URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 13 users
Total Hari Ini: 334 users
Total Pengunjung: 6224460 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
ISIS Rekrut Anggota dengan Iming-Iming Gaji Rp 150 Juta Perbulan 
Penulis: http://www.bangsaonline.com [18/9/2015]
 
ISIS Rekrut Anggota dengan Iming-Iming Gaji Rp 150 Juta Perbulan

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menduga 16 warga negara Indonesia yang hilang di Turki kini telah memasuki wilayah Suriah. "Kami belum bisa pastikan, tapi kemungkinan besar gabung ISIS," kata Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Inspektur Jenderal Arief Dharmawan, Minggu, 8 Maret 2015.

Menurut Arief, faktor jihad atau ikut berperang bukan semata motif seseorang bergabung dengan ISIS. Sebab, menurut kajian yang dilakukan BNPT, faktor materi juga menjadi motif kuat seseorang bergabung dengan ISIS.

Arief mengatakan ISIS telah menguasai sejumlah kilang minyak yang berada di Suriah dan Irak. Walhasil, ISIS bisa menggunakan minyak sebagai modal aksi mereka. Bukan cuma tentara perang, ISIS bisa menggaji orang-orang yang bersedia bekerja untuk mereka. "Bisa bekerja di dapur umum atau pekerjaan lain yang mendukung upaya perang mereka," kata Arief.

Untuk pekerjaan tersebut, kata Arief, ISIS bisa memberikan gaji US$ 2.000-3.000 per pekan atau setara Rp 25 juta-39 juta dalam kurs saat ini. Jika dihitung-hitung, hampir tiap bulan mereka bisa mengantongi duit US$ 8.000-12.000 atau setara Rp 100 juta-Rp 150 juta. "Iming-iming uang ini juga menarik orang-orang Australia, Belanda, dan negara Eropa lain bergabung dengan ISIS," kata Arief.

Motif ekonomi ini, menurut Arief, semakin cocok dikaitkan dengan hilangnya 16 WNI di Turki. Sebab, dari rombongan tersebut terdapat dua bayi dan lima anak-anak. Bisa jadi mereka ingin pindah menjadi warga negara ISIS. "Bagi mereka, bila mati satu keluarga bisa masuk surga. Jika bertahan hidup pun bisa mendapat kehidupan yang lebih baik," kata dia.

Sebelumnya, 16 warga negara Indonesia dikabarkan hilang di Istanbul, Turki. Mereka sengaja memisahkan diri dari rombongan asal Indonesia yang awalnya berjumlah 25 orang. Ada dua bayi dan lima anak-anak yang terdaftar dalam rombongan hilang itu. Selain bayi dan anak kecil, rombongan hilang itu terdiri dari satu remaja dan delapan orang dewasa.

Hilangnya keenam belas orang itu berawal dari pemisahan diri dari rombongan tur yang jumlah keseluruhannya 25 orang. Rombongan yang menggunakan travel bernama Smailing Tour ini berangkat dari Indonesia pada 24 Februari 2015 dari Jakarta. Mereka berjanji kembali bergabung pada 26 Februari 2015, di Kota Pamukkale, Turki. Namun, hingga tanggal yang dijanjikan, keenam belas orang itu tak kunjung datang.

Sementara itu sekitar separuh dari 700 warga Inggris yang pergi ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah kembali pulang. Demikian dikabarkan mingguan The Sunday Telegraph, Minggu (8/3/2015).

Angka yang dimuat dalam artikel soal bocornya rancangan undnag-undang anti-ekstremisme baru itu, jauh lebih tinggi dari perkiraan semua yang menyebut 500 warga Inggris bergabung dengan ISIS dan 250 orang telah kembali.

Menurut The Sunday Telegraph para veteran ISIS yang berpotensi bahaya yang pulang kampung itu mencapai jumlah sedikitnya 320 orang.

Sementara itu, rencana pemerintah Inggris memerangi ekstremisme termasuk mengincar pengadilan Syariah Islam, larangan untuk mempekerjakan anak-anak dan identifikasi terhadap mereka yang diduga telah teradikalisasi saat mengajukan klaim tunjangan kesejahteraan.

Langkah lain adalah hukuman bagi mereka yang melarang seseorang belajar bahasa Inggris untuk meningkatkan integrasi dengan masyarakat serta memperketat pemberian kewarganegaraan hingga dipastikan calon warga baru itu telah memahami "nilai-nilai bangsa Inggris".

Sejauh ini, Kementerian Dalam Negeri Inggris belum memberikan komentar terkait masalah ini saat dihubungi kantor berita AFP.


http://www.bangsaonline.com
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam