HARI KE LIMA, TERAKHIR DI MUASSASAH ALJENDERAMY
Luthfi Bashori
Pagi seperti biasanya, penulis ikut shalat Shubuh di Masjid Aljenderamy, namun untuk kali ini tidak diadakan kuliah Shubuh, karena jamaahnya juga sudah berkurang dan takmir masjidnya tampak sibuk mengatur barang-barang pasca penutupan acara Maulid Nabi SAW.
Usai shalat, penulis dipersilahkan ke ruang makan, namun untuk menikmati teh susu hangat yang telah disediakan oleh panitia, hingga penulis dapat berbincang-bincang dengan kawan-kawan lain, baik kenalan lama maupun kenalan baru.
Ada juga Syeikh Habibullah Alhusaini Daghestani, Eropa Timur, yang mengajak bicara penulis tentang keadaan umat Islam di dunia. Beliau membawa seorang murid dari penduduk Amerika muslim, asal keturunan Pakistan. Keduanya mengajak penulis berbincang-bincang dengan bahasa Arab. Memang dalam pertemuan ulama dunia di Slangor ini, rata-rata menggunakan pengantar tiga bahasa : Melayu, Arab dan Inggris.
Ala kulli hal, pembahasan menjadi sambung, karena keduanya ada banyak kesamaan pemikiran dengan penuis, yaitu sama-sama prihatin atas perkembangan aliran sesat Syiah, JIL dan Wahhabi, yang ternyata virus kesesatannya itu sudah melanda dunia.
Setelah sarapan pagi, penulis mandi dan mengemas pakaian untuk persiapan pulang ke tanah air, karena penulis mendapat jadwal tiket pesawat jam 5 sore waktu setempat.
Sekitar jam 09.00 waktu se tempat, ada mobil bus jemputan milik Aljenderamy, karena para tamu yang belum pulang diundang oleh takmik masjid-Al-ehsan yang posisinya di luar komplek Perumahan Aljenderamy, untuk ikut memeriahkan peringatan Maulid Nabi SAW yang diadakan oleh `Pegawai Kabupaten` dari kerajaan setempat.
Jam 12.00, penulis pamitan kepada takmir masjid-Al-ehsan, karena harus bergabung dengan rombongan lain yang jadwal kepulangannya ke tanah air sama-sama diwaktu Ahad sore.
Penulis melaksanakan shalat Dhuhur dan Ashar jamak taqdim di kamar hotel. Sedangkan adzan Dhuhur untuk wilayah Slangor adalah pukul 13.30 waktu setempat. Usai shalat, penulis dan rombongan bergegas ke mobil bus pengantar menuju bandara.
Selamat tinggal Negeri Jiran, selamat tinggal negeri Ipin dan Upin, selamat tinggal Datuk Ilyas salah satu mantan pejabat kerajaan Slangor yang sempat penulis kunjungi rumahnya setelah shalat Shubuh menjelang sarapan.
Penulis berpisah dengan orang-orang baik di Slangor Malaysia, dan nanti malam penulis insyaallah akan bertemu dengan orang-orang baik dari warga Johor Malaysia, yang saat ini mereka sedang berada di Surabaya menunggu kedatangan penulis.
Sesama muslim, sekalipun lain negara, maka sudah selayaknya saling menjalin silaturrahim untuk meningkatkan persatuan umat Islam.