BERWISATA KE SEMARANG
Luthfi Bashori.
Sekitar dua bulan yang lalu, seorang kawan asal Jakarta dan bermukim di Pangkal Pinang Kalimantan, menawarkan kepada kami tiket pesawat promo Air Asia. Kawan ini baru saja meresmikan usaha Travel dan Tour. Maka kami pun booking mengambil rute perjalanan dari Surabaya ke Semarang.
Setelah mendapat info, bahwa tersedia tiket promo itu untuk keberangkatan hari Kamis, tgl 23 Januari 2014, tanpa pikir panjang, kami booking 6 kursi, karena kami pernah menyanggupi istri dan anak-anak akan kami ajak berwisata naik pesawat.
Sebagai usia anak-anak, tentunya sering kali mereka menagih janji, kapan diajak naik pesawatnya ? Begitulah celoteh anak-anak jika ingat kesanggupan kami itu.
Alhamdulillah, pada akhirnya pesawat dengan tiket promo untuk kami sekeluarga, tadi pagi hari Kamis, tgl 23 Januari, berangkat jam 09.30 dari Bandara Surabaya dan mendarat jam 10.30 di Bandara Semarang dengan selamat.
Namun yang jadi masalah adalah, saat kami booking tiket ke Semarang waktu itu, tidak pernah terpikirkan jika pada hari-hari ini Semarang dan mayoritas jalan Pantura sedang diguyur hujan dan tergenang banjir. Seperti juga saat kami booking tiket bus malam Safari Dharma Raya Semarang-Malang, kami tidak pernah berhitung curah hujan, tapi saat itu yang kami rencanakan hanyalah bagaimana agar pagi hari kami bisa sampai di Semarang, dan malam harinya sudah bisa perjalanan pulang ke Malang.
Pertimbangan kami saat itu, bahwa jadwal di hari Jumat malam, tgl 25 Januari 2014, kami pribadi harus berangkat lagi ke Kebumen Jawa Tengah, karena diminta mengisi ceramah Maulid Nabi SAW dan acara Bedah Buku Dialog Sunni vs Wahhabi karya terbaru kami.
Kepada anak-anak, kami tidak menjanjikan akan rekreasi ke tempat mana di Semarang nanti, tapi kami sampaikan: Yang penting naik pesawat kaan?
Namun kami dengan istri berencana akan mengajak anak-anak ke Kebun Binatang di Mangkang Semarang, sambil menunggu waktu pemberangkatan bus malam, yaitu harus berkumpul pada pukul 18.00 di Jln. Dr. Sucipto Semarang.
Namun tepatlah apa yang dikatakan oleh orang bijak: ana uriid (aku ingin), anta turiid (engkau ingin), nahnu nuriid (kita semua ingin), walaakinnallaha fa`aalun limaa yuriid (tetapi Allah Dzat Yang Maha Menentukan sesuai kehendak-Nya).
Ternyata di Semarang, rekreasi pertama kali yang kami kunjungi adalah WISATA BANJIR, dekat Bandara Semarang, dan kami pun mengarungi Wisata Banjir Semarang itu dengan naik dua Becak untuk enam penumpang, menuju Musium Rangga Warsita yang berada di dekat Bandara Semarang, namun dengan niatan utama adalah untuk berteduh dari gerimis yang tak kunjung berhenti.
Hampir seharian kami berada di musium yang sangat luas ini. Karena kondisi hujan gerimis, maka kami mencari kantin Musium, dan makanan yang tersisa adalah jualan Mie Rebus. Maklumlah gerimis hujan terus menyirami bumi Semarang, dan kami tidak bisa keluar mencari Rumah Makan.
Pada pukul 14.30 kami kelelahan setelah keliling musium Rangga Warsita dan kami putuskan untuk menambah `wisata religi` di musim hujan dan banjr, yaitu Shalat Jamak Dhuhur dan Ashar, serta rebahan di Mushala milik Musium. sambil menunggu waktu pukul 16.00, karena kami berencana mencari Taxi yang langsung mengantar ke tempat kantor bis malam Safari Dharma unt pulang di Jln. Dr. Sucipto.
Adapun untuk melaksanakan rencana Wisata ke Kebon Binatang harus batal, karena jalan ke arah Kebon Binatang sedang tenggelam oleh banjir.
Ya, sekalipun demikian kami tetap bersyukur Alhamdulillah kepada Allah yang telah memberi rejeki kepada kami melimpah ruah, sehingga kami dapat menghibur keluarga dengan naik pesawat.
(Artikel kami tulis di atas bis malam Safari Dharma, dalam perjalanan pulang).