URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 305 users
Total Pengunjung: 6224425 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SI BURUK RUPA 
Penulis: Pejuang Islam [ 22/5/2009 ]
 

                                          SI BURUK RUPA

                                                           (Luthfi Bashori)

Seorang penyair mengatakan :


idza ruziqol fataa wajhan waqoohan # yuqollibul umuura kamaa yasyaa-u


(Apabila seseorang itu diberi wajah buruk rupa, maka dia akan berbuat apa saja sesuai dengan keinginannya)


Artinya, jika seseorang itu memiliki wajah buruk rupa, maka persepsi umum menilai bahwa dia berkecenderungan untuk selalu berbuat negatif. Tetapi, jika si buruk rupa ini ternyata berbuat kebaikan, maka akan mendapatkan respon dan pujian dari masyarakat yang lebih baik dibanding pujian terhadap orang berwajah normal yang melakukan kebaikan semacamnya.


Ilustrasi, jika ada si buruk rupa yang senang berbuat baik dan bersedekah kepada para tetangganya, maka masyarakat akan mengatakan : ``Masyaallah, orang ini luar biasa, dia sangat baik hati, tidak seperti yang diperkirakan orang, karena sekalipun dia itu berwajah buruk rupa, tetapi hatinya sangat mulia...``


Berbeda, jika yang berbuat baik itu adalah orang berwajah normal dengan kebaikan yang serupa, maka masyarakatpun mengatakan : ``Masyaallah, orang itu baik sekali...!``. Ucapan ini tanpa ada tekanan-intonasi tertentu, seperti saat memuji si buruk rupa tadi. Namun sebaliknya, jika si buruk rupa ini ternyata berbuat kejahatan, maka masyarakatpun -paling tidak di dalam hati- akan mengatakan : ``Sejak semula aku sudah menduga, bahwa orang itu bukanlah orang baik-baik, karena dengan melihat wajahnya yang menyeramkan dan penampilannya yang menakutkan saja mengundang tanda tanya...!``


Jadi, masyarakat secara umum akan menilai seseorang itu, sesuai dengan penampilan dan bahkan mempertimbangkan bentuk wajahnya. Sekalipun semua itu terlepas dari benar atau tidaknya asumsi masyarakat ini.


Seringkali terjadi di sebuah perkampungan misalnya, saat didapati ada seorang pendatang asing, yang kebetulan wajahnya buruk rupa dan berpenampilan jelek, maka terbersit dalam benak masyarakat bahwa gerak-gerik orang itu harus selalu diwaspadai, karena penampilannya yang tidak simpatik, ditunjang wajah yang buruk menyeramkan, sering mengundang kecurigaan, sekalipun terkadang orang asing ini datang dengan bertujuan baik.


Sebaliknya, tidak jarang pula terjadi di suatu perkampungan yang terdapat pendatang asing, dan kebetulan wajahnya tampan, dengan penampilan trendi menurut standar warga kampung se tempat, lantas masyarakat beranggapan bahwa orang ini adalah orang baik, karena wajah dan penampilannya sangat terhormat. Jika suatu saat, ternyata diketahui bahwa si tampan itu adalah seorang penjahat, maka masyarakat hanya dapat berujar : ``Siapa yang menyangka kalau dia itu ternyata seorang penjahat, karena setiap harinya, dia berpakaian sangat rapi, trendi, dan wajah tampan itu sering tersenyum kepada kita itu, sungguh tampaknya dia itu orangnya simpatik... !``


Barangkali inilah fenomena yang sering terjadi di tengah masyarakat. Untuk itulah, setiap manusia yang diberi bentuk wajah berupa apapun, maka hendaklah selalu membingkainya dengan akhlak yang mulia dalam menjalani hidupnya. Karena, jika dia itu termasuk si buruk rupa, maka dengan kebaikan akhlak perilakunya akan mendapatkan respon dan pujian dari masyarakat yang jauh lebih baik.


Sedangkan jika dia termasuk orang yang diberi wajah tampan dengan penampilan baik, maka respon masyarakat akan mengatakan: ``Beruntung sekali orang ini, sudah wajahnya tampan, pakaiannya rapi, kok hatinya baik sekali, waaah ... akhlaknya sesuai dengan penampilannya...!``


Nabi SAW bersabda : Antum syuhadaa-ullahi fil ardhi (kalian adalah saksi Allah di muka bumi). Tentunya, jika masyarakat menilai seseorang itu baik, maka diharapkan juga bahwa Allah akan menggolongkannya sebagai hamba yang baik, karena Allah menerima persaksian masyarakat.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: ghif  - Kota: sidoarjo
Tanggal: 23/5/2009
 
assalamu'alaikum wr.wb

memang betul kebanyakan orang menilai dari wajah termasuk saya sendiri, sebagian orang mengatakan sifat seseorang dapat dinilai dari wajah makanya dengan dasar tersebut orang bisa menilai seseorang padahal blm tentu akan kebenarannya. sukron atas infonya semoga website ini bisa berkembang dan bisa bermanfa'at bagi kaum muslimin 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Memang, sebenarnya wajah bisa dibuat ukuran hati seseorang tetapi yang dinilai bukanlah tampan atau jeleknya dari wajah tersebut melainkan adalah adanya cahaya di wajah tersebut. Karena sesunguhnya orang yang baik itu wajahnya akan bercahaya walaupun sejelek apapun orang itu. dan juga tidak selalu orang yang tampan atau cantik memiliki cahaya. apabila kelakuanya jelek maka wajahnya akan kelihatan suram. Tapi seingat kami, dan kalau tidak salah, yang namanya Ghifari Sijistani itu orangnya ganteng bin Tampan, hanya saja versi Tiongkok. Putri Campa tentunya juga cantik jelita sekalipun dalam versi China, sehingga Sunan Gunungjati bersedia memperistrikannya. Syukran .

2.
Pengirim: purna(istrinya ghifari)  - Kota: sidoarjo
Tanggal: 26/5/2009
 
assalaamu'alaikum WR... WB...
Ustad ana as'al,kaifa idha ana bersentuhan ma'a khabibi or zauji batal am la'?li'anna selama ini ana bersentuhan selalu berwudlu,dan katanya adanya pernikahan adalah untuk menjadi mukhrim setelah sebelumnya tidak mukhrim.sukron katsir qoblahu wa ba'dahu. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Dalam madzhab Syafi'i, bersentuhan dengan istri itu sekalipun tidak berdosa tapi membatalkan wudhu.

3.
Pengirim: safarina  - Kota: sidoarjo
Tanggal: 28/5/2009
 
bolehkah kita mengikuti semua madzhab yang sekiranya kita mampu? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
1, Jika mencampuradukkan madzhab-madzhab lebih-lebih hanya dipilih yang ringan-ringan, maka jelas-jelas tidak boleh, misalnya ada orang berwudlu dengan menggunakan madzhab Syafi'i karena syaratnya agak ringan Semisal cukup membasuh sebagian rambut lepala, kemudian sholat tetapi menggunakan madzhab Maliki yang agak ringan, semisal karena menyentuj istri itu tidak batal. Yang demikian itu termasuk mempermainkan agama. 2. Pindah madzhab sementara boleh tatkala darurat, namun harus disertai kefahaman penuh tarhadap rukun dan syaratnya pada madzhab lain yang dituju.

4.
Pengirim: rosyidah  - Kota: sidoarjo
Tanggal: 29/5/2009
 
assalaamu'alaikum WR WB
Ustad saya gadis berusia 24thn dan belum dpt jodoh,sedangkan saya ingin sekali menikah gmn jalan solusinya?saya juga sudah berusaha berdoa dan berikhtiar,tp tak kunjung datang jodoh itu? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Bagi yang ingin merespon kami persialahkan

5.
Pengirim: M. Fither Kuntajaya ,H,ST  - Kota: Gresik
Tanggal: 10/6/2009
 
Assalamu'alaikum Ammi :) semoga sehat selalu :) M.Fither http://www.kuntajaya.co.cc dan adinda Romi http://www.santrigresik.co.cc 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah, Ammy baik-baik selalu. Lama tidak berjumpa, kangen juga kok sama ikhwan Gresik. Kapan main ke Singosari? Salam untuk yang lain. Syukran.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam