SETAN TERKUTUK
Luthfi Bashori
Imam Ibnu Jauzi rahimahullah mengatakan, bahwa memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk merupakan ibadah yang paling utama. Karena di dalam Al-Quran, Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya yang beriman untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari godaan setan yang terkutuk. Oleh karena itu, jangan sekali-kali kamu menggembirakan musuhmu, yaitu setan, karena ia membawamu kepada siksa neraka dan menghalangi kamu dari negeri yang kekal serta tinggal di sorga.
Menjadi manusia yang dibenci oleh setan adalah dambaan hakiki bagi seorang muslim, sebalikkan menjadi manusia yang dicintai oleh setan adalah kebencian abadi bagi muslim shalih yang hakiki.
Berbahagialah Sayyidina Umar bin Khatthab yang telah disifati oleh Baginda Rasulullah SAW sebagai figur yang: Tidaklah Umar lewat di suatu jalan, kecuali setan akan (lari menghindar) lewat jalan yang lain.
Termasuk salah satu parameter untuk membedakan seseorang itu termasuk seorang muslim shalih yang hakiki atau termasuk golongan setan terkutuk yang menjelma jadi manusia, maka tanyakan saja kepadanya tentang figur Sayyidina Umar bin Khatthab.
Jika orang tersebut memuji dan sangat menghormati figur Sayyidina Umar yang sangat dicintai oleh Baginda Rasulullah SAW itu, maka pastikan bahwa orang itu termasuk seorang muslim shalih yang hakiki. Karena Sayyidina Umar adalah Pimpinan Tertinggi Pasukan Nahi Mungkar dari masa ke masa yang tiada duanya di antara sekian banyak umat Rasulullah SAW.
Namun, jika orang tersebut justru mencaci maki dengan penuh kebencian kepada figur Sayyidina Umar, maka pastikanlah jika orang itu hakikatnya adalah setan yang terkutuk sedang menjelma menjadi manusia, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW di atas.
Berikut contoh-contoh sebagai bukti bahwa kaum Syiah Imamiyah adalah setan terkutuk yang menjelma menjadi manusia:
1. Ali al-Hara-iri dalam kitabnya Ilzam al-Nashib fii Itsbaat al-Hujjah al-Ghaib, II/266 menyebut Abu Bakar dan Umar sebagai Fir`aun dan Hamman.
"Al-Mufaddhal bertanya, `Wahai tuanku, siapakah Fir`aun dan Hamman itu?` Sang Imam menjawab, `Abu Bakar dan Umar`.
2. Kaf`ami dalam kitabnya al-Mishbah, hal. 552 menyebutkan doa yang berisi laknat terhadap Abu Bakar dan Umar yang dinamakan dengan Doa Shanamai Quraisy (Doa atas dua berhala Quraisy). Dia menyebutkan bahwa doa ini diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radliyallaahu `anhu.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَالْعَنْ صَنَمَيْ قُرَيْشٍ وَجِبْتَيْهَا وَطَاغُوْتَيْهَا وَإِفْكَيْهَا وَابْنَتَيْهِمَا اللَّذَيْنِ خَالَفَا أَمْرَكَ وَأَنْكَرَ وَحْيَكَ
Ya Allah limpahkan shalawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, dan laknatlah dua berhala Quraiys (Abu Bakar dan Umar), dan kedua jibt dan thaghutnya (maksudnya: setan yang disembah selain Allah), kedua tukang dustanya, dan kedua putrinya yang telah menyelisihi perintah-Mu dan mengingkari wahyu-Mu.
3. Yusuf al-Bahrani dalam Lu`luah al Bahraini, yang ditahqiq oleh Sayyid Muhammad Bahr al-`Ulum, hal. 133 menyebutkan bahwa syaikh/ulama mereka kerjaannya melaknat dan mencaci Syaikhaini (Abu Bakar dan Umar) serta orang-orang yang mengikuti jalan mereka dengan terang-terangan. Ini menjadi kegemaran dan kebiasaannya.
4. Muhammad bin Ya`kub al-Kulaini dalam kitabnya al-Ushul min al-Kaafi, kitab al Hujjah, I/373, hadits no. 4, menukilkan sebuah riwayat yang disandarkan kepada Abu Abdillah: "Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak akan disucikan, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang mengaku berhak imamah dari Allah yang bukan haknya, dan orang yang menentang imamah dari Allah, dan orang yang meyakini bahwa mereka berdua (Abu Bakar dan Umar) termasuk orang Islam."