DAMPAK TAWAKKAL KEPADA ALLAH
Luthfi Bashori
diriwayatkan bahwa seorang sahabat Rasul melihat seorang anak kecil di dalam masjid sedang shalat dengan khusyuk dan sempurna. Setelah selesai shalat, orang itu bertanya kepadanya, Siapa kamu ? Anak itu menjawab, Aku anak yatim. Aku kehilangan ayah dan ibuku. Orang itu berkata, Engkau mau menjadi anakku? Anak itu bertanya,Apakah tuan akan memberiku makanan bila aku lapar? Orang itu menjawab, Ya.
Anak bertanya lagi, Apakah engkau akan memberi pakaian bila aku telanjang? Orang itu menjawab, Ya. Anak itu melanjutkan pertanyaannya, Apakah tuan akan menghidupkan aku bila aku mati? orang itu terkejut dan berkata, Aku tidak melakukan itu. Maka anak itu memalingkan wajahnya dan berkata, Jika begitu, tinggalkan aku pada Tuhan Yang Menciptakan aku, kemudian memberiku rezeki, kemudian mematikan aku, kemudian menghidupkan aku. Maka sahabat itu berkata, Barang siapa bertawakal kepada Allah, Dia akan mencukupinya.
Sungguh luar biasa dampak tawwakkal kepada Allah, jika dilakukan dengan benar-benar dari hati yang ikhlas serta kreyakinan yang sempurna.
Tidakkah pernah terpikir, banyaknya orang gila yang lalu lalang di jalan-jalan, mereka tetap hidup sehat jasmani sekalipun tidak pernah bekerja mencari harta kekayaan, apalagi mencari fasilitas hidup yang bermegah-megahan, bahkan tiap hari mereka tidur di emperan, dan makanpun hanya sisa-sisa nasi yang dibuang, serta tak jarang mereka minum air comberan.
Namun, Maha Kuasa Allah Dzat yang menciptakan seluruh makhluq hidup, serta menjamin kehidupan setiap individu dari seluruh makhuq ciptaanNya, sebagaimana dinyatakan dalam firman yang maksudnya: Tidaklah bagi setiap makhluq yang hidup di atas bumi, kecuali Allah telah mengatur rezekinya masing-masing.
Manusia tetap diberi kesempatan bahkan dianjurkan untuk selalu berusaha, dan bercita-cita se tinggi langit, karena usaha yang dilakukan dalam mengisi kehidupan itu adalah dinamika yang tidak mungkin ditiadakan. Bahkan dengan usaha keras, Allah akan memudahkan seseorang untuk meraih cita-cita dan keinginannya.
Jadi bentuk usaha keras itu adalah salah satu penyebab Allah memberi kemudahan bagi pengamalnya untuk meraih apa yang menjadi harapannya, semakin keras usaha seseorang, maka semakin besar pula peluang sukses yang diberikan oleh Allah. Al-ujrah ala hasabil masyaqqah (nominal honor itu sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaan)
Namun, sekeras apapun usaha seseorang, jika tidak disertai tawakkal kepada Allah, maka bisa saja hasilnya menjadi nihil, alias tidak membawa keuntungan sama sekali, namun justru menuai kegagalan dan kerugian jika dikehendaki oleh Allah.
Para tukang yang membangun gedung bertingkat dengan menjulang tinggi, sekalipun dengan menggunakan metode paling modern dengan kekuatan struktur bangunan yang berkelas super kokoh, tentunya hal itu belum dapat menjamin kelestarian gedung jika tidak dikehendaki oleh Allah, karena Allah Maha Kuasa untuk mendatangkan gempa bumi yang dahsyat, hingga dapat meluluh-lantakkan bangungan gedung yang kokoh tersebut seketika itu juga.
Karena itu, segala usaha dan jerih payah yang dilakukan oleh setiap orang, hendaklah disertai dengan tawakkal serta selalu berdoa, agar Allah berkenan memberikan kemudahan serta berkenan menjaga hasil usaha yang telah dilakukannya itu.