Shahabat Salim, bekas sahaya Abi Hudzaifah RA, berkata: Rasulullah SAW berkata, Akan didatangkan pada Hari Kiamat orang-orang yang mempunyai kebaikan-kebaikan seperti gunung Tihamah. Ketika mereka datang, Allah menjadikan amal-amal mereka seperti debu yang beterbangan (sia-sia), kemudian menjebloskan mereka ke dalam neraka.
Lantas Salim bertanya, Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu, gambarkan mereka ini bagi kami supaya kami mengenali mereka. Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, sesungguhnya aku takut menjadi salah satu dari mereka.
Nabi SAW berkata : Hai Salim, sesungguhnya mereka berpuasa dan shalat, tetapi apabila menemukan (menghadapi) sesuatu yang haram, mereka berebut mendapatkannya hingga Allah SWT membatalkan amal-amal mereka.
Beginilah dahsyatnya pengaruh negatif bagi yang berani menerjang hukum haram, akan berakibat fatal di kelak kemudian hari.
Allah telah mengancam akan membatalkan pahala orang yang senang mengkonsumsi hal-hal yang diharamkan oleh syariat.
Banyak sekali dewasa ini, masyarakat yang sengaja lebih mendahulukan untuk mendapatkan hal-hal yang haram, karena beralasan lebih praktis, lebih mudah untuk dilakukan, lebih gengsi, lebih asyik dan seribu alasan lainnya.
Hal-hal yang diharamkan oleh syariat itu bukan hanya sekedar urusan perut, tapi banyak sekali ragamnya, sebut saja di antaranya urusan:
1. Makanan dan minuman.
2. Cara memilih pakaian.
3. Pekerjaan dalam menumpuk harta.
4. Keterlibatan dalam urusan riba.
5. Memilih teman pergaulan
6. Memilih jenis hiburan.
7. Pelampiasan keinginan hati.
8. Pelampiasan keinginan mata.
9. Pelampaisan keinginan lisan.
10. Pelampiasan keinginan telinga
11. Urusan memperebutkan kekuasaan.
Tentunya masih banyak lagi perkara lain yang selalu berada di tengah-tengah antara hukum halal dan haram, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh syariat.
Seorang muslim yang baik, tentunya akan selalu berusaha mendapatkan apa yang yang menjadi kemaslahatan bagi dirinya, namun tetap memegang prinsip selalu memilih perkara yang halal dan menjauhi semuanya yang haram.
Apalah artinya, jika seseorang bisa mendapatkan semua apa yang diinginkan, namun dengan menghalakan segala cara, tidak peduli perkara itu haram, tetap saja diterjang, demi memenuhi hasrat pribadinya.
Nah, tipe orang yang seperti inilah kelak Allah akan menolak seluruh amalan ibadahnya, sebanyak apapun jumlah bilangannya, dan sebaik apapun nilai derajatnya dalam pandangan dirinya serta pandangan orang lain.
Ya Allah, terimalah amalan kami yang hanya sedikit ini, dan jangan Engkau lebur pahalanya, hingga menjadi sia-sia.
Ya Allah, ampunilah kami dari segala maksiat yang telah kami perbuat, baik yang sengaja maupun tidak, karena hanya Engkaulah yang kausa menerima doa kami... Amiin.