URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 194 users
Total Pengunjung: 6224306 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
AMAL YANG BURUK DAN BENTUKNYA 
Penulis: Pejuang Islam [ 25/3/2017 ]
 
AMAL YANG BURUK DAN BENTUKNYA

Luthfi Bashori

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata. Adapun hamba yang berdosa dan durhaka kepada Tuhan Yang Maha Agung dan mati tanpa bertaubat dan tidak berubah, bilamana orang yang terpedaya dan malang ini keluar dari kuburuannya, keluar pula bersamanya amal buruk yang dikerjakannya dulu di dunia. Amal itu telah menemaninya di dalam kubur. Apabila hamba yang tertipu itu memandang amalnya, ia melihatnya berwarna hitam menakutkan. Setiap kali ia melewati peristiwa hebat dan api maupun kesulitan di hari kiamat, amalnya berkata kepadanya: Hai musuh Allah, semua ini untukmu dan engkaulah yang dimaksud dengannya.
Semua perbuatan manusia akan menjelma, baik ketika manusia hidup, di alam kubur, maupun ketika bangkit dari alam kubur memasuki hari kiamat. Perbuatan yang baik akan menjelma menjadi suatu bentuk kebaikan yang akan menemani dan menuntun di hari yang manusia tidak mengetahui kemana harus melangkah, ia akan menjadi teman yang baik di saat pengamalnya itu kebingungan. Begitu juga amal yang buruk akan menjadi siksaan dan teman yang sangat menakutkan.

Amal baik maupun amal buruk, pada proses awwalnya akan ditemui oleh para pengamalnya itu di alam kubur, dan ini yang paling dekat dengan kehidupan manusia di dunia ini. Fartaqib (maka tunggulah atas pasca kehidupan dunia) innahum murtaqibuun (sesungguhnya mereka pula adalah orang-orang itu menunggu).

Orang yang tidak mempercayai adanya kehidupan di alam kubur, pasti akan menyesal saat meninggal dunia, karena ia tidak dapat mempersiapkan diri untuk menjadi penghuni kubur yang berbahagia, caranya dengan memperbanyak amal ibadah yang baik dan benar.

Umat Islam yang berfaham Alhus sunnah wal jamaah, menyakini adanya kenikmatan atau siksa kubur, artinya bahwa kehidupan alam kubur itu ada. Namun ada pula orang yang mengaku dirinya muslim, namun mengingkarinya kehidupan di alam kubur.

Padahal, baik Alquran maupun hadits, sudah jelas-jelas menyebutkan tentang keberadaan kehidupan di alam kubur, sebagaigaimana di dalam surat Al Baqarah, ayat 154 yang artinya: "Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur dijalan Allah, mati. Bahkan mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.". Dalam surat Ali Imran, ayat 169 yang artinya: "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapatkan rezeki."

Dari Sy. Ibnu Abbas, beliau berkata: Nabi shallallaahu alaihi wa sallam pernah keluar dari sebagian pekuburan di Madinah atau Makkah. Lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang diadzab di kuburnya. Beliau bersabda, Keduanya sedang diadzab. Tidaklah keduanya diadzab karena dosa besar (menurut mereka bedua), lalu Nabi bersabda: �Padahal itu merupakan dosa besar. Salah satu di antara keduanya diadzab karena tak membersihkankan bekas kencingnya, & yang lain karena selalu melakukan namiimah (adu domba) (HR. Bukhari dan Muslim).

Sy. Utsman bin Affan mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Alam kubur adalah awal perjalanan akhirat, barang siapa yang berhasil di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Barang siapa yang tak berhasil, maka setelahnya lebih berat

Sy. Utsman bin Affan juga berkata: Aku tak pernah memandang sesuatu yang lebih mengerikan dari kuburan (HR. Tirmidzi 2308, ia berkata: Hasan Gharib, dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam Futuhat Rabbaniyyah, 4/192).


   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam