PEMURTADAN MELALUI ILMU MEDIS.
Di zaman sekarang juga masih banyak orang yang tidak percaya akan hari kiamat dan kehidupan setelah mati.
Baru-baru ini majalah Gatra memberitakan bahwa seorang ilmuwan A.S. yang bernama Raymond Kurzweil mengatakan bahwa keinginan manusia untuk dapat hidup abadi itu hanya tinggal 25 tahun lagi tepatnya tahun 2030.
Kurzweil yakin dengan bantuan teknologi, manusia bisa menolak kematian!.
Menurut Kurzweil, lompatan bioteknologi dan kedokteran bakal mampu menghentikan proses penuaan pada manusia, itu terjadi pada 2030.
Kurzweil menjelaskan, ada tiga jembatan proses yang harus dilalui untuk menuju keabadian.
Pertama, berterima kasihlah pada nanoteknologi yang mampu menciptakan nanorobot yang ukurannya bisa sekecil sel darah merah, yang dapat memperbaiki berbagai kerusakan tubuh.
Jembatan kedua adalah revolusi bioteknologi yang membawa manusia mengatasi keterbatasan tubuh biologisnya.
Berbagai penyakit bisa diatasi, proses penuaan dapat dihambat, dan fungsi tubuh jadi lebih optimal.
Namun, sebelum kedua jembatan tadi tercipta, sambil menunggu, manusia harus melewati jembatan pendahuluan .
Yakni bertahan hidup dengan teknologi "primitif": diet dan olahraga.
Jika ketiga jembatan itu terbentuk, dampaknya sangat besar pada kehidupan manusia.
Dalam Singularity, Kurzweil bercerita, jantung manusia di masa depan dapat beristirahat.
Sebab tugasnya sudah digantikan oleh nanorobot yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Bahkan, pada 2050, Kurzweil percaya, akhirnya teknologi mengizinkan otak manusia untuk meninggalkan tubuh "berairnya" pindah ke tubuh robot.
Disitulah kemudian tercipta sebuah "keabadian". Pendek kata, Kurzweil menganggap manusia bakal mampu meraih keabadian dalam genggaman, menghindari sang Malaikat Maut!
Sebagai orang yang beriman tentu kita meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi akan hancur dan tidak ada yang abadi seperti yang Allah tegaskan dalam surat Al-Qashas ayat 88 yang artiny:
".....Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali Allah. Bagi-Nya lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan."
(Kiriman: Imamuddin Nayuri).