Assalamu alaikum, Wr, Wb.
Afwan, saya membuka group terbatas ini dengan harapan agar dapat menampung aspirasi dan keinginan amar ma`ruf dan nahi mungkar para pejuang aswaja seperti antum, dengan harapan agar kita dapat mewarnai kehidupan masyrakat Indonesia dengan ajaran Islam yang benar dalam standar ajaran aswaja, sebagaimana yang diajarkan oleh para Walisongo sebagai penyebar Islam pertama di Indonesia.
Adapun kiriman berupa komentar, artikel, foto dan video yang sifatnya bercanda dalam group ini boleh saja dilakukan sebagai selingan, namun bukan tujuan utama.
Semoga antum berkenan dengan group pejuang aswaja ini, demi terjalinnya ukhuwwah islamiyah dari berbagai background pendidikan antara habaib, para kyai dan asatidzah.
Adapun syarat menjadi anggota adalah wajib mengikuti ajaran Aswaja non Liberal, non Syiah, non Wahhabi, non HTI, non ISIS, non PKI, non PDI, serta bukan pengikut aliran sesat, dan yang paling utama adalah harus kontra pemikiran Gusdur yang pluralis.
Di group ini juga dilarang keras memasang iklan bisnis dan mengirim gambar buka aurat.
Semoga antum semuanya sepakat, dan mohon maaf jika ada kekurangan serta kesalahan.
Wassalam
ADMIN
(LUTHFI BASHORI)
Singosari-Malang
MENGENAL PEJUANG ASWAJA
Luthfi Bashori
ASWAJA, adalah istilah yang sangat masyhur di kalangan umat Islam, yaitu sebagai singkatan dari golongan Ahlus Sunnah wal Jama`ah, dengan aqidah Asyariyah dan Maturidyah sebagai landasan berpijak, bahkan lebih spesifik di Indonesia, Aswaja ini menjadi trade merk bagi aqidah warga NU.
Adapun istilah ASWAJA , adalah kumpulan beberapa aktifis Aswaja yang tergabung dalam GROUP PEJUANG ASWAJA, lantas dalam penjabarannya sengaja dipilih oleh penulis dengan tambahan atau secara lengkap adalah PEJUANG ASWAJA .
Group ini bermula dari pertemanan penulis, yang bertindak sebagai Admin pada jejaring sosial di dunia maya, tepatnya pada aplikasi Whatsapp dan Telegram, dengan beberapa kawan aktifis muslim yang kebetulan mempunyai banyak kesamaan dalam pemahaman, khususnya jika berbicara tentang dunia Aswaja.
Pemilihan kata ASWAJA sebagai icon group, bertujuan agar dengan nama ASWAJA, dapat membedakan dari kelompok Non NU yang akhir-akhir ini sering menamakan diri sebagai warga Ahlus Sunnah wal Jamaah, sedangkan kata adalah untuk membedakan dari warga NU (bahkan sebagian tokoh NU), yang sudah keluar dari ajaran aqidah KH. Hasyim Asyari sebagai pendiri NU.
Adapun istilah PEJUANG yang sengaja dibubuhkan oleh Admin dalam memilih nama Group, karena Admin ingin mengajak seluruh anggota group, serta para simpatisannya untuk berjuang memurnikan aqidah umat Islam Nusantara dari pengaruh pemikiran sesat atau pemahaman sesat, bahkan juga aliran sesat yang sengaja disebarkan oleh oknum-oknum tertentu yang bertujuan menghancurkan aqidah umat Islam dari dalam, khususnya bagi aqidah wagra NU, dengan cara sedikit demi sedikit mengajak umat Islam meninggalkan ajaran para ulama Salaf Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Para Pejuang Aswaja , diharapkan dapat berdakwah dalam satu misi, yaitu mengembalikan aqidah umat Islam, agar tetap istiqamah berpegang teguh kepada aqidah Tauhid Asyari dan Maturidi, serta berpegang teguh kepada ajaran fiqih madzhab Syafii, baik dalam beramal ibadah dan bermuamalah, serta berdakwah, namun tetap dapat memberikan solusi bagi umat Islam yang menghadapi kesulitan secara darurat, dengan mengikuti Tiga Madzhab Fiqih Mu`tabar yaitu Madzab Imam Hanafi, Imam Maliki dan Imam Hanbali.
Adapun dalam bidang Tasawwuf atau tata cara berakhlaq kepada Allah maupun tata cara berakhlaq dalam menjalin ukhuwwah islamiyah, maka Pejuang Aswaja mengikuti ajaran para Ulama Salaf seperti ajaran Imam Junaid Albaghdadi, yang masyhur sebagai penggagas teori Tasawwuf Berbasis Syariat, serta ajaran Alhabib Abdullah bin Alwi Alhaddad, Imam Al-Ghazali, Syekh Abdulqadir Aljailani, dan para pemuka Shufi lainnya yang senafas dengan Imam Junaid Albaghdadi.
Pada hakikatnya ajaran Tasawwuf Berbasis Syariat inilah yang sesuai dengan ajaran para Walisongo sebagai penyebar agama Islam pertama kali di wilayah Nusantara yang wajib dilestarikan oleh segenap para Pejuang Aswaja .
Untuk lebih mengenal gagasan awwal berdirinya Group Aswaja , tentunya tidak terlepas dari timbulnya rasa keresahan dan kegalauan pada diri penulis sebagai Admin, setelah lama mencermati perkembangan umat Islam di Nusantara dewasa ini.
Hal ini didukung oleh banyaknya tokoh Aswaja yang juga ikut merasakannya karut marutnya aqidah maupun pegaulan umat Islam di era globalisasi, yang penuh dengan godaan duniawiyah dalam segala aspek kehidupan.
Dengan demikian, maka perlu kiranya dibahas ulang beberapa artikel penulis yang telah beredar di dunia maya, dan untuk mengawalinya perlu juga dibaca latar belakang berdirinya Group Aswaja sebagai berikut:
Penulis membuka Group Aswaja , agar dapat menampung aspirasi dan keinginan Amar Ma`ruf dan Nahi Munkar dari para pejuang Aswaja, dengan harapan agar dapat mewarnai kehidupan masyarakat dengan ajaran Islam yang benar-benar dalam standar ajaran Aswaja, sebagaimana yang diajarkan oleh para Walisongo sebagai penyebar Islam pertama di Indonesia.
Group Pejuang Aswaja ini berdiri demi terjalinnya Ukhuwwah Islamiyah antara Habaib, para Kyai dan Asatidzah yang berasal dari berbagai background pendidikan yang berbeda.
UNDANGAN COPY DARAT
SILATURRAHIM NASIONAL (1), PEJUANG ASWAJA
Assalamualaikum wr.wb
Kami mengundang semua anggota GROUP ASWAJA untuk bergabung dalam kegiatan pertemuan : COPY DARAT pada
Hari : AHAD
Tanggal : 23 November 2014
Waktu : 09-00 - Ashar
Tempat : Hotel Utami
Alamat : Jln. Bandara Juanda, SURABAYA
GIAT COPDAR SILATNAS PEJASWAJA GARRUS
(Copy Darat, Silaturrahim Nasional Pejuang Aswaja )
SUSUNAN ACARA MC dan Moderator : Habib Ali Akbar bin Aqil
Pembukaan/Al-Fatihah : KH. Jaiz Badri
Pembacaan Wasiat Ukhuwah : Ust. Ahmad Humaidi dan Ust. Abu Yusuf (Bogor)
Tilawatil Qur`an : Ust. Roy Qyrrotu Ainin
Sambutan-sambutan
- Sesepuh : KH. Jaiz Badri (Situbondo)
- Admin Group : KH. Luthfi Bashori (Singosari-Malang)
- Sambutan tokoh : Habib Heidar bin Syihabuddin (Lawang- Malang)
Urun rembuk bersama, dipimpim oleh Admin dan Moderator.
Ishoma- Sidang komisi dan sidang pleno
- Penutup/doa
- Foto bersama.
URUN REMBUK BERSAMA
KH. MUKTI ALI (anggota Majlis Al-Ihya, asal Sentul Bogor):
- Agar tidak hanya dikhususkan/dibatasi pada ke-NU-an saja, namun lebih luas lagi.
- Agar Aswaja segera dideklarasikan dengan mengundang media massa.
- Agar ada bantuan TIM yang ikut dakwah ke Bogor karena Wahhabi, Syiah dll, semakin banyak berkembang di Bogor dan sekitarnya. seperti adanya Rodja TV dan termasuk upaya Kristenisasi ketika Car Free Day.
KH. JA`FAR SHODIQ (Sampang-Madura):
- Agar Aswaja lebih dikenal/difokuskan diperkotaan, karena diperkotaan kelompok Wahhabi dan aliran sesat lainnya lebih berani tampil di tengah masyarakat.
- Mewaspadai strategi musuh metode belah bambu dengan mengadu domba antar sesama ulama,
- Menyikapi seringnya para ulama tidak disertakan dalam kegiatan pemerintah yang menyangkut urusan agama dan umat Islam.
- Perlu memetakan media massa seperti TV dan Radio. Karena orang awwam tidak faham mana media massa yang mengajak kepada aliran sesat.
- Perlu perhatian terhadap program pariwisata Islami (Syariah), jangan sampai umat Islam kecolongan (tertipu).
KH. AHMAD ROUD (Bogor):
- Ada tiga metode untuk Izzul Islam, dengan dakwah dengan pendidikan, atau dengan perang.
- Jangan pernah mimpi bahwa Izzul Islam bisa ditegakkan hanya dengan menggunakan dunia maya saja, jadi harus juga terjun ke masjid-masjid serta tempat-tempat pendidikan Islam harus dijadikan tonggak penegakan Izzul Islam.
1. KH. DR. BADRUDDIN MUHAMMAD:
- Harus menganalisa permasalahn yang menyebabkan bangsa ini terpuruk.
- Saat ini semua mengaku Ahlussunnah Waljamaah sehingga kita harus membuat buku panduan yang menjelaskan tentang Aswaja, baik teologinya,amaliyahnya.
- Masih penting membicarakan metode yang sifatnya global.
- Karena banyak sekolah milik pesantren yang mengikuti kurikulum negeri, maka terjadi kemunduran kurikulum keagamaan (Aswaja).
2. UST. NASRULLAH MAHLI (Pasuruan)
- Ada masalah di TV 9 yang notabene milik NU, tapi kadang ada pembicaraan/dai yang tidak sesuai dengan ajaran Aswaja.
3. UST. FARIS CHOIRUL ANAM
- Aswaja adalah respon perjuangan dan harus ada karena ada yang menyimpang.
- Aswaja adalah ajaran Rasulullah.
- Akan membuat buku panduan Aswaja terapan.
CATATAN YANG BELUM TERSENTUH:
- Sumber dana untuk membiyai kegiatan Perjuang Aswaja , yang sementara ini berasal dari dana sukarela dari para anggota Group.
PEMBAGIAN SIDANG KOMISI
- SIDANG KOMISI MENGHADANG SYIAH (HB. HEIDAR SYAHAB)
- SIDANG KOMISI MENGHADANG LIBERALISME (UST. JUNAIDI SAHAL)
- SIDANG KOMISI MENGHADANG WAHHABI (UST. ISA)
- SIDANG KOMISI PENDIDIKAN (KH. DR. BADRUDDIN MUHAMMAD).
- SIDANG KOMISI KEASWAJAAN DAN MEDIA (KH. LUTHFI BASHORI/ADMIN)
HASIL SIDANG KOMISI:
KOMISI MENGHADANG LIBERALISME1. Miqat : Mubasyarah dan Ghiru Mubasyarah.
A. Mubasyarah (langsung), gerakan liberalisme adalah gerakan pemikiran, senjata mereka bukan lagi fisik, tapi gerakan kerja intelektual, melewati medsos, seminar, workshop, bahkan bangku kuliah dan tokoh-tokoh agama sebagai agen.
B. Ghairu Mubasyarah (tidak langsung) pemikiran liberalisme telah menjadi sebuah life sytle atau gaya hidup dalam masyarakat, meski mereka tidak mengetahui bahwa yang sedang mereka lakukan adalah ajaran liberal, karena pemikiran ini dihegemonikan dalam masyarakat level bawah. Contoh : gaya hidup hedonis konsumtif, berfikir relatif dll.
- Media sosisal
- Kampus-kampus
- Masyarakat umum
1. LANGKAH STRATEGIS:
- Seminar di kampus-kampus.
- Pemikiran dilawan dengan pemikiran menggunakan ilmu, sebab pemikiran Liberal itu hakikatnya kosong Ilmu.
- Memperbanyak tulisan tentang kebobrokan konsep liberalisme di Media Sosial semisal website, Facebook, Twitter, Whatsapp dll, sebagai amunisi membentengi dan menyerang arus balik arus liberalisme.
- Mengadakan pengajian-pengajian untuk masyarakat tentang bahaya liberalisme.
- Pengajian umum dengan menceritakan akhlak Rasulullah SAW.
- Memunculkan tokoh/dosen aswaja dari kampus, agar bisa membendung tokoh liberal.
- Memperbanyak tulisan yang mengcounter dengan dalil Aqil dan Naqli.
2. LANGKAH TAKTIS:
- Kerjasama dengan lembaga manapun yang membendung liberalisme dan pesantren-pesantren.
- Promosi sederhana melalui stiker : ZONA ANTI FAHAM LIBERALISME.
- Daurah para da`i dan kederisasi remaja SMA.
- Kerjasama dengan para Ulama dan pesantren yang ada.
- Dakwah bersifat prefensif dalam dunia pendidikan sekolah menengah ke atas dengan mengadakan kaderisasi.
- Membuat kaderisasi dai-dai spesialis bidang pemikiran Barat yang dikomparasikan dengan pemikiran Islam guna meningkatkan nilai-nilai intelektual, spiritual dan sosial bagi para da`i.
KOMISI MENGHADANG SYIAH * Mengkaji apa yang sudah dilakukan Syi`ah di Indonesia
* Melakukan langkah apa untuk membendung Syiah
- Mempertahankan FATWA MUI & Pergub JATIM tentang kesesatan Syiah, dan mempertahankan UU tentang penodaan agama.
- Mendorong MUI JATIM untuk tidak melantik Abdul Qadir Syam (pro Syiah) menjadi MUI Bondowoso.
- Mengevaluasi dan memperbaiki metode dakwah Aswaja dalam menghadang Syiah yang sudah ada untuk mencari metode yang lebih baik dan efektif.
- Pengenalan Perbedaan Dasar antara Aswaja dengan ajaran Syiah, kepada instansi pemerintahan terkait.
- Mengadakan buletin bulanan dan mingguan.
KOMISI MENGHADANG WAHHABI
- Mendefinisikan Wahhabi dan Salafi, dan apa beda kedua faham ini.
- Memahami metode dakwah/pergerakan Wahhabi dan salafi, agar bisa dicounter.
- Mengenal sasaran dakwah Wahhabi, terutama anak SMA dan Universitas.
- sehingga harus dibendung oleh pejuang Aswaja.
- Langkah kita Memberikan buku Aqidah dan amaliyah Aswaja.
- Memberi pengertian kepada MUI pusat tentang bahaya Wahhabi.
KOMISI PENDIDIKAN
* Menyiapkan bahan ajar/materi tentang Aswaja - Buku pegangan anak didik.
- Buku pegangan pendidik/guru.
* Sasaran pendidikan Aswaja
- Anak usia sekolah (PAUD/PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMPAI UNIVERSITAS).
- Majelis ta`lim, perkantoran, masyarakat dan keluarga .
* Strategi:
- Bekerja sama dengan lembaga pendidikan formal dan non formal (Ma`arif, LDK, masjid-masjid, majelis ta`lim, dll).
- Menyiapkan SDM.
KOMISI ASWAJA DAN MEDIA
* Strategi pengembangan Aswaja :
- Menyampurnakan buku panduan Aswaja yang sudah ada.
- Menugaskan Admin dan TIM khusus untuk mendefinisikan Aswaja secara sistematis.
- Mengadakan kaderisasi Aswaja dan Ahli Debat untuk menunjang terealisasinya program Pejuang Aswaja .
- Mengadakan lomba-lomba pidato anak-anak dan remaja bertema khusus tentang ajaran/dakwah Para Walisongo, serta sosok/pemikiran murni KH. Hasyim Asy`ari.
- Mengadakan seminar keaswajaan
- Memperbanyak dakwah lewat media :
- Diharapkan kepada seluruh anggota Group Pejuang Aswaja , agar ikut aktif mengembangkan pemahaman Aswaja yang telah disepakati.
Sekapur sirih dari Admin
RUMAH KITA SATU AQIDAH
"ASWAJA "
Alhamdulillah, saat pertama kali saya membangun Rumah Pejuang Aswaja ini, saya juga membuat dua pintu sekaligus, Pintu Depan dan Pintu Belakang.
Di dalam Rumah Kita ini, ada beberapa kamar, antara lain kamar bagi penguni yang :
1. Anti Politik Curang
2. Anti ajaran Syiah
3. Anti ajaran Wahhabi
4. Anti ajaran JIL
5. Anti anti PKI
6. Anti pemikiran pluralis Gus Dur
7. Anti kemungkaran dan kemaksiatan dhahir
8. Bukan anggota HTI
9. Bukan anggota ISIS
10. Dll.
Ada juga kamar:
11. Cinta ulama
12. Cinta ilmu para ulama Salaf.
13. Cinta pemikiran Islam.
14. Cinta mutiara kata
15. Cinta info keislaman
16. Cinta foto positif.
17. Cinta candaria dalam ukhuwwah.
18. Cinta shadaqah
19. Cinta amaliyah sunnah Aswaja.
20. Dll.
Sebagai orang yang membangun Rumah Pejuang Aswaja , dan yang merasa wajib menjaga kelestariannya, maka saya akan selalu berusaha memegang kunci utama.
Namun saya juga telah menggandakan beberapa kunci pintu bagi para penghuni yang lain, hingga mereka agak lebih bebas, jika ingin mengajak rekan-rekan yang sekira dapat hidup bersama di Rumah Kita ini dengan tetap memperhatikan tujuan utama Rumah Pejuang Aswaja ini didirikan.
Subhanallah, ternyata Allah berkenan mengirim orang-orang yang baik hati dan saling menghormati, saling mendukung dan saling mencinta bahkan sering memberi hadiah satu sama lainnya, untuk menempati Rumah Kita ini.
Saya selalu berharap, semoga Rumah Pejuang Aswaja ini, akan selamanya dihuni orang-orang yang bersih hati dalam bergaul, pandai menjaga kehormatan, dan khususnya akan tetap menjadi orang-orang yang selalu sepaham dan sejalan dengan tujuan utama saya dalam membangun ukhuwwah dan dakwah, hingga Rumah Kita ini dapat berdiri tokoh tanpa kendala yang berarti untuk selamanya.
Ini Rumah Kita....
Jangan dihancurkan....
Ini Rumah Kita....
Mari dilestarikan....
(ADMIN, LUTHFI BASHORI)
BERITA MEDIA:
Komunitas Aswaja Ajak Teladani Ketegasan Pendiri NU
Komunitas ini dibangun guna meneruskan estafet perjuangan KH. Hasyim Asy`ari yang ia kenal merupakan figur kiai NU yang tegas
Hidayatullah.com
Sejumlah habaib, kiai muda dan aktivis Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja), pada Ahad (24/11/2014) lalu mengadakan silaturahim Nasional di Hotel Utami Surabaya untuk menyikapi berbagai kondisi yang dialami umat Islam secara keseluruhan dan umat Aswaja di Indonesia secara khusus.
KH. Luthfi Bashori Alwi, yang memimpin pertemuan nasional tersebut menegaskan bahwa para hadirin yang datang ke Silaturahim Nasional ini memiliki tujuan sama yaitu memperjuangkan Aswaja dari aliran-aliran yang menggerogoti.
Beliau menyebut komunitas ini dengan nama Aswaja , karena perjuangannya untuk meluruskan aliran-aliran di luar Aswaja sekaligus meluruskan intern Aswaja yang bengkok, jelas Kiai Lutfi menerangkan alasan pentingnya pertemuan ini.
Ada yang mengaku Aswaja tetapi condong kepada aliran sesat yang diimpor. Ini garis bengkok yang harus diluruskan, tambahnya.
Komunitas yang akan ia bangun jelas Kiai asal Singosari ini pada prisipnya meneruskan estafet perjuangan KH. Hasyim Asy`ari yang ia kenal merupakan figur kiai NU yang tegas terhadap kemungkaran akidah.
Syiah Zaidiyah yang oleh para sebagian ulama sebelumnya masih ada beda pendapat, tapi oleh Kiai Hasyim Asyari dinilai haram untuk diikuti warga NU, tambahnya.
Karena itu, Kiai Luthfi mengharapkan komunitas ini tidak ragu-ragu mengikuti ciri khas perjuangan (Alm) Kiai Hasyim Asyari.
Ternyata, KH. Hasyim Asy`ari adalah kiai yang luar biasa tegas. Saya pernah berkesempatan masuk ruang perpustakaan pribadinya. Dari risalah-risalah yang beliau tulis, saya temukan kita seperti ini tidak ada apa-apanya dengan ketegasan beliau.
Kata Kiai Luthfi, ketegasan Kiai Hasyim inilah yang harus diteruskan perjuangannya.
Silaturahim Aswaja ini akan merumuskan bentuk-bentuk perjuangan sesauai dengan garis pemikiran pendiri NU.
Silaturahim Nasional yang dihadiri oleh 75 peserta dari berbagai kota di Indonesia selanjutnya membentuk komisi-komisi untuk menangani isu-isu dan permasalahan dihadapi. Seperti komisi liberalisme, Syiah, Wahabi, pendidikan, dan media.*/Kiriman Ahmad KH.
INFO GROUP:
Alhamdulillah, saat ini jumlah anggota Group WhatsApp & Telegram: PEJUANG ASWAJA , sudah mencapai sekitar 200 orang anggota, yang setiap saat dapat berbagi ilmu, diskusi, info, motifasi, dan sebagainya.