URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 61 users
Total Pengunjung: 6224162 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
DILEMA MENGAKUI AL-ALBANI SEBAGAI AHLI HADITS, MEROBOHKAN FONDASI AJARAN WAHABI DARI AKARNYA 
Penulis: Pejuang Islam [ 14/9/2016 ]
 
DILEMA MENGAKUI AL-ALBANI SEBAGAI AHLI HADITS,
MEROBOHKAN FONDASI AJARAN WAHABI DARI AKARNYA

Achmad alQuthfby

Di satu sisi kaum Salafi-Wahabi menganggap Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi sebagai pimpinan aliran mereka, dan memberinya gelar al-Imam Syaikhul Islam. Di sisi lain, Salafi-Wahabi juga menganggap al-Albani sebagai ahli hadits terkemuka Salafi-Wahabi abad modern.

Di sini pasti menimbulkan persoalan. Mengapa demikian? diam-diam al-Albani memvonis Syaikh Ibnu Abdil Wahhab an-Najdi, sang pendiri Salafi-Wahabi, sebagai orang yang tidak pernah menekuni ilmu hadits dan bodoh terhadap mana hadits yang shahih dan mana yang dha`if. Oleh karena itu, masih kata al-Albani, Ibnu Abdil Wahhab an-Najdi juga menyampaikan hadits-hadits yang menjerumuskan pada kesyirikan dalam akidah.

Nah, di sini al-Albani telah menampar pendiri Salafi-Wahabi dua kali, pertama tamparan bodoh dalam ilmu hadits, dan kedua menuduhnya menyebarkan kesyirikan. Tak ayal, demi membela pendiri Salafi-Wahabi, Syaikh Ismail al-Anshari menulis bantahan terhadap al-Albani, sebagaimana dalam gambar di atas.

Kitab bantahan tersebut telah disebarkan di dunia maya oleh kaum Salafi-Wahabi. Tentu saja, al-Anshari juga memvonis al-Albani bodoh juga. Walhasil, kesimpulan dari artikel ini, pendiri Salafi-Wahabi seorang yang bodoh dan penebar kesyirikan kata al-Albani, dan al-Albani juga bodoh kata al-Anshari. Kalau Anda kaji lagi dalam tulisan-tulisan al-Albani, Anda akan menemukan hukuman balik al-Albani terhadap al-Anshari. Monggo kaum Salafi-Wahabi menanggapi.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: ADMIN  - Kota: Markaz Pejuang Islam
Tanggal: 4/11/2013
 
Al-Albani aslinya adalah seorang tukang jam. Ia memiliki kegemaran membaca buku. Dari kegemarannya ini, ia curahkan untuk mendalami ilmu hadits secara otodidak, tanpa mempelajari hadits dan ilmu agama yang lain kepada para ulama, sebagaimana yang menjadi tradisi ulama salaf dan ahli hadits. Oleh karena itu al-Albani tidak memiliki sanad hadits yang mu’tabar (diakui-red). Kemudian ia mengaku sebagai pengikut salaf, padahal memiliki akidah yang berbeda dengan mereka, yaitu aqidah Wahhabi dan tajsim (menafsirkan ayat-ayat tentang fisik Allah apa adanya-red).

Oleh karena akidah al-Albani yang berbeda denga akidah ulama ahli hadits dan kaum Muslimin, maka hadits-hadits yang menjadi hasil kajiannya sering bertentangan dengan pandangan ulama ahli hadits. Tidak jarang al-Albani menilai dha’if dan maudhu’ terhadap hadits-hadits yang disepakati keshahihannya oleh para hafizh, hanya dikarenakan hadits tersebut berkaitan dengan dalil tawassul. Salah satu contoh misalnya, dalam kitabnya al-Tawassul Anwa’uhu wa Ahkamuhu (cet. 3, hal. 128), al-Albani mendha’ifkan hadits Aisyah Ra. yang diwayatkan oleh ad-Darimi dalam al-Sunan-nya, dengan alasan dalam sanad hadits tersebut terdapat perawi yang bernama Sa’id bin Zaid, saudara Hammad bin Salamah. Padahal dalam kitabnya yang lain, al-Albani sendir telah menilai Sa’id bin Zaid ini sebagai perawi yang hasan (baik) dan jayyid (bagus) haditsnya yaitu dalam kitabnya Irwa’ al-Ghalil (5/338).

Di antara Ulama Islam yang mengkritik al-Albani adalah al-Imam al-Jalil Muhammad Yasin al-Fadani penulis kitab al-Durr al-Mandhud Syarh Sunan Abi Dawud dan Fath al-’Allam Syarh Bulugh al-Maram; al-Hafizh Abdullah al-Ghummari dari Maroko; al-Hafizh Abdul Aziz al-Ghummari dari Maroko; al-Hafizh Abdullah al-Harari al-Abdari dari Lebanon pengarang Syarh Alfiyah al-Suyuthi fi Mushthalah al-Hadits; al-Muhaddits Mahmud Sa’id Mamduh dari Uni Emirat Arab pengarang kitab Raf’u al-Manarah li-Takhrij Ahadits al-Tawassul wa al-Ziyarah; al-Muhaddits Habiburrahman al-A’zhami dari India; Syaikh Muhammad bin Ismail al-Anshari seorang peniliti Komisi Tetap Fatwa Wahhabi dari Saudi Arabia; Syaikh Muhammad bin Ahmad al-Khazraji menteri agama dan wakaf Uni Emirat Arab; Syaikh Badruddin Hasan Dayyab dari Damaskus; Syaikh Muhammad Arif al-Juwaijati; Syaikh Hasan bin Ali al-Saqqaf dari Yordania; al-Imam al-Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki dari Mekkah; Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin dari Najd (ulama Wahabi-red) yang menyatakan bahwa al-Albani tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali; dan lain-lain. Masing-masing ulama tersebut telah mengarang bantahan terhadap al-Albani (sebagian dari buku-buku al-Albani dan bantahannya ada pada perpustakaan kami [Tim PCNU Jember-red]).

Tulisan Syaikh Hasan bin Ali al-Saqqaf yang berjudul Tanaqudhat al-Albani al-Wadhihat merupakan kitab yang menarik dan mendalam dalam mengungkapkan kesalahan fatal al-Albani tersebut. Beliau mencatat seribu lima ratus (1500) kesalahan yang dilakukan al-Albani lengkap dengan data dan faktanya. Bahkan menurut penelitian ilmiah beliau, ada tujuh ribu (7000) kesalahan fatal dalam buku-buku yang ditulis al-Albani. Dengan demikian, apabila mayoritas ulama sudah menegaskan penolakan tersebut, berarti Nashiruddin al-Albani itu memang tidak layak untuk diikuti dan dijadikan panutan.

Kenyataan tersebut di atas juga diakui oleh Syaikh Yusuf Qardhawi di dalam tanggapan beliau terhadap al-Albani yang mengomentari hadis-hadis di dalam kitab beliau berjudul al-Halal wal-Haram fil-Islam, sebagai berikut:

Oleh sebab itu, penetapan Syaikh al-Albani tentang dha’if-nya suatu hadits bukan merupakan hujjah yang qath’I (pasti-red) dan sebagai kata pemutus. Bahkan dapat saya katakan bahwa Syaikh al-Albani hafizhahullah kadang-kadang melemahkan suatu hadits dalam satu kitab dan mengesahkannya (menshahihkannya-red) dalam kitab lain. (Lihat Halal dan Haram , DR. Yusuf Qardhawi, Robbani Press, Jakarta, 2000, hal. 417).

Syaikh Yusuf Qardhawi juga banyak menghadirkan bukti-bukti kecerobohan al-Albani dalam menilai hadis yang sekaligus menunjukkan sikapnya yang “plin-plan”, sehingga hasil penelitiannya terhadap hadis sangat diragukan dan tidak dapat dijadikan pedoman. Belum lagi bila menilik fatwa-fatwa al-Albani yang kontroversial, maka semakin tampaklah cacat yang dimilikinya itu.

Hanya saja, sebagian kaum Wahhabi justru menjadikan Al-albani sebagai rujukan mereka dalam pembahasan ilmu hadits. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Info tambahan untuk pengunjung. Karena Al-albani mempelajari dalil-dalil hadits secara otodidak, maka silahkan baca artikel kami berjudul: JANGAN PAHAMI ALQURAN SECARA TEKSTUAL

2.
Pengirim: Mashuri  - Kota: Sarolangun, Prov. Jambi
Tanggal: 5/11/2013
 
NU sbg organisasi Islam terbesar harus mampu menyuarakan kebenaran melalui Media. Kelebihan Wahabi-Salafi punya RodjaTV, WeselTV, InsanTV. Bgmn menghadang Wahabi-Salafi??? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Aktifis NU Garis Lurus yang anti Liberalisme, selalu berdoa kepada Allah semoga ada Pejuang Ahlil Kher yang dapat merealisasikan harapan akhi ini.

Kendala sementara:

1. Wahhabi punya bos kaya UANG, yaitu Saudi Arabiah.

2. Syiah punya bos kaya UANG, yaitu Iran.

3. JIL punya bos kaya UANG, yaitu negara-negara Barat.

Sedangkan aktifis NU Garis Lurus baru mampu berdoa kepada Allah Dzat Yang Maha Kaya.

3.
Pengirim: ilham  - Kota: jakarta selatan
Tanggal: 9/11/2013
 
Assalamu'alaikum Wr. Wb

BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Aktifis NU Garis Lurus yang anti Liberalisme, selalu berdoa kepada Allah semoga ada Pejuang Ahlil Kher yang dapat merealisasikan harapan akhi ini.

Kendala sementara:

1. Wahhabi punya bos kaya UANG, yaitu Saudi Arabiah.

2. Syiah punya bos kaya UANG, yaitu Iran.

3. JIL punya bos kaya UANG, yaitu negara-negara Barat.

Sedangkan aktifis NU Garis Lurus baru mampu berdoa kepada Allah Dzat Yang Maha Kaya.


jika wahabi, syiah, jil + non Muslim punya bos yang kaya uang, maka kita punya bos yang tak terhingga yang bisa melakukan apapun, yang menciptakan alam semesta, yakni ALLAH SWT.

posisi kita jika diibaratkan dengan kondisi zaman dahulu, kita seperti saat hijrahnya Rasulullah SAW & Abu Bakar Asshiddiq di gua tsur. ketika kaum musyrikin mengejar, Rasulullah SAW & Sayyidina Abu Bakar bersembunyi di gua tsur, dan ketika Sayyidina Abu Bakar sangat ketakutan, Rasulullah SAW menenangkan & bersabda "jangan bersedih, sesungguhnya ALLAH SWT bersama kita".

begitulah kondisi kita, kita dalam kepungan kaum musyrik & munafiqun yang bersekongkol agar kita melepaskan aqidah kita sedikit demi sedikit. seberat apapun yang kita hadapi, ALLAH SWT selalu bersama kita.


 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Terima kasih, innallaha ma'ana (Sungguh Allah selalu menyertai kita).

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam