Majalah Mafahim :
DERITA SIHIR SANG MANUSIA KAWAT
Masih ingatkah anda terhadap suatu peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu hingga membuat mata terbelalak bagi setiap orang yang menyaksikannya? seorang ibu paruh baya dari Kalimantan Timur menderita penyakit aneh!, dari dalam tubuhnya, tepat di bagian dada dan perutnya tidak kurang dari tiga puluh potongan kawat menyebul layaknya pada sebuah papan kayu. Tak ayal kejadian aneh tapi nyata ini menjadi ” menu hangat ” berhari hari berbagai media hampir di seluruh Indonesia.
Sebuah penderitaan yang telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun itu pun sempat menggunggah rasa kepedulian Majelis Ulama Indonesia MUI Kaltim untuk ikut mengupayakan ikhtiar kesembuhan bagi salah satu jamaahnya itu, terlebih setelah mereka mengetahui bahwa para Team medis juga menyarankan agar mencari ”alternatif lain” demi kesembuhan warga Jl. Merdeka III Kalimantan Timur tersebut.
Melihat fenomena di atas, sangat tidak menutup kemungkinan, apa yang tengah diderita oleh seorang ibu yang memiliki nama lengkap Noor Syaidah itu, tidak lain adalah akibat dari perbuatan jahat pihak lain yang berbentuk sihir. Lalu bagaimana Islam sendiri menanggapi perbuatan yang bersekutu dengan Syaitan itu?
Adakah ilmu sihir itu ?
Sihir adalah perbuatan luar biasa di luar konteks nalar manusia, yang sengaja Syaitan ajarkan kepada manusia yang menghendakinya. Al qur’an sendiri tidak mengingkari adanya sihir, sebagaimana termaktub dalam Surah al Baqarah : 102 yang artinya:
” Dan mereka mengikuti apa yang di baca oleh Syaitan Syaitan pada masa kerajaan Sulaiman, (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir) padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir). Hanya Syaitan Syaitan itulah yang kafir, (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: sesungguhnya kami hanya cobaan ( bagimu), sebab itu jangan kamu kafir....”
Bahkan kalimat sihir ini terulang hingga enam puluh kali dalam al Qur’an, meski disana tidak semua kalimat itu bermaknakan sama dengan yang di maksud. [ Bayan li Annas Min al Azhar As-Syarif : 145 ]. namun dari ayat di atas dapat tersimpulkan bahwa:
1. Keberadaan sihir dalam kehidupan umat manusia itu memang benar adanya, dan tak dapat diingkari oleh siapapun, mengingat hal ini telah termaktub penjelasannya dalam al Qur’an.
2. Sihir memiliki atsar / pengaruh yang dapat menimpulkan efek mudharaat dan manfaat ( meskipun efek yang kedua ini sangat kecil kemungkinannya dan itu terlepas dari perbuatan yang di murkai Allah Ta’ala).
3. Sekuat apapun pengaruh sihir itu, masih saja tidak dapat berdampak apapun tanpa seizin Allah.
4. Perbuatan sihir dapat mengakibatkan dosa besar bahkan sampai pada kekafiran.
Pengaruh sihir bagai penyakit biasa
Para Ulama Ahli Sunnah seperti al Qodi Iyadh berpendapat bahwa pengaruh yang di timbulkan dari perbuatan sihir itu sama halnya dengan penyakit pada umumnya yang sedang menyerang tubuh manusia, seperti terserang demam, influenza, diabets dan lain sebagainya, tentunya hal ini juga dapat menyerang tubuh siapa saja yang dikehendaki Allah, tak terkecuali Nabi sekalipun. Karenanya Ibnu Qoyyim dalam karyanya ” Zaad al Ma’aad ” mengulas hadist yang mengisyaratkan bahwa Nabi Saw pun pernah mengalami demam tinggi lantaran adanya pengaruh sihir yang di kerjakan oleh warga Yahudi bernama Lubaid bin al A’sham. Penjelasan yang demikian itu sangat penting artinya bagi umat Islam, agar mereka tidak mudah terpengaruh fitnah kaum oreantalis yang memang kerap mencari cari kesalahan Islam dan Nabi Saw.
Hukum sihir
Kesepakatan ulama tentang haramnya perbuatan sihir itupun di tujukkan kepada orang orang yang dengan sengaja mempergunakannya untuk menganiaya orang lain, dan barang siapa yang mempergunakan ilmu tersebut, sungguh ia telah melakukan perbuatan dosa besar, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Salallahu alaihi Wa Sallam yang di ceritakan oleh sahabat Abu Hurairah ra. :
” Jauhilah olehmu tujuh perbuatan yang membinasakan!, para sahabatpun bertanya, apa saja itu wahai utusan Allah...?, beliau menjawab, ’ Menyekutukan Allah, perbuatan sihir, membunuh tanpa hak, makan harta hasil riba (bunga), makan harta anak yatim, kabur di hari peperangan dan menuduh zina wanita baik baik.( HR.Bukhari Muslim )
Sedangkan orang yang berbuat sihir itu bisa menjadi kafir, tatkala dirinya mempercayai adanya kekuatan selain daripada kekuatan Allah serta melakukan perbuatan yang dapat mengeluarkan dirinya dari agama Islam (murtad), seperti mengingkari qodha’ qodar Allah, menduduki/ mengkencingi kitab suci al Qur’an dan menyembah makhluq lain.[Az Zawajir, Ibnu Hajjar al Haitami, hal : 168 Juz II]
Cara tepat lindungi diri dari pengaruh sihir
Alqur’an telah memberikan contoh bagaimana agar kita terhindar dari pengaruh jahat makhluq lain, melalui surah al al Falaq dan surah an Naas Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kiat praktis agar kita selalu memohon perlindungan kepadaNya yang diakibatkan dari perbuatan jahat manusia dan jin (syaithan). Lantaran itu, tidak sedikit Ulama Ahli Sunnah seperti al Imam Abdullah bin Alawi al Haddad dengan dzikir Wirdul Latif-nya, al Imam abu bakar abd Rahman dengan Wirdussakran-nya dan Imam Nawawi dengan Hizib Nawawi-nya, sengaja menghimpun doa doa tersebut sebagai upaya memohon perlindungan kepada Allah dari godaan, fitnah dan pengaruh jahat manusia dan jin, Karena bagaimanapun besar dan dahsyatnya perbuatan jahat seseorang, hal itu sama sekali tidak akan berpengaruh apapun bagi diri kita selama Allah melindungi diri kita, dan ketahuilah bahwa segala apa yang ada di langit dan bumi ini tak lain adalah hamba Allah, yang tidak memiliki kekuatan sama sekali tanpa seizin Allah Ta’ala. Wallahu Ta’ala a’lam