URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 209 users
Total Pengunjung: 6224321 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
MENCARI BERKAH DIMAKAM PARA WALI, SYIRIK KAH? 
Penulis: Pejuang Islam [15/8/2015]
 
MENCARI BERKAH DIMAKAM PARA WALI, SYIRIK KAH?

ABU HASAN 313


Ketika Amirul Mukminin Umar bin Al-Khatthab RA akan meninggal dunia, ia berkata kepada putranya Abdullah, “Pergilah datangi Ummul Mukminin Aisyah RA, lalu katakanlah kepadanya, ‘Umar menyampaikan salam kepadamu’ dan jangan kau katakan Amirul Mukminin, sebab aku pada hari ini bukan lagi Amirul Mukminin.

Katakanlah kepadanya, ‘Umar bin Al-Khatthab meminta izin dikuburkan bersama kedua sahabatnya.’” Lalu Abdullah mendatangi Aisyah dan meminta izin menemuinya sambil mengucap salam. Kemudian Abdullah masuk menemui Aisyah, sementara saat itu Aisyah sedang menangis. Lalu Abdullah berkata, “Umar menyampaikan salam kepadamu dan meminta izin dikuburkan bersama kedua sahabatnya.”
Maka Aisyah menjawab, “Tadinya aku menginginkannya untuk diriku. Tapi hari ini aku lebih mendahulukannya (Umar) dari diriku.” Saat kembali, ada yang mengatakan kepada Umar, “Ini Abdullah telah datang.” Lantas Umar berkata, “Angkatlah aku.” Lalu seorang lelaki menyandarkannya kepadanya (Abdullah). Setelah itu Umar berkata, “Apa yang kau bawa?.” Abdullah menjawab, “Yang kau inginkan hai Amirul Mukminin, kau diizinkan.”

 Lalu Umar berkata, “Al-Hamdulillah, tak ada sesuatu yang paling penting bagiku selain dari itu. Jika aku telah meninggal dunia, maka bawalah aku ke sana. Kemudian ucapkanlah salam dan katakan Umar meminta izin. Jika dia (Aisyah) mengizinkanku, maka bawalah aku masuk. Jika dia menolakku, maka bawalah aku ke perkuburan kaum muslimin.”
HR Bukhari (1392)

Sayyida Umar melakun hal ini untuk mengais berkah dari Rasulullah SAW padahal beliau telah wafat. Ini bertentangan dengan pernyataan orang yg mengatakan bahwa orang mati tidak ada manfaat.

Imam Syafi`i RA berkata," Sungguh aku mengambil berkah dari Abi Hanifah, aku mendatangi kuburannya setiap hari, jika aku mempunyai hajat maka aku shalat dua rakaat, lalu aku meminta pada Allah agar dikabulkan hajatku di kuburannya, maka tak lama dari itu Allah mengabulkan hajatku.
Tarikh Baghdad karya Imam al-Hafidh al-Baghdadi 1/123.

Al-Hasan bin Ibrahim al-Khallal salah seorang imam Madzhab Hanbali berkata," Tak pernah aku menginginkan sesuatu lalu aku mendatangi makam Musa al-Kadhim lalu aku bertawasul padanya, kecuali Allah telah permudah segala keinginanku.
Lihat Tarikh Baghdad (1/120)

Ibnu Jauzi dalam kitab al-Hishn al-hashin berkata," Telah aku coba betapa doa itu mustajab di kuburan orang2 shalih.
Asy-Syaukani juga menyetujui dalam kitab Tuhfatudz dzakirin, hal 46.

Adz-dzahabi dalam kitab siyar a`lam annubala 9/34 menjelaskan tentang keberkahan kuburan Ma`ruf al-Karkhi.

Jika para sahabat dan muhadditsin melakukan hal itu, dan mereka bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, mengapa masih banyak orang bodoh yang menganggap pencari berkah sebagai penyembah kubur?

Padahal jauh lebih bijak jika mereka bisa menghargai pendapat para ulama yang karyanya dipakai oleh muslimin di seluruh dunia. Cobalah menghargai para hafidh yang sudah meghafal 100.000 hadits sekalipun mereka tidak bergelar LC dan tidak mudah mengkafirkan orang lain.

Kiriman: Fad`aq

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam