TAWASSUL KEPADA SELAIN NABI SAW
Luthfi Bashori
Dari Uthbah ibn Ghazwan dari Nabi SAW beliau berkata, artinya: Jika salah satu dari kalian kehilangan sesuatu atau mengharapkan pertolongan pada saat ia beradda di tempat tak berpenghuni, maka bacalah, Wahai para hamba Allah, berilah aku pertolongan..., Karena Allah memiliki para hamba yang kalian tidak mampu melihatnya.
Hadits di atas termasuk menjadi dalil bolehnya bertawassul kepada selain Nabi Muhammad SAW, serta memberi arti bahwa bertawassul itu bukanlah perbuatan syirik kepada Allah. Karena keyakinan dari pengamal tawassul itu tetap saja bahwa segala pertolongan hanyalah datangnya dari Allah. Sedangkan bertawassul hanyalah sebuah metode berdoa yang telah diajarkan oleh Nabi SAW.
Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa bacaan doa di atas ini telah dibuktikan mujarrab. Hadist di atas ini diriwayatkan oleh Imam al-Thabarani. Para perawinya dikategorikan dapat dipercaya, hanya saja ada sebagian dianggap lemah yaitu Yazid ibn Ali tidak pernah berjumpa dengan Uthbah.
Namun menurut para ulama, hadits di atas masih ada syahid (penguat)nya, yaitu:
Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, artinya: Sesusngguhnya Allah mempunyai para malaikat yang bertugas mencatat daun yang jatuh dari pohon. Jika salah seorang dari kalian mengalami kepincangan di padang pasir maka berserulah, bantulah aku, wahai para hamba Allah!
Hadist ini diriwayatkan oleh Al-Thabarani dan para perawinya dapat dipercaya.
Dari Abdulullah ibn Mas`ud ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, artinya: Jika binatang tunggangan kamu lepas di padang sahara, maka berteriaklah: Wahai para hamba Allah tangkaplah, wahai para hamba Allah tangkaplah! karena ada malaikat Allah di bumi yang (bertugas) menangkapnya. (HR Abu Yaa`la). Al-Thabarani menambahkan malaikat itu akan menangkapnya untuk kalian.
Intinya, bahwa bertawassul kepada selain Nabi Muhammad SAW itu termasuk dari ajaran sunnah nabawiyah yang perlu untuk dilestarikan.
Ayoo bertawassul jangan takut dituduh Bid`ah.!