URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 200 users
Total Pengunjung: 6224312 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
JENJANG PERKEMBANGAN ANAK 
Penulis: Pejuang Islam [ 6/9/2016 ]
 
JENJANG PERKEMBANGAN ANAK

Luthfi Bashori


Perhatian orang tua terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak, adalah suatu keharusan jika menginginkan kebaikan bagi sang buah hati. Karena perkembangan seseorang sejak masa kecil itu sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang di masa dewasa.

Al-Imam Al-Hannathiy RA menceritakan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: Anak mulai bisa membedakan pada usia 7 tahun, mimpi basah (baligh) pada anak lelaki usia 14 tahun, tingginya menjadi sempurna pada usia 21 tahun, sedang akalnya menjadi sempurna pada usia 28 tahun. Kemudian setelah itu akalnya tidak bertambah, kecuali dengan banyaknya pengalaman.

Apa yang disampaikan oleh Al-Imam Al-Hannathiy RA di atas adalah relalita yang harus disadari oleh para orang tua, tentunya agar setiap orang tua dapat mendampingi sepak terjang buah hatinya masing-masing, sehingga orang tua dapat mewarnai kehidupan anak-anaknya sesuai dengan apa yang diharapkan.

Setiap bayi itu dilahirkan dalam keadaan bersih dan suci serta beriman kepada Allah, hingga kedua orang tuanya yang menjadikan anaknya itu sebagai Yahudi atau Nasrani atau Majusi, begitulah yang disabdakan oleh baginda Rasulullah SAW.

Karena sangat pentingnya perkembangan seorang anak, maka salah satu kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya adalah mengajari dan membimbing serta mengawasinya secara langsung, khususnya atas pendidikan keagamaan dan akhlaq anak-anaknya.

Contoh, jika orang tua menginginkan sang buah hati itu rajin shalat di saat dewasa, maka hendaklah sejak kecil diberi contoh shalat yang benar serta waktu yang tepat, sehingga anak tersebut menjadi terbiasa mengamalkan shalat tepat pada waktunya, sesuai dengan kebiasaan yang dilihatnya di dalam kehidupan bersama keluarga.

Al-Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad RA, mengatakan bahwa manusia pada  mulanya di masa kecil memiliki tabiat banyak bergerak sebagai keharusan. Bahkan ada yang mengatakan: Andaikata anak kecil dicegah untuk bergerak, niscaya putuslah hatinya. Maka akalnya terus bertambah dan gerakannya terus berkurang.

Semakin bertambah akalnya, semakin berkurang gerakannya hingga ia mencapai usia 22 tahun. Ini adalah usia dewasa dan ini adalah puncak pertumbuhan akal. Setelah itu manusia hanya mengandalkan pengalaman dan dengan pengalaman inilah termasuk yang dapat menambahan akal.

Maka ia memahami bahwa apa yang bermanfaat baginya, ia pun bermanfaat bagi orang lain. Apa yang tidak disukainya, juga tidak disukai oleh orang lain. Hal ini berlangsung hingga akhir umur. Kemudian apabila mencapai usia 40 tahun, maka ia telah sempurna.

Sebagian besar dari para Nabi itu tidak diutus, kecuali setelah mencapai usia dewasa dan sempurna. Hanya tiga orang, yaitu Nabi Isa, Nabi Yahya, dan Nabi Yusuf yang menerima wahyu setelah mecapai usia dewasa, tetapi belum mencapai kesempurnaan.

Oleh karena itu Allah SWT berfirman mengenai Nabi Yusuf: Dan tatkala dia cukup dewasa. (QS. Yusuf, 22). Allah tidak mengatakan: Dan telah sempurna. sebagaimana Allah SAW  mengatakan usia sempurna itu mengenai sifat Nabi Musa AS.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: عدنان حاشقجي  - Kota: kalimantan selatan
Tanggal: 31/8/2014
 
alhamdulillah
banyak pengalaman yg kami timba dri blog ini sehingga lebih semngat untuk memperjuangkan agama islam ... syukron ustadz luthfi ,,,الله يحييكم  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Semoga bermanfaat.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam