangat mulia, bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, sungguh sangatlah menggembirakan hati para pecinta murni Nabi Muhammad SAW. Namun, untuk lebih dapat menumbuhkan kecintaan yang lebih dalam kepada beliau SAW, maka ada baiknya juga umat Islam mengenang ulang tampilan sosok pribadi Nabi Muhammad SAW
.
Apalagi ulasan tentang sosok pribadi Nabi SAW dewasa ini terasa jarang dibicarakan orang, berbeda dengan nilai ajaran Islam yang beliau SAW ajarkan, terasa lebih sering dikupas dalam pengajian-pengajian, maupun tulisan-tulisan.
Shahabat Jabir bin Samurah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki bentuk mulut yang agak lebar, di matanya terlihat juga garis-garis merahnya, serta tumitnya langsing. Shahabat Jabir juga meriwayatkan bahwa ia berkesempatan melihat Nabi Muhammad SAW di bawah sinar bulan purnama dan saat itu ia juga sempat memperhatikan rembulan tersebut, bagi Shahabat Jabir bahwa wajah Nabi Muhammad SAW jauh lebih indah dari rembulan purnama.
Shahabat Baraa bin Aazib pernah berkata, bahwa rona wajah Nabi Muhammad SAW lebih mirip purnama yang cerah.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib menyifati bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki rambut lurus sedikit berombak, berpostur tubuh tidak gemuk dan tidak terlalu besar, berperawak baik dan tegak. Warna kulit cerah, matanya hitam dengan bulu mata yang panjang. Persendian tulang yang kuat, dada, tangan, dan kakinya kekar. Tidak memiliki bulu yang tebal tetapi hanya tipis dari dada sampai pusarnya. Jika berbicara dengan seseorang, maka ia akan menghadapkan wajahnya kepada orang tersebut dengan penuh perhatian. Di antara bahunya ada tanda kenabian. Nabi Muhammad SAW adalah orang yang baik hatinya dan paling jujur, orang yang paling dirindukan dan sebaik-baiknya keturunan. Siapa saja yang mendekati dan bergaul dengannya maka akan langsung merasa terhormat, khidmat, menghargai dan mencintainya.
Shahabat Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sangatlah rupawan, seperti dibentuk dari perak. Rambutnya cenderung berombak dan shahabat Abu Hurairah belum pernah melihat orang yang lebih baik dan lebih tampan dari Nabi Muhammad SAW, rona wajahnya secemerlang matahari dan tidak pernah melihat orang yang secepatnya. Seolah-olah tanah digulung oleh langkah-langkah Nabi Muhammad SAW jika sedang berjalan. Shahabat Abu Hurairah dan para shahabat yang lainnya selalu berusaha jalan cepat untuk mengimbangi jalannya Nabi Muhammad SAW, namun Nabi Muhammad SAW tampak seperti berjalan santai saja.
Paras wajah Nabi Muhammad SAW itu sngatlah manis dan indah, perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi juga tidak pendek, dengan bentuk kepala yang besar, berambut hitam antara keriting dan lurus. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung lebat dan bertaut, sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi-tepi putih matanya agak kemerah-merahan, tampak lebih menarik dan kuat, pandangan matanya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dan merata dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebat sekali, berleher agak panjang dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kakinya yang tebal. Bila berjalan badannya agak condong ke depan, melangkah cepat, dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, hingga membuat orang patuh kepadanya.``
Ketampanan Nabi Muhammad SAW terasa makin lengkap dengan gerak-gerik beliau SAW yang menawan. Dikisahkan pula oleh Ummu Ma`bad bagaimana sikap beliau, tatkala ia melihat Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah: ``Aku melihat seorang lelaki dengan wajah berseri-seri dan bercahaya. Jika ia diam maka tampaklah kharismanya. Jika sedang berbicara, ia tampak begitu agung dan santun. Ia tampak paling muda dan paling rupawan bila dipandang dari kejauhan, juga paling tampan dan memesona di antara rombongannya.
Hidungnya agak melengkung dan mengkilap jika terkena cahaya serta tampak agak menonjol jika pertama kali melihatnya padahal sebenarnya tidak. Berjanggut tipis tapi penuh rata sampai pipi. Mulutnya sedang, giginya putih cemerlang dan agak renggang. Pundaknya bagus dan kokoh, seperti dicor perak. Anggota tubuh lainnya normal dan proporsional. Dada dan pinggangnya seimbang dengan ukurannya. Tulang belikatnya cukup lebar, bagian-bagian tubuhnya tidak tertutup bulu lebat, bersih dan bercahaya, kecuali bulu halus yang tumbuh dari dada hingga pusar.
Lengan dan dada bagian atas berbulu, pergelangan tangannya cukup panjang, telapak tangannya agak lebar serta tangan dan kakinya berisi, jari-jari tangan dan kaki cukup langsing. Jika berjalan agak condong ke depan melangkah dengan anggun serta berjalan dengan cepat dan sering melihat ke bawah dari pada ke atas. Jika berhadapan dengan orang, maka ia memandang orang itu dengan penuh perhatian dan tidak pernah melototi seseorang dan pandangannya menyejukkan. Selalu berjalan agak di belakang, terutama jika saat melakukan perjalanan jarak jauh dan ia selalu menyapa orang lain terlebih dahulu.
Sayyidah Aisyah, sebagai istri Nabi Muhammad SAW, menyifati bahwa beliau SAW memiliki rambut ikal berwarna sedikit kemerahan terurai. Kulit putih kemerah-merahan, wajah cenderung bulat dengan mata hitam dan bulu mata panjang. Tidak berkumis tebal dan berjanggut sepanjang sekepalan telapak tangannya, tulang kepala besar dan bahu lebar. Nabi Muhammad SAW berperawakan sedang dan atletis. Jemari tangan dan kaki tebal dan lentik memanjang.
Sedangkan Sayyidah Khadijah istri pertama Nabi Muhammad SAW, saat menikah dengan beliau SAW, merasa banyak memiliki kesamaan dengan dirinya. Sayyidah Khadijah adalah wanita mulia, dan Nabi Muhammad SAW pun seorang lelaki mulia. Sayyidah Khadijah adalah seorang konglomerat, sedangkan Nabi Muhammad SAW seorang entrepreneur dan marketer yang hebat. Nabi Muhammad SAW berasal dari keturunan orang-orang terpandang, begitupun Syyidah Khadijah. Kedua karakter yang memiliki banyak kesamaan ini jelas lebih mudah bersatu. Di luar ketentuan Allah SWT, Khadijah tertarik pada Nabi Muhammad SAW karena beliau adalah seorang profesional. Sampai usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW telah melewati tahap-tahap kehidupan sebagai seorang profesional di bidangnya (pedagang).
Jiwa entrepreneurship Nabi Muhammad SAW sudah dipupuk sejak usia 12 tahun, tatkala pamannya, Abu Thalib mengajak melakukan perjalanan bisnis ke Syam, negeri meliputi: Suriah, Yordania, dan Lebanon saat ini. Demikian juga sebagai seorang yatim piatu yang tumbuh besar bersama pamannya, beliau SAW telah ditempa untuk tumbuh sebagai seorang wirausahawan yang mandiri. Maka ketika pamannya tidak bisa lagi terjun langsung menangani usaha, pada usia 17 tahun Nabi Muhammad SAW telah diserahi wewenang penuh untuk mengurusi seluruh bisnis pamannya.
Subhanallah, ternyata sangat luar biasa sifat Nabi Muhammad SAW yang sangat mulia itu, dan rasanya tak akan habis-habisnya mengupas keindahan sosok pribadi Nabi Muhammad SAW jika mau rajin mengkajinya, karena apa yang tertulis di atas ini, tiada lain hanyalah sekelumit dari sifat yang sangat agung dari sososk pribadi Nabi Muhammad SAW.
Tentunya dengan berusaha lebih dekat mengenal sosok pribadi Nabi Muhammad SAW maka akan dapat menumbuhkan kecintaan yang lebih kepada Nabi Muhammad SAW.