URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
TIDAK MUNGKIN MEMBUAT SENANG SEMUANYA 
Penulis: Pejuang Islam [ 9/9/2016 ]
 
TIDAK MUNGKIN MEMBUAT SENANG SEMUANYA

Luthfi Bashori

Siapapun orangnya, maka tidak mungkin akan mendapatkan kerelaan dari semua orang yang hidup di sekitarnya. Bahkan Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan julukan Al-amin (Yang Terpercaya) saja masih memiliki musuh, yaitu orang-orang kafir Quraisy. Apalagi orang biasa, tentunya tidak mungkin mencari kerelaan dari semua orang.

Karena itu, dalam menentukan langkah, hendaklah memilih amalan yang tidak keluar dari syariat Islam, dengan tujuan agar amalan tersebut mendapat keridhaan dari Allah SWT. Jika seperti itu yang dilakukan, maka cukuplah ridha dari Allah yang akan membahagiakan dirinya.

Jenis amalan yang perlu terus digalakkan adalah amar ma`ruf, seperti mengajak kebaikan dan memberi contoh amalan yang baik kepada umat Islam, serta nahi munkar, seperti memberantas kemaksiatan yang tampak di depan mata, baik dengan kekuatan tangan jika mampu secara langsung, maupun menggunakan pengaruhnya jika memiliki kekuatan nego kepada pihak terkait, maupun mencegah dengan lisan secara tegas.

Bagi kalangan yang tidak mermiliki jiwa amar ma`ruf dan nahi mungkar, maka hendaklah mencari amalan yang tidak kontra produktif dengan dunia dakwah amar ma`ruf dan nahi munkar, yaitu dengan cara memperbaiki hubungan pribadinya dengan Allah, serta ikut mendoakan kegiatan dakwah amar ma`ruf dan nahi munkar yang telah dilakukan para ahlinya.

Jangan sampai kalangan yang tidak ikut andil dalam dunia dakwah itu, justru menjadi pengganjal dan penjegal langkah para ahli dakwah, karena perilaku seperti itu justru akan menimbulkan kemurkaan Allah pada dirinya.

Imam Syafi`i rahimahullah berkata kepada Yunus bin Abdul A`la, Andaikata engkau berusaha sekuat tenaga ingin menyenangakan semua orang, maka tidak ada jalan bagimu. Maka ikhlaskan amal dan niatmu karena Allah Azza wa jalla. Imam Syafi`i rahimahulla menunjukan dengan perkataan itu bahwa meraih kesenangan semua orang adalah tujuan yang tidak bisa dicapai.

Apabila engkau senangkan satu orang, maka sepuluh orang tidak senang kepadamu. Apabila engkau senangkan sepuluh orang, maka seratus orang tidak senang kepadamu. Apabila engkau senangkan seratus orang, maka seribu orang tidak senang kepadamu. Apabila engkau tinggalkan mereka semua dan engkau senangkan tuhanmu Allah Azza wa jalla, maka Dia telah mencukupimu.

Maksudnya ingin memuaskan semua orang itu tidak bisa, walaupun sudah berusaha berbuat baik pasti ada orang yang kontra. Jadi berbuatlah sesuatu dengan ikhlas serta berusaha melakukan amalan yang disenangi oleh Allah dan Rasul-Nya.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: ilham  - Kota: jaksel
Tanggal: 25/5/2014
 
Assalamu'alaikum Wr. Wb

betul sekali Kyai, bahkan manusia paling mulia saja, Nabi Muhammad SAW yang telah wafat lebih dari 1400 tahun silam, sampai hari ini masih saja ada yang membenci beliau.

itu manusia paling mulia, bagaimana dengan manusia biasa?

dulu saya pernah berpikir, gimana caranya saya bisa membuat senang semua orang
ketika saya berbuat sesuatu, kelompok A menyukai perbuatan saya, tapi kelompok B membenci saya.
begitu terus yang terjadi, akhirnya saya berpikir "terserah saja orang lain mau menilai saya seperti apa, toh yang mempertanggung jawabkan perbuatan diri ini dihadapan ALLAH SWT, bukan mereka. melainkan saya sendiri"

hidup makin tenang, ketika yang saya pikirkan "bagaimanakah penilaian ALLAH SWT terhadap diri saya?"

Wassalamu'alaikum Wr.wb 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah. Semoga manfaat.

Keberadaan Situs ini juga banyak yang membenci di tengah-tengah para pengunjung yang mencintainya. Alhamdulillah.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam