URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 195 users
Total Pengunjung: 6224307 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
POLITIK UANG 
Penulis: Pejuang Islam [ 25/3/2017 ]
 
POLITIK UANG

 Luthfi Bashori


Di Indonesia, yang namanya politik uang sudah tidak asing lagi bagi telinga masyarakat.

Bahkan jika ada partai maupun seorang calon yang bertarung hanya mengandalkan kejujuran dan kemampuan semata tanpa embel-embel politik uang, maka 90 % bisa saja divonis sebagai partai atau calon yang gagal sebelum bertanding.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Arrasyi wal murtasyi fin naar (Orang yang menyogok/menyuap dan yang disogok/disuap itu akan menempati neraka).

Sogok menyogok atau suap menyuap itu hakekatnya adalah pengkhianatan terhadap sebuah kejujuran dan keadilan.

Jadi politik uang sebagai nama lain dari penerapan sogok menyogok atau suap menyuap ini sangat tercela di mata masyarakat yang beradab dan lebih-lebih dalam pandanga syariat Islam.

Saat ini, praktek suap menyuap dalam dunia politik di indonesia sudah sangat vulgar dilakukan, baik dalam lingkup terbatas maupun di tengah kelompok masyarakat.

Bahkan ada satu perkampungan yang secara terang-terangan menulis di gapura kampung:

1. Kami menerima uang suap dalam pemilu ini.
2. Anda bayar uang, maka suara akan kami berikan untuk anda.

Kondisi yang memprihatinkan semacam ini, jika masih tetap dilaksanakan di Indonesia, tentunya Indonesa akan menjadi negara yang kredibilitasnya terpuruk baik di dunia maupun di akhirat.

Namun, jika masyarakat berani menolak politik uang alias budaya suap menyuap, dan saat memilih itu benar-benar atas dasar pertimbangat syariat, Insyaalah Indonesia akan tetap menjadi negeri besar yang tenteram dan sejahterah dalam lindungan Allah.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Nursaleh  - Kota: Pandeglang
Tanggal: 11/4/2014
 
Dari fakta yang ada, yang namanya budaya sering (dianggap) lazim dan (seolah-olah) menjadi hukum. Dan faktanya (lagi) sesuatu yang benar yang tidak lazim justru dianggap sebagai sesuatu yang "Nyeleneh". Politik uang (perlahan) menjadi hal yang lazim, padahal sudah jelas hal itu bertentangan dengan syari'at, lantas bagaimana kita menyikapi kemungkaran sistematis yang terpampang dihadapan mata kita ini? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Secara istiqamah harus kita sampaikan kebenaran syariat kepada masyarakat semampu kita, tanpa terpengaruh dengan resiko apa yang kita dapatkan dari masyarakat

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam