BENALU-BENALU " NU "
Jika tanaman benalu mulai tumbuh di sebuah pohon, maka akan terus tumbuh dan menjalar ke berbagai sisi pohon lalu mengikis habis dan merusak pohon tersebut. Tentu bagi pemilik pohon yang ingin pohonnya tetap bersih dan sehat dia akan segera bertindak cepat membersihkannya dari benalu-benalu tersebut sebelum pohon itu menjadi rusak.
Sifat dasar benalu yang bersifat PERUSAK itulah yang selalu tidak disukai oleh semua orang sehingga harus disingkirkan dan dibuang agar tidak mendatangkan kerusakan sehingga pohon tetap selalu sehat dan bermanfaat.
NU yang telah didirikan oleh para ulama besar yang dipimpin oleh Khadratussyekh KH Hasyim As`ari adalah laksana pohon besar yang tumbuh berkembang dan berbuah. Buahnya selalu bermanfaat bagi umat. Memberikan keteduhan dan keamanan serta kedamaian bagi umat. Ini semua berkat keikhlasan hati dan bersihnya niat dengan landasan takwa dari para pendirinya. Tumbuh dan berkembang pesat di mana-mana.
Sebagai Ormas Islam terbesar di Indonesia , NU telah banyak berjasa menata umat islam dalam kehidupan beragama dan sosial serta bernegara. Hiruk pikuk perjuangan dan jihad fi sabilillah oleh umat Islam Nahdliyin dalam merebut kemerdekaan RI tidak bisa dilupakan dan dipisahkan dari sejarah bangsa indonesia.
Prestasi-prestasi NU dalam peran serta bernegara dan berbangsa serta bermasyarakat memang tak lepas dari Visi dan Misi berdirinya NU dalam merealisasikan Amanah Alloh SWT bagi hamba-hambanyaNya untuk menjadi KHOIROL UMMAH yang menjalankan fungsinya dalam melaksanakan kewajiban AMAR MA`RUF dan NAHI MUNGKAR.
Itulah dasar yang asasi dibangunnya NU. Dibangun dengan landasan USSISA ALA TAKWA, sehingga lebih layak dan pantas untuk diikuti dan diteladani, karena di dalamnya banyak sekali orang-orang salih yang bertakwa kepada Allah SWT sebagaimana layaknya sebuah masjid yang dibangun atas dasar takwa kepada Alloh, sehingga memiliki kredibilitas dan kepatutan untuk menjadi tempat beribadah kepada Alloh.
Sebagaimana difirmankan oleh Alloh SWT dalam surah Attaubah: 108.
" SESUNGGUHNYA MASJID YANG DIDIRIKAN ATAS DASAR TAKWA(MASJID QUBA) SEJAK HARI PERTAMA ADALAH PATUT KAMU BERSEMBAHYANG DI DALAMNYA. DI DALAMNYA ADA ORANG-ORANG YANG INGIN MEMBERSIHKAN DIRI. DAN ALLAH MENYUKAI ORANG-ORANG YANG BERSIH".
Namun dalam perkembangan kehidupan NU sekarang
telah banyak berubah drastis. Kebanyakan elit-elit NU telah melupakan asas-asas NU, melupakan wasiat-wasiat para pendirinya khususnya Khadratussyekh KH Hasim Asy`ari yaitu MENEGAKKAN DAN MELESTARIKAN AQIDAH AHLUSSUNAH WAL JAMA`AH. Inilah yang tidak dilaksanakan secara konsekwen, bahkan sebaliknya yaitu mendukung dan menyebarkan ajaran-ajaran yang sangat bertentangan dengan ajaran Ahlussunah Waljamaah. Mereka sudah tidak setia lagi dengan ajaran-ajaran asli NU. Mereka telah membelot dari para salafnya. Mendukung dan menyebarkan ajaran sesat Syiah dan Lliberal serta menjadi Misioners-misioners bayaran berbaju NU. Banyak dari kaum awam yang terpesona dengan propaganda mereka. Mereka telah menjadi corong syiah dan corong liberal, sehingga NU saat ini mengalami kehancuran. Sosok-sosok elit NU seperti Said Agil, Masdar F Mas`udi, Musthofa Bisri, Ulil Absar, Muqsid Alghozali, Mishrawi, Siti Musdah, Nurul Arifin, Alawi Nurul Alam dan lain sebagainya adalah sederetan orang-orang yang sangat berbahaya bagi kelangsungan masa depan NU. Mereka adalah BENALU-BENALU yang harus segera disingkirkan sebelum merusak yang lainnya. Sungguh suatu kebodohan dan bencana manakala figur- figur seperti itu masih diberikan kembali memimpin NU. Waliyadzubillah.
Kiriman: Us Munir