MENYINGKAP BUKU SYIAH KECUALI ALI - (1)
Luthfi Bashori
Buku Syiah Imamiyah Iraniyah yang berjudul KECUALI ALI, karangan Abbas Rais Kermani, dengan judul asli Ali Oyene-e Izadnemo, yang telah beredar dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia, adalah merupakan salah satu bukti keyakinan kaum Syiah terhadap Ketuhanan Imam Ali bin Abi Thalib.
Adapun untuk mengetahui isinya, hendaklah para pembaca mengetaui terlebih dahulu tentang hakikat buku ini, sebagaimana yang tertera pada Muqaddimahnya pada halaman 25 sebagai berikut:
Sekarang, kita akan lebih jauh mengenali pengarang buku ini. Beliau adalah seorang alim agama sekaligus cendikiawan, seorang hakim terkemuka, seorang sastrawan yang mumpuni, penyair berkemampuan keras, manusia berhati lembut, pribadi yang berkhidmat, dan seorang cendekia yang peka.
Sebagia penulis yang santun, keterangannya jelas dan banyak analisa. Dia juga melakukan bebagai pengabdian tulus melalui pembentukan madrasah, Husainiyah, perpustakaan dan lainya. Beliau memiliki beberapa peninggalan berharga berupa prosa tentang pembelaannya terhadap kesucian Ahlulbait AS. Buku ini adalah sebuah buku terbaru dari peninggalan ustad cendikiawan ini.
Buku ini adalah hasil dari penelitiannya yang penuh keikhlasan, kehendak, kepekaan, Quran, riwayat-riwayat dari Ahlulbait, perjalanan sejarah, hikmah, filsafat dan sastra.
Buku ini berisikan terminiologi para pengikut Ahlulbait as, ciri-ciri, hakikat, akidah, permasalahan-permasalahan, musibah-musibah, protes-protes, kongres bagdad, akar perbedaan dan keyakinan khusus seperti konsep bada� dan taqiyah.
Limpahkan taufiq selayaknyalah Allah berikan pada penulis yang telah memaparkan hasil karyanya, pembelaan dan penyebaran budaya keluarga ishmah. Kita memohon mempercepat munculnya Imam Mahdi AS dan menginginkan keridhaan-Nya.
(Ghurrah, Rabiu Tsani, 1425 H, Ali Akbar Mahdi Por).
CATATAN: Kaum Syiah sudah terbiasa mengklain dirinya sebagai madzhab Ahlulbait (keluarga Nabi SAW), padahal Kaum Syiah itu, sudah keluar dari agama Islam.
BERIKUT CUPILKAN ISI BUKU KECUALI ALI:
Jika semua benih penciptaan menunjukan ayat-ayat kebenaran Allah SWT, maka di tengah-tengah miliaran keajaiban penciptaan dunia, hanyalah keberadaan termulya dan tertinggi yang layak sebagai Cermin Kebenaran. Keberadaan empat belas cahaya suci itulah yang menurut Leulock disebut sebagai wajah Allah. Imam Shadiq AS dalam menafsirkan ayat: Segala sesuatu akan musnah, kecuali wajah Allah.berkata, Yang dimaksud Wajah Allah dalam ayat ini adalah Ali (bin Abi Thalib) AS. (Halaman 22, Muqaddimah).
CATATAN:
Keyakinan Syiah, bahwa Wajah Allah adalah Ali bin Abi Thalib, dan Ali bin Abi Thalib itu adalah Wajah Allah, ini sama saja dengan keyakinan kau Nasrani yang mengatakan, bahwa Allah adalah Yesus dan Yesus adalah Allah.
Imam Baqir AS dalam kandungan hadits yang lebih panjang, seputar mengenai penciptaan cahaya para imam suci AS, berkata, Jika kami tidak ada, Allah SWT tidfaklah dikenal. (Halaman 22, Muqaddimah).
CATATAN:
Para Imam yang dimaksud kaum Syiah adalah 12 orang dari keturunan Rasulullah SAW, yaitu: Sy. Ali bin Abi Thalib, Hasan al-Mujtaba, Husain asy-Syahid, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja`far ash-Shadiq,Musa al-Kadzim, Ali ar-Ridha, Muhammad al-Jawad, Ali al-Hadi, Hasan al-Askari, Muhammad al-Mahdi. Tentunya, lahirnya mereka ini ribuan tahun setelah Nabi Adam diciptakan. Yang menjadi pertanyaan, apakah Syiah ini mengingkari jika Nabi Adam, serta para Nabi lainnya itu adalah orang-orang pilihan yang sangat mengenal Allah, dan justru para Nabi itu semasa hidupnya tidak mengenal 12 Imam yang dimaksud oleh kaum Syiah?
Bahkan, ribuan tahun sebelum Nabi Adam diciptakan, konon Allah telah menciptakan bangsa Malaikat dan bangsa Jin yang menempati sorga, dan mereka semuanya tentunya sudah mengenal Allah, dan sekaligus beribadah menyembah-Nya.