URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 205 users
Total Pengunjung: 6224317 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
MEREKA ADALAH SUDARA-SAUDARA KITA 
Penulis: Kera Rungkut  [18/5/2009]
 
                 MEREKA ADALAH SUDARA-SAUDARA KITA

                                              Kera Rungkut

Waktu itu di shiffin, dua pasukan saling berhadap-hadapan. Pada kedua pasukan itu ada shabat-sahabat Nabi yang mulya. Pada satu fihak ada Ali bin Abi Thalib, putra-putranya,dan para pendukungnya. Dilain fihak ada Amr Bin Ash dan putra-putranya, Abdullah Bin Amr yang terkenal dengan banyak menulis hadis-hadis Nabi saw. Dalam tampuk pimpinan ada Mu\\\`awiyah bin Abi Safyan, yang menurut kabar adalah salah seorang penulis wahyu.

Salah seorang pengikut Ali kebingungan. Ia tidak tahu harus menyebut apa orang-orang islam disana. \\\"Apakah mereka orang-orang kafir ?\\\" tanyanya kepada Ali bin Abi Thalib. \\\"Tidak\\\" kata beliau. \\\"Kami dulu memerangi orang-orang kafir bersama mereka\\\".Kalau begitu merka adalah orang-orang munafik ?.\\\"Tidak\\\" sebab orang munafik hanya sedikit berzdikir.

Ali ingin mengingatkan penanya bahwa mereka adalah saudara-saudara kita juga. Mereka juga shalat,puasa,berzdikir seperti kita juga. \\\"Kalau begitu kita harus menyebut apa kepada mereka ?. \\\"Mereka adalah saudara-saudara kita yang berbeda faham dengan kita\\\". Jawaban ini menghilangakan kebingungan dan menghentikan fanatisme pengikutnya(jawaban ini menunjukkaan ketinggian ilmu serta kecerdasan dalam mengolah kata). Pada sebagian orang keahlian meng otak-atik kata digunakan untuk menimbulkan keraguan dan kebencian kepada orang lain.

Dunia pernah dikejutkan dengan propaganda yang sangat luar biasa. \\\"Hitler\\\" menggunakan kefasihannya dalam bicara untuk menanamkan fanatisme rasial. Ia berhasil mencetak \\\"robot-robot\\\" untuk meneriakkan \\\"Heilt Hitler\\\". Ia menyihir jutaan orang untuk menjadi buldoser yang siap meluluh lantakkan kemanusiaan dan peradaban.

Dalam sebuah penelitian diketahui, bahwa keberhasilan Hitler tidak lepas dari \\\"Kecerdasan dia dalam berbicara atau mengolah kata\\\". Beberapa tehnik yang Ia gunakan dalam berbicara adalah;

1.Hitler tidak ragu-ragu menggunakan kebohongan. Kebenaran bagi Hitlar adalah kebohongan dikali seribu. Jika anda berdusta, ulangi ribuan kali, maka banyak orang yang akan percaya.

2. Kebencian, untuk menumbuhkan kesetian kelompok. Dunia harus dibagi menjadi dua, pertama golongan kita dengan segala kebaikan dan kemulyaannya, kedua golongan lain dengan segala kehinaan dan kejahatannya.

3. Menjatuhkan martabat musuh dengan sebutan-sebutan yang merendahkan, kemudian memberikan sebutan-sebutan yang mulya kepada para pendukungnya.

Cara-cara seperti ini juga pernah terjadi di negara kita, yang dilakukan oleh PKI. Merka memakai cara-cara hitler untuk meng-obrak abrik kesatuan NKRI. Mereka menyebut lawan-lawan dengan kata-kata setan,cecenguk,lintah darat, antek-antek imperialis dll. Tetapi dengan cara-cara ini baik PKI maupun Nazi keduanya tidak dapat menguasai dunia, keduanya tetap hancur.

Yang mengherankan adalah, kenapa cara-cara mereka -fitnah,kebencian,dan penistaan- pada cara-cara perjuangan sebagian orang islam. Ketika kita berhadapan dengan orang-orang yang berbeda faham dan kepentingan dengan kita, tidak jarang kita hidupkan kebencian dan kita beri gelar yang buruk kepada mereka yang tidak masuk kelompok kita.

Mengapa kita mengikuti Hitlar dan PKI ?. Mengapa kita tidak mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh Sayidina Ali dalam perang siffin.\\\" Hari ini kita memerlukan pemimpin yang dapat berkata kepada mereka yang bersebrangan \\\"Mereka adalah saudara-saudara kitqa yang berbeda faham\\\". Dlam kata yang sangat singkat ini tercermin makana yang sangat mendalam kebenaran,kecintaan,dan persaudaraan. Wallahu A\\\`lam.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Ibrahim  - Kota: Palangkaraya
Tanggal: 18/5/2009
 
Para ulama mengatakan kepada kelompok yang melanggar aqidah islamiyah dengan sebutan ALIRAN SESAT itu justru mengikut sunnah Nabi SAW, tidak ikut-ikutan Hitler atau PKI. Kelompok yang masih dalam taraf SAUDARA-SAUDARA kita itu, adalah jika perbedaannya dengan umat Islam adalah dalam urusan furu'iyyah/fiqh muamalah, tetapi jika sudah menyangkut aqidah ketauhidan, maka tidak bisa lagi dikatakan saudara-saudara kita. Inilah rupanya Mas Kera yang belum memahami. Misalnya ada seseorang yang mengaku dan ber KTP Islam, setiap hari shalat, tapi karena istrinya beragama Kristen, dia selalu bertoleransi kepada istrinya dan setiap hari Minggu dia ikut misa di gereja dengan segala aktifitasnya, termasuk penyembahan kepada Yesus. Jelaslah orang semacam ini tergolong murtad dan musyrik dan bukan saudara kita. Termasuk juga kaum Syiah Imamiyah yang mengingkari kemurnian Alquran kitab suci umat Islam. Mereka meyakini bahwa Alquran milik kita ini sudah tidak murni dan tidak asli lagi, karena anggapan mereka telah adanya pengkhianatan dari para shahabat Nabi yang mengumpulkan Alquran yang sengaja menambah dan mengurangi ayat-ayatnya. Sedangkan keyakinan mereka bahwa Alquran yang asli dan murni, jumlah ayatnya sebanyak tiga kali lipat dari Alquran yang ada sekarang, dan Alquran yang asli dan murni versi Syiah Imamiyah itu, menurut keyakinan mereka masih dibawa sembunyi oleh Imam Asykari, imam ke dua belas Syiah Imamiyah. Nah, kelompok yang mengingkari kemurnian dan kesucian serta keaslian Alquran milik umat Islam ini, tidak lagi bisa dikatakan SAUDARA kita, karena mereka telah murtad dan keluar dari agama Islam. Semoga Mas Kera bisa belajar banyak lagi tentang batasan aqidah Islamiyah, mumpung-mumpung ada Pengasuh Pejuang Islam.  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami online kan untuk pengunjung, barangkali ada yang ingin tambah komentar, kami tunggu. Jazakumullah kher.

2.
Pengirim: abul bashar  - Kota: bumi para wali
Tanggal: 21/5/2009
 
rasa persaudaraan??
adalah hal yang sering sekali kita dengar akhir-akhir ini. apalagi apabila seseorang mulai tergores ego dan hatinya, maka orang tersebut berkoar untuk mengatakan " Dimana letak rasa persaudaraan kamu!!". inilah sebuah sensitivme yang sangat peka untuk dibawa ke permukaan sebagai konsumsi publik. rasa persaudaraan adalah sifat yang manusiawi. namun, persaudaraan tidak bisa disalah artikan dengan merangkul semua pihak untuk dijadikan mitra koalisi dalam berbagai macam aktifitas dan kegiatan, apalagi menyangkut perbedaan sosial keagamaan!
sebagai contoh riil, ada dua orang yang berbeda keahlian meskipun satu profesi, yaitu maling, dalam menjalankan aktifitasnya, si A adalah pakar pencongkel brangkas, sedangkan si B lebih profesional dalam melemahkan korban. Si A dan Si B merupakan komplotan yang beraksi bersama. dalam satu waktu, mereka berencana melakukan aksinya dengan beberapa orang yang sejawat dengan mereka berdua. setelah mereka memasang taktik mencuri dengan matang, maka dilancarkanlah aksi mereka. namun, komlpotn tersebut sepakat untuk tidak mengikut sertakan si A lantaran dalam target tidak terdapat brangkas(mungkin komplotan tersebut pengen menjarah kios rokok, kaleee..),dengan kesepakatan tersebut maka dilancarkanlah aksi mereka. disini, si A tidak memprotes kesepakatan yang telah mereka buat, dan tidak mempermasalahkan keputusan bersama tadi. tidak pula bertanya "kenapa saya tidak diikutsertakan? mana rasa persaudaraan kalian sebagai teman?" karena si A tahu, apabila ia ikut, maka ia hanya akan menambah sempit ruang gerak mereka dalam beraksi. Nah..si A aja tahu kapasitasnya meskipun ia hanya seoarang maling yang sedang melancarkan aksinya!
lantas bagaimana dengan seorang yang mengaku beriman seperti kera rungkut diatas untuk mendengungkan rasa solidaritas atau persaudaraan untuk menutupi sifat ke-Liberalannya dalam hidup bermasyarakat??
jawaban dari kyai lutfi sangatlah cukup dalam memberikan arti 'rasa persudaraan' seseorang terhadap yang lainya, karena saya bukanlah orang yang ahli berdalil apalagi mengeluarkan fatwa. disini saya cuma ingin membuka pola pikir kera tersebut dalam berpikir luas disertai ilmu yang benar!
jangan hanya mendahulukan ego bro...
pikir matang-matang!
masak ente mau jadi saudara dengan orang yang telah menghina agama dan syariat ente?!?
ato jangan-jangan kamu bukan...dari golongan kami??
hmm...mungkin aja kan, ente mahluk yang baru lahir dari species terbaru dalam dunia 'kera' yang akhirnya ente minta pengakuan sebagai saudara kita, MANUSIA murni... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami online kan untuk Mas Kera. Seingat kami, Mas Kera ini pernah menanyakan tentang kreteria artikel yang dapat dimuat di Pejuang Islam, jawaban kami antara lain, tolong jangan menggunakan nama samaran, karena Pejuang Islam ini adalah kumpulan orang baik yang jelas identitasnya. Tapi Mas Kera tetap saja mencantumkan nama samarannya yang ternyata dalam persepsi umum berarti (maaf-maaf) Monyet. Di markaz, kami bertanya kepada salah satu staf: Kok aneh yaa, ada orang bernama Kera. Staf.kami menjawab : Mungkin maksudnya Arek, yang dalam bahasa Malang dibalik jadi Kera. Kami menjawab : Tapi kan nggak ada keterangan gitu, apalagi dia bukan orang Malang, jadi kalau ada yang membaca Kera dengan arti Monyet, itu yaa kesalahan Mas Kera itu sendiri. Apalagi isi artikelnya mengajak persaudaraan tanpa batas, yaa tentu saja banyak umat Islam warga Sunni Syafi'i yang keberatan. Darwin juga pernah merencanakan diadakan persaudaraan antara bangsa dia pribadi sebagai keturunan kera/monyet dengan bangsa manusia. Ternyata yang mau bergabung adalah dari para manusia kafir seperti Hitler, Mao dan kaum Komunis lainnya, sedangkan umat Islam sendiri secara pasti, langsung menolak upaya persaudaraan mutlak itu. Nah, bagaimana dengan Mas Kera ? Katanya sih : Memang sulit deh jadi MANUSIA .... He he he !!

3.
Pengirim: arema  - Kota: malang
Tanggal: 26/5/2009
 
salam aremania 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Oyii jeees. Salam kelab. Syukran.

 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam