ISLAM NUSANTARA
Menanggapi ramainya opini tentang IsNu (Islam Nusantara) ahir2 ini, sama halnya dg wacana keagamaan lainnya yg banyak mengandung kerancuan2 dalam penggunaan istilah. Islam adalah al-Dien yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw dan berakar pada millah Ibrahim as.
Dan Nabi Muhammad saw menyandang status kenabian dan kerasulan selama 23 tahun. Dengan kata lain bahwa secara riil, autentik dan original, Islam bersumber dari diri Rasulullah ketika Beliau mencapai usia 40 tahun dan terus berlangsung misi risalahnya sampai Beliau wafat di usia 63 tahun. Setelah Beliau wafat, maka yang ditinggalkan Beliau adalah Wahyu Allah swt berupa alQur`an, alHadits dan sunnahnya.
Pada periode sepeninggal Rasulullah, mulai bermunculan pemikiran2 yang diidentifikasikan kepada Islam (alfikr al-Islami), baik yg selaras dg sumber utama Islam atau yg dirasa turang tepat dan bahkan menyimpang dari scripture Islam (alQur`an dan Sunnah Nabi) dan akal sehat, yang pada akhirnya memunculkan banyak firqah dan madzhab.
Ketika pemikiran Islam sampai pd puncaknya di tangan mu`tazilah dan dianggap mulai terjadi penyimpangan, mendahulukan akal di atas agama (yuqaddimul aql `aladdien), maka muncullah sosok puritan Imam Abu Hasan Al-Asy`ari ra. berupaya mengembalikan aqidah Islamiyah shahihah sebagaimana yg diajarkan Rasulullah dan ditransmisikan pada generasi berikutnya. Upaya yg dilakukan Abu Hasan mengembalikan kepada tradisi Nabi yang tawatur dikalangan mayoritas inilah yg kemudian disebut Ahlussunnah waljamaah.
Islam `ala Ahlissunnah wajamaah ini menjadi pilihan para penyiar Islam di Nusantra dan tetap dipegangi oleh para funding father jam`iyah NU dan tentunya hal ini dibarengi dg kajian terhadap firqah2 dan madzhab2 lainnya yg tertolak.
Inilah pilihan dan sikap para fanding father NU. Atau dengan kata lain, Menjatuhkan pilihan pada corak Islam Ahlissunnah waljamaah yg secara historis terekam jejak oroginalitasnya karena didukung oleh fakta sejarah, ini merupakan sikap kaum muslimin yang menggagas berdirinya NU.
Karena itu, rasanya kurang tepat kalau termenologi yang digunakan adalah ISLAM NUSANTARA, Karena Islam hanya satu yang dari dan atau Rasululah dan alQur`an. Barangkali yang lebih tepat adalam MUSLIM NUSANTARA, karena dg istilah yg terahir ini bisa included tradisi, peradaban dan budaya kaum muslimin yang bisa jadi berbeda dengan kaum muslim di belahan dunia lainnya.
Kiriman: Badruddin