URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 59 users
Total Pengunjung: 6224160 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SENYUMLAH, AGAR DICINTAI ALLAH 
Penulis: Pejuang Islam [ 6/9/2016 ]
 
SENYUMLAH, AGAR DICINTAI ALLAH

Luthfi Bashori


Tersenyum, bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan, bahkan tersenyum adalah perbuatan yang sangat menyenangkan, tertunya bagi orang-orang yang memiliki hati bersih dan baik. Namun terkadang, tersenyum itu menjadi sangat mahal harganya jika hati seseorang itu sedang dalam keadaan tidak sehat.

Hati yang tidak sehat pendorong mahalnya senyuman itu banyak ragam penyebabnya, antara lain:
-    Hati yang sedang sedih karena suatu musibah yang menimpa.
-    Hati yang pendengki dan pendendam, hingga dirinya merasa berat berbaikan.
-    Hati yang jahat dan pemarah, yang selalu menimbulkan emosi dirinya setiap saat.

Tentunya masih ada penyebab lain yang mendorong seseorang itu enggan tersenyum. Namun bagi mereka yang hatinya bersih, ahli kebaikan dan selalu memaklumi dan memaafkan kesalahan serta kekurangan orang lain, maka tersenyum adalah suatu amalan yang sangat ringan dan sangat menyenangkan.

Suatu saat, Nabi Yahya AS bertemu dengan Nabi Isa AS, maka Nabi Isa tersenyum kepadanya sambil berkata, Mengapa aku melihatmu cemberut seolah-olah kamu sedang putus asa? .

Nabi Yahya menjawab, Tunggulah sebentar sampai wahyu turun kepada kita. Maka Allah menurunkan wahyu, Yang paling Aku cintai di antara kalian adalah seorang yang selalu tersenyum kepada orang lain.

Dalam riwayat lain dikatakan, Manusia yang paling Aku cintai di antara kalian berdua adalah yang paling baik prasangkanya kepada-Ku.

Ternyata, kebiasaan tersenyum juga menjadi standar bagi derajat seseorang di hadapan Allah SWT. Maka barang siapa yang memperbanyak tersenyum kepada orang lain, ia akan mendapatkan keberuntungan di akhiratnya nanti.

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang selalu tersenyum, dan beliau bersabda: Senyum kepada saudaramu adalah sedekah.

Diriwayatkan bahwa malaikat Ridwan (malaikat penjaga surga) selalu tersenyum. Jika seseorang ingin menyaksikan senyuman indah malaikat Ridwan, tentu saja harus  menghindari perbuatan yang dibenci oleh malaikat Ridwan, antara lain selalu bermuka cemberut, karena keburukan dan kejahatan hatinya.

Al-Imam As-Suyuti dalam kitabnya Ni`mat al-Kubra fi Qishshati al-Isra` meriwayatkan sebuah hadits bahwa ketika Rasulullah SAW  melakukan perjalanan Isra Mi`raj, ketika sampai di langit pertama beliau melihat semua malaikat di langit pertama yang jumlahnya triliunan, semuanya tersenyum, dan Rasululah SAW pun gembira. Begitu juga di langit kedua, ketiga, dan ketika memasuki langit keeempat semua malaikat di langit keempat tersenyum, kecuali ada satu malaikat  yang cemberut. Rasulullah SAW pun sempat bertanya kepada malaikat Jibril: siapa gerangan malaikat yang cemberut itu ? Malaikat Jibril menjawab: Wahai Rasulullah, sebetulnya dia itu tidak cemberut dan sekarang sedang gembira dengan kedatanganmu. Akan tetapi memang pembawaannya cemberut. Rasulullah SAW balik bertanya: Wahai Jibril, siapa dia yang pembawaannya selalu cemberut? Jibril menjawab: Dia adalah Malaikat Malik, penjaga neraka jahanam.


   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam