Cucu Kyai As’ad Keluarkan Ma’lumat Mufaroqoh dengan PBNU
Pengasuh PP. Salafiyyah Syafi’iyyah Sukorejo Situbondo, yang juga cucu KH.R.As’ad Syamsul Arifin, KH.R. Ahmad Azaim Ibrohimiy, mengeluarkan ma’lumat mufaroqoh (berpisah) atas hasil muktamar dan segala hal yang terkait dengan PBNU produk muktamar ke-33. Pernyataan resmi yang berstempel dan ditandatangani tersebut dikeluarkan di sela-sela acara Halaqoh ke-3, napak tilas berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) di PP. Sukorejo, siang tadi (21/9/2015).
Menurut Kyai Azaim, ma’lumat tersebut dikeluarkan dilatar belakangi oleh adanya penyimpangan tata cara muktamar, serta hasil produk muktamar yang juga dinilainya menyimpang. Lebih lanjut, Kyai jebolan ribath Rushoifah Makkah tersebut menyerukan kepada para ulama’ dan warga nahdliyyin agar tetap berpegang teguh dan mempertahankan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah dari serangan ideologi lain. Tambah Kyai Azaim, keputusan tersebut telah melalui proses panjang, termasuk pengkajian lahiriyah-bathiniyyah dan sesuai amanat kakeknya, KH. As’ad Syamsul Arifin. Tidak dijelaskan, amanat seperti apa yang beliau maksudkan.
Sementara itu, acara rutin yang digagas oleh keluarga pendiri Nahdlatul Ulama tersebut juga diisi dengan bedah buku yang mengupas pemikiran Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siraj, yang berjudul Tasawwuf Sebagai Kritik Sosial dan Landasan dan Arah PMII.
Seperti dilaporkan laman berita Aswaja , dalam pertemuan tersebut hadir para Kyai pengasuh pondok pesantren dan pengurus NU lintas cabang dan wilayah. Tampak hadir diantaranya KH. Hasyim Muzadi, KH. Salahuddin Wahid, KH. Luthfi Bashori, KH. Jaiz Badri, dll.
http://suara-nu.com