URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
Syi’ah Rafidhah 
Penulis: Pejuang Islam [ 29/4/2014 ]
 
Syi’ah Rafidhah

MUI Pusat

Telah dijelaskan bahwa Syi’ah Ali generasi awal adalah kaum muslimin yang lurus, bersih dan selamat karena berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah dan tidak merendahkan keutamaan para sahabat Rasulullah SAW. Mereka juga tidak menuding para sahabat kafir.

Namun, seorang tokoh Syi’ah modern, Abdul Husain Al-Musawi mengklaim bahwa sekelompok sahabat Nabi yang dia sebut namanya itu adalah para tokoh yang menjadi teladan kaum Syi’ah masa kini.

Padahal aqidah para sahabat itu bersikap loyal (tawalli) kepada empat Khulafa’ Rasyidin, dan tidak berlepas diri (tabarri) dan tidak mencaci ‘As-Syaikhain’ (Abu Bakar Ra dan Umar bin al-Khatthab Ra).

Dalam perkembangan selanjutnya, Syi’ah Ali yang murni ini tidak bertahan lama dan pada abad berikutnya menjadi sarang persembunyian para musuh, dan para pendengki Islam yang hendak berbuat makar terhadap Islam dan kaum muslimin.

Karena itulah, para ulama menyebut orang-orang Syiah yang menjelek-jelekan dan menolak keimamahan ‘As-Syaikhain’ sebagai Rafidhah (yang ditolak).

Secara umum, Rafidhah adalah kelompok Syi’ah yang berdusta mendukung Ahlulbait dan salah mempersepsikannya, dengan menolak Abu Bakar, Umar dan sebagian besar  sahabat Nabi SAW, disertai sikap mengkafirkan dan mencaci mereka karena diklaim bahwa para sahabat telah mengingkari dan menentang nash wasiat penunjukan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah pasca Rasulullah SAW.  

Abu al-Qasim al-Isfahani yang berjuluk Qiyamus Sunnah, ar-Razi, as-Syahrastani, dan Ibnu taymiah mengutarakan, asal muasal istilah Rafidhah untuk Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah adalah karena  penolakan mereka terhadap Zaid bin Ali Zainal Abidin bin al-Husain (79-122 H) yang tetap memuliakan Abu Bakar dan Umar pada saat pengikutnya meminta beliau untuk mencela dan menista keduanya, sehingga menyebabkan mereka berpaling meninggalkan beliau.

Saat itu terlontarlah ucapan beliau kepada mereka, “ kalian telah menolakku (rafadhtumuni). “ Karena ucapan Zaid bin Ali itulah lahir istilah populer ‘Rafidhah’ bagi kelompok Syi’ah yang menolak Abu Bakar dan Umar serta mencaci keduannya.

Adapun Imam Abu al-Hasan al-Asyari perpendapat sebab Syi’ah Imamiyah dinamakan Rafidhah adalah karena penolakan mereka terhadap kepemimpinan (imamah) Abu Bakar dan Umar. Pendapat ini selaras dengan jawaban Imam as-Syafi’I ( w. 204 H) ketika ditanya tentang hakekat Murji’ah, Rafidhah, dan Qadariyah oleh murid beliau yaitu Imam al-Buwaiti bahwa, “ siapa yang mengatakan iman cukup dengan perkataan maka dia itu Murji’ah, siapa yang mengatakan Abu Bakar Ra dan Umar Ra bukan imam yang sah maka dia adalah Rafidhah, dan siapa yang mengatakan perbuatan manusia bergantung pada kehendaknya semata maka dia orang Qadariyah.

Dari latar belakang sejarah itulah maka Ahlussunah, Syi’ah Zaidiyyah dan Ibadhiyah menyematkan label ‘Rafidhah’ ini untuk Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah dan Syi’ah Isma’iliyah.

Oleh sebab identifikasi Rafidhah dalam diri mereka ini, kaum Syi’ah Imamiyah engan disebut dengan istilah itu dan lebih suka disebut Syi’ah saja. Hal itu bertujuan untuk mengelabui umat Islam bahwa mereka sama dengan Syi’ah Ali generasi awal.

Bagi Syi’ah seperti ditulis Muhsin al-Amin, laqab Rafidhah adalah julukan buruk untuk orang yang mendahulukan Ali dalam soal khilafah dan kebanyakan digunakan untuk maksud mendiskreditkan dan membenci mereka.

Para ulama pakar perbandingan aliran Islam mencatat bahwa Syi’ah itu ada tiga jenis golongan:

Pertama, Syi’ah ‘Ghaliyah’ atau ‘Ghulat’ yang berpandangan extrim seputar Ali bin Abi Thalib Ra sampai pada taraf menuhankan Ali atau menganggapnya nabi. Kelompok ini sangat jelas kesesatan dan kekafirannya ini. (Di Indonesia sudah ada pengikutnya).

Kedua, Syi’ah ‘Rafidhah’ yang mengklaim adanya nash atau teks wasiat penunjukan Ali sebagai Khalifah dan berlepas diri dari dan bahkan mencaci dan mengkufurkan para khalifah sebelum Ali dan mayoritas para sahabat nabi. Kelompok ini telah meneguhkan dirinya kedalam sekte imamiyah Itsna’ Asyariyah dan Isma’iliyah. Golongan ini disepakati kesesatanya para oleh ulama, tapi secara umum tidak mengkafirkan mereka. (Mayotitas Syiah Indonesia adalah Rafidhaf).

Ketiga, Syi’ah ‘Zaidiyah’ yaitu pengikut Zaid bin Ali Zainal Abidin yang mengutamakan Ali Ra atas sahabat lain dan menghormati serta loyal kepadda Abu Bakar dan Umar Ra sebagai khalifah yang sah. (Nyaris tidak ada pengikutnya di Indonesia).

 Umumnya ulama sunni menerima mazhab Zaidiyah tertama fikih dan hadist seperti penerimaan kitab Naylu al-Authar (syarah hadist) dan irsyad al-Fuhul (ushul fiqih) karya Imam As-Syaukani dan subul as-Salam syarh Bulugh al-Maram karya Imam As-Shan’ani, tetapi tokoh sunni seperti Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri sekaligus ‘Rais Akbar’ Nadlatul Ulama (NU), menolaknya dan menyataan mazhab Imamiyah dan Zaidiyah kedua-duanya tidak sah diikuti umat Islam dan tidak boleh dipegang pendapatnya sebab mereka adalah ahli Bid’ah.

Oleh karena itu kita mesti membedakan istilah Syi’ah secara umum dengan Rafidhah secara khusus. Setiap Rafidhah adalah Syi’ah ekstrim yang telah mencaci bahkan mengkafirkan Abu Bakar dan Umar Ra, sehingga tidak ada Syi’ah Rafidhah yang dianggap moderat oleh para ulama salaf.

Syi’ah moderat adalah Syi’ah Ali pada generasi saahabat dan tabi’in yang berjuang bersama Amirul Mukminin Ali dimana mereka tidak pernah bersikap ekstrim dalam memandang kedudukan Ali dan tidak pula mengutamakan Ali atas Abu Bakar dan Umar Ra.

Syi’ah  moderat (yang tidak beraqidah Rafidhah) riwayatnya dapat diterima oleh para ulama hadits, tapi tidak demikian halnya jika seorang perawi hadist tergolong Syi’ah Rafidhah yang menolak, mencaci, da mengkafirkan Abu Bakar dan Umar serta mendakwahkan ajaran itu, pasti ditolak riwayatnya.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: ilham  - Kota: jaksel
Tanggal: 30/4/2014
 
assalamu'alaikum Wr. Wb

Kyai, jika NU (yang berhaluan Kyai Hasyim Asy'ari) menganggap syiah imamiyah adalah sesat, kafir

lalu bagaimana pandangannya terhadap syiah zaidiyah? apakah termasuk kafir?

Wasslamau'alaikum Wr. Wb 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Menurut KH. Hasyim Asy'ari, Syiah Zaidiyah termasuk sesat.

2.
Pengirim: jalan ahlul bait  - Kota: bandung
Tanggal: 7/5/2014
 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Menurut KH. Hasyim Asy'ari, Syiah Zaidiyah termasuk sesat.

jawab
islam itu bukan terletak ditangan KH. Hasyim Asy'ari bro !!!

sesat dan tidak sesat seseorang tersebut berdasarkan al-quran dan hadist shahih.BUKAN Menurut KH. Hasyim Asy'ari. PARAH LOGIKA DAN JAWABAN ANTUM BRO


NAH SEKARANG ANTUM TINGGALKAN PENDAPAT KYAI KEBANGGAAN ANTUM TERSEBUT DAN SEBUTKAN KESESATAN SYIAH BERDASARKAN AL-QURAN DAN DALIL SHAHIH.

Dan jangan antum mengutif dan mencomot hadist syiah tanpa tahu apakah itu hadist shahih, maudhu dan dhoif. Sebab anak yg baru lulusan SLTP syiah imamiyah saja tahu bahwa hadist2 dikitab syiah tidak semuanya shahih. bahkan dikitab hadist peganggan syiah yaitu al-kafi berisi 50 % hadist dhoif dan palsu.

jadi antum jangan hanya mengutif satu hadist lalu lemparkan kemuka syiah imamiyah seolah-olah itu hadist shahih. ini jelas cara orang tak berilmu dan tak punya kompetensi sama sekali. sama seperti orang salafi-wahabi

kalo kami mau, maka kamipun bisa berbuat seperti itu dgn mengatakan suni ajaran sesat dgn mengutif hadist shahih bukhari dan muslim tentang pecehan mereka thd islam dan nabi saw yg bertolak belakang dgn al-quran dan hadist shahih.

tapi kami syiah imamiyah tdk mau melakukan itu sebab kami menganggap kalian suni adalah adik bungsu yg harus diarahkan, diajarkan pelan2 agar jangan tersesat.

apakah antum mau menerima suni adalah ajaran sesat dan menyesatkan jika ana sebutkan belasan hadist kitab bukhari + muslim + ahmad dll yg melecehkan syariat islam, melecehkan para nabi dan rasulnya bahkan nabi saw ikut dilecehkan dan direndahkan juga oleh bukhari muslim dalam hadist "shahih"nya.

Pasti antum tdk tahukan hadistnya ??? makanya jgn ngomong ngolor-ngidul ngatakan syiah imamiyah sesat kalo ilmu masih seujung kuku bro ???

dari sekian sanggahan ana dalam bloq antum ana berani jamin antum tak punya hujjah ygkuat dalam menyesatkan syiah selain FANATIQ BUTA KPD SYEIKH ANTUM.

ana siap berdiskusi dgn antum selama antum bersikap jujur dan bukan seperti bloq2 salafi-wahabi yg suka mnenyembunyikan bahkan menghapus koment org jika org tersebut dapat mematahkan argumentasinya.

DAN ANA HARAP ANTUM BUKAN SALAH SATU YG MENCONTOH PRILAKU BURUK MEREKA YG TIDAK BAIK ITU...SEMOGA

Bahkan ana mampu memberikan pencerahan terhadap antum dgn segudang dalil bahwa suni tidak bisa menunjukan sedikit lebih baik dari syiah imamiyah.

Tapi ana bisa memberikan banyak doktrin suni yg sesat dan menyesatkan yg bertentangan dgn al-quran dan hadist shahih sampai sekarang dimana DOKTRIN TSB masih dipegang kaum suni erat2 tanpa dalil shahih.

jika antum tertarik ana layani dgn syarat tdk boleh menghapus atau memoderasi koment ana tanpa penjelasan yg logis.

ditunggu jawabannya bro. BERANI BERDISKUSI DGN ORG SYIAH IMAMIYAH SEKARANG ??? DITUNGGU BRO  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Maaf, kami tidak tidak akan melayani tantangan oknum yang nyebut nama saja tidak berani, apalagi identitas lengkap.
Cukup kami nukilkan ulang artikel lama yang telah kami posting di Situs ini, sbb:


BUKU KECUALI ALI

Karya Tokoh Syiah, Abbas Rais Kermani - (1)



Luthfi Bashori



Buku ini dalam bahasa Indonesia berjudul KECUALI ALI, setebal 400 halaman, adalah terjemahan dari buku berbahasa Persia berjudul Ali Oyene-e Izadnemo, karya Abbas Rais Kermani, yang diterjemahkan oleh Musa Shahab, M. Ilyas dan diterbitkan oleh Penerbit Alhuda P.O Box 7335 JKSPM 12073 e-mail info@icc-jakarta.com.

Kami cuplikkan beberapa poin penting untuk dipahami oleh umat Islam tentang hakikat ajaran Syiah Imamiyah yang saat ini dikembangkan di Indonesia. Hal ini dengan maksud agar dapat ditimbang oleh umat Islam dengan aqidah yang benar, sesuai keyakinan umat Islam yang selama ini diyakini secara estafet, diterima dari para ulama masa kini, yang mereka riwayatkan dari para ulama salaf sebelumnya, dan secara runtut dipelajari dari generasi pertama kalangan umat Islam, yaitu dari para Tabi’in, bersambung kepada para Shahabat yang secara otomatis didapatkan dari sumber utama tentang detail-detail ajaran agama Islam, yaitu ajaran Rasulullah SAW yang bersumber dari Alquran dan Hadits.

Berikut pernyataan dalam Muqaddimah buku KECUALI ALI, tulisan Ali akbar Mahdi Por :

Ø Imam Shadiq as dalam menafsirkan ayat : Kullu syai-in haalikun illaa wajhahu (Segala sesuatu itu akan musnah, kecuali wajah Allah …). Berkata : Yang dimaksud Wajah Allah dalam ayat ini adalah Ali as. (Hal. 22).

Keterangan Pejuang Islam: Dalam semua kitab tafsir karangan para ulama salaf diterangkan, bahwa yang dimaksud Wajah Allah dalam ayat ini adalah Dzat Allah. Dengan demikian, aqidah Syiah meyakini bahwa Sy. Ali bin Abi Thalib adalah Dzat Allah itu sendiri. Tentunya pemahaman ini sama dengan pemahaman kaum Nasrani yang mengatakan Nabi Isa as adalah Tuhan, dan secara otomatis memberi pengertian bahwa Tuhannya kaum Nasrani adalah Nabi Isa as (Yesus). Dari sini juga menjadi jelaslah bagi umat Islam, dalam keyakinan kaum Syiah bahwa Tuhannya kaum Syiah adalah Sy. Ali bin Abi Thalib.

Pada Kata Pengantar yang ditulis oleh pengarang buku KECUALI ALI, disebutkan sebagai berikut :

Ø Diriwayatkan juga bahwa alam diciptakan setelah penciptaan Empat Belas Manusia Suci as. (ket: maksudnya empat belas manusia suci adalah para imam Syiah). Dalam riwayat lain diberitakan bahwa para malaikat diciptakan dari cahaya Ali as. (Hal. 28)

Keterangan Pejuang Islam: Dalam ajaran agama Islam, belum pernah ada satu ayat maupun hadits pun yang mengatakan bahwa para malaikat itu diciptakan dari cahaya Sy. Ali bin Abi Thalib sa. Setinggi apapun derajat Sy. Ali bin Abi Thalib, beliau hanyalah saudara sesupu/misan dan menantu dari seorang Nabi akhir zaman, Nabi yang diturunkan Alquran Firman Allah kepadanya, Nabi yang ketinggian derajatnya di hadapan Allah tidak ada satupun makhluq yang dapat menyamainya, beliau adalah Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan Sy. Ali bin Abi Thalib tidak akan mendapatkan kemulaian sedikitpun jika bukan karena beliau menjadi umat Nabi Muhammad SAW, yang sekaligus dinisbatkan sebagai Ahlul baitnya Nabi SAW, dikarenakan tali persaudaraan beliau adalah sebagai saudara sepupu/misan dan menantu Nabi Muhammad SAW. Yang dikemudian hari Sy, Ali ini diberi amanat oleh umat Islam sebagai khalifah ke empat, yaitu sebagai pengganti kepemimpinan di kalangan umat Islam, pasca wafatnya Nabi Muhammad, Sy.Abu Bakar, Sy. Umar, dan Sy. Utsman.

Dalam ajaran agama Islam, bahwa kelompok manusia yang ma’shum (mendapatkan penjagaan dan keistimewaan khusus dari Allah) hanyalah para Nabi, sedangkan Nabi Muhammad SAW adalah penutup para Nabi atau Nabi yang terakhir, dan tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Sy. Ali bin Abi Thalib bukanlah seorang Nabi, beliau adalah manusia biasa, namun mendapatkan kemuliaan karena sebagai keluarga Nabi SAW dan menjabat sebagai khalifah ke empat dalam sejarah Islam.

Adalah suatu hal yang sangat mustahil jika para malaikat itu diciptakan dari cahaya sy. Ali bin Abi Thalib yang bukan seorang Nabi itu. Sedangkan para malaikat itu diciptakan sebelum diciptakanya umat manusia. Allah berfirman yang artinya :

(Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpankan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui). QS. Albaqarah. 30.

Sebagai umat Islam, kita tetap wajib menghormati dan mencintai Sy. Ali bin Abi Thalib ra, karena beliau adalah termasuk Ahlul baitnya Nabi SAW, sebagai shahabatnya Nabi SAW, sebagai khalifahnya Nabi SAW, dan beliau termasuk ulamanya kaum muslimin, serta tokoh Islam yang susah dicari bandingannya di jaman sekarang. Namun kita tidak akan mengkultuskan Sy. Ali bin Abi Thalib ra seperti yang dilakukan oleh kaum Syiah Imamiyah - Iran.

Pengkultusan yang dilakukan kaum Syiah terhadap Sy. Ali ini jelas-jelas diharamkan oleh agama Islam, bahkan pengkultusan kaum Syiah terhadap Sy. Ali ini sudah sampai pada batas syirik dan kufur.

- See more at: http://www.pejuangislam.com/main.php?prm=karya&var=detail&id=407#sthash.M20chLdK.dpuf

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam