WAJIB MENUNTUT ILMU AGAMA

 Luthfi Bashori


Hukum menuntut ilmu agama Islam itu adalah wajib bagi setiap umat Islam, sesuai dengan hadits Nabi SAW: mencari ilmu (agama) itu wajib bagi setiap muslim (lelaki dan wanita).

Barang siapa yang ingin meraih kebaikan di dunia, maka hendaklah mempelajari ilmunya. Barang siapa yang ingin meraih kebaikan di akhirat, maka hendaklah mempelajari ilmunya. Barang siapa yang ingin meraih kebaikan di dunia dan akhirat, maka hendaklah mempelajari ilmunya pula.

Allah berjanji akan mengangkat derajat orang yang berilmu, baik dalam kehidupan dunia maupun kelak dalam kehidupan akhirat. Coba saja perhatikan, sekalipun dalam kehidupan yang sangat duniawi saja, maka orang yang mempunyai ilmu dan ahli di bidangnya akan selalu mendapat tempat yang terhormat di tengah-tengah kalangan awwam.

Seseorang diangkat menjadi manager di sebuah perusahaan pun, pasti karena ilmunya jauh lebih pandai dan lebih pintar dibanding para karyawan lain yang menjadi bawahannya.

 Ini pertanda janji Allah itu selalu dipenuhinya.

Para ulama pun selalu mendapat tempat terhormat di hati umat Islam, itupun karena para ulama memiliki pemahaman ilmu agama yang jauh di atas pemahanan umat Islam pada umumnya. Kemuliaan derajat para ulama ini akan terus dibawa selamanya hingga kelak di akhirat nanti.

PENANYA: Ustadz, di dalam hadist dikatakan carilah ilmu mulai dari lahir sampai liang kubur, pertanyaannya sampai dimana batasan orang menuntut ilmu, apakah dia harus mondok seumur hidup atau ngaji tiap bulan atau dia ngaji seminggu sekali atau ngaji seumur hidup sekali?

PEJUANG: Jika masih jejaka, maka hendaklah belajar di pesantren. Jika sudah berkeluarga maka hendaklah aktif ikut majelis-majelis ta`lim yang terjangkau dari tempatnya, dan memilih waktu hadir majelis ta`lim yang sekira tidak mengganggu kewajiban mengurusi rumah tangganya.