Mengamalkan ilmu dan menunjukkan orang berbuat kebaikan
M. Jamaluddin
Kita sebagai umat Islam yang berilmu seharusnya kita mengamalkan ilmu kita, dengan cara mengajarkannya kepada orang lain. Karena sekarang ini banyak orang Islam yang kurang mengerti akan ajaran Islam. Contohnya, kita dapat mengajari teman-teman kita membaca Al-quran, shalat, puasa dan ajaran Nabi Muhammad SAW lainnya yang belum mereka ketahui. Atau kita juga bisa langsung terjun ke desa-desa yang masyarakatnya sangat awam sekali. Kita juga bisa terjun ke kota-kota yang pengetahuan agama masyarakatnya minim sekali karena terlalu sibuk bekerja atau sekolah umum, dll.
Disana kita dapat mengajarkan ilmu yang belum mereka pahami, dan memberikan penguat bagi mereka supaya iman mereka tidak mudah goyah dan selalu mengikuti aqidah yang benar, aqidah Ahlussunnah wal jamaah.
Apabila kita tidak mengamalkan ilmu dengan mengajarkannya, maka percuma saja kita mencari ilmu sekian lama dan ilmu kita tersa akan sia-sia, karena tidak bisa memberiakan manfaat kepada orang lain. Sekalipun hanya akan bermanfaat bagi diri sendiri. Atabahkan tidak bermanfaat sama sekali. Sebagaimana diungkapkan dalam sebuah sya`ir yang artinya:
Barang siapa yang mempunyai ilmu, tapi ilmu itu tidak dia amalkan, maka sama saja seperti pohon yang tidak berbuah.
Disamping kita mengamalkan ilmu yang kita milki, kita juga seharusnya menunjukkan perbuatan baik dan selalu mengajak orang supaya berbuat baik, misalnya mengajak orang agar membaca Al-qur`an setiap hari, berbuat baik kepada sesama, tolong-menolong dll.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
Barang siapa yang menunjukkan orang berbuat kebaikan, maka dia akan mendapat pahala sama seperti orang yang mengerjakannya.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mengamalkan ilmu kita dan menunjukkan dan mengajak orang berbuat kebaikan. Dengan demikian, ilmu kita akan menjadi sangat bermanfaat dan kita juga akan mendapatkan kiriman pahala dari amalan orang lain, sebab amal kebaikan yang dia kerjakan atas petunjuk kita.
Hendaknya kita juga terus giat menuntut ilmu dan tidak menyia-nyiakan waktu hanya untuk tidur, makan, nongkrong dll, karena masa depan Islam berada di pundak kita.
medio Ribath 24 juni 2009