PUASA DAWUD
Luthfi Bashori
Nabi SAW bersabda: Sebaik-baik puasa sunnah adalah Puasa Dawud, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak puasa (demikian dan seterusnya).
PENANYA: Assalamu`alaikum Pak Ustadz Rahimakumullah. Izin bertanya Pak Kyai, saya lagi mencoba Puasa Dawud. Jikalau Jumat & Ahad pas Puasa Dawud, apakah hari Senin boleh berpuasa sunnah tertentu lainnya seperti Puasa Arafah tahun 1434 ini yang jatuh hari Senin, atau mungkin bisa terjadi pada hari Nisfu Sya`ban atau hari Asyura ?
PEJUANG : Ya boleh saja. Tapi jika hari Seninnya itu bertepatan dengan hari Raya Idul Adha dan 3 hari setelahnya (yaitu hari Tasyriq) = Selasa, Rabu dan Kamis, maka di hari-hari itu wajib meninggalkan Puasa Dawudnya, karena pada hari-hari itu umat Islam diharamkan berpuasa. Nanti bisa dimulai lagi Puasa Dawudnya jika sudah selesai hari Tasyriqnya.
Seperti juga jika bertepatan masuk hari Syak, alias sehari menjelang Puasa Ramadhan, kok berbarengan dengan pelaksanaan Puasa Dawud, maka Puasa Dawudnya wajib libur.
Prinsipnya orang yang melaksanakan Puasa Dawud itu hukumnya sunnah, jika bertepatan dengan waktu yang diharamkan oleh syariat, maka puasa sunnahnya wajib dihentikan sementara, termasuk jika yang mengamalkan itu seorang wanita, kemudian datang waktu haid, maka Puasa Dawudnya wajib diliburkan.
Orang yang meliburkan Puasa Dawud itu tidak berdosa sama sekali, dan tidak ada sanksi apapun dari syariat, karena Puasa Dawud hukumnya tidak wajib, tetapi sunnah. Sedangkan orang yang melaksanakan Puasa Dawud, asalkan sesuai syariat, maka pahalanya dari Allah sangat besar sekali yang kelak akan diterimanya.