Sifat Takabbur (Sombong)
M. Jamaluddin
Termasuk orang yang sombongkah kita ini? Sebuah pertanyaan remeh, namun perlu kita perhatikan. Sifat sombong saat ini menjadi penyakit umum di kalangan masyarakat, dan termasuk penyakit menular yang sangat membahayakan. Karena itu perlu dibasmi secara serius. Mengapa demikian? Karena penyakit ini sudah menembus angka signifikan yaitu hampir 60 % masyarakat Indonesia mengidapnya.
Bukan hanya itu, bahkan bisa dikatakan umat Islam di seluruh dunia saat ini sudah banyak yang mengidap penyakit sombong. Belum lagi penyebaran penyakit ini, ternyata juga perlu kita waspadai, karena tidak hanya melanda kota-kota besar, namun sudah masuk ke daerah-daerah terpencil. Bahkan di desa yang terisolirpun ikut terkena wabah penyakit ini.
Coba kita perhatikan, jika ada gadis yang mempunyai kecantikan lebih dibanding teman-temannya di desa itu, apakah tidak rawan terserang penyakit sombong? karena merasa paling cantik, atau jika kita temui seseorang yang merasa paling kaya serta paling terhormat di lingkungan desanya, tidakkah rawan juga terjangkitnya penyakit ini? Rasulullah SAW telah bersabda tentang penyakit sombong ini yang artinya:
Tidak akan masuk surga orang yang ada di dalam hatinya terdapat sekecil dharrah (atom) dari sifat takabbur (sombong). Sahabat bertanya: Bagaimana seandainya ada seorang yang ingin memakai baju yang indah dan sepatu yang bagus? Nabi Muhammad menjawab: Sesungguhnya Alah itu indah dan menyukai keindahan. Takabbur (sombong) itu ialah menolak kebenaran, dan menganiaya (merendahkan) orang lain.
}
Hadis di atas telah menerangkan bahwa tidak akan masuk surga apabila kita terus-menerus menyombongkan diri dan menolak nasihat orang lain, apalagi jika merendahkan orang yang sudah menasehati kita.
Sebuah fakta sejarah, bahwa umat Islam meyakini penyakit ini ternyata sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS. Saat diciptakannya nabi Adam A.S, Allah SWT menyuruh jin untuk menyembah kepada nabi Adam sebagai suatu penghormatan, Namun jin tidak mau menyembah nabi Adam karena sifat sombong dan angkuh yang membuat jin berperilaku demikian. Kesombongan inilah yang mengakibatkan jin diusir dari surga.
Karena itu, di dunia ini janganlah kita memanjakan penyakit sombong ini dan membiarkannya hidup tenang dalam hati kita. Marilah kita senantiasa bersikap tawadlu dan mengasihi satu sama lain, sehingga kita dapat membrantas penyakit sombong ini.