URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 68 users
Total Pengunjung: 6224170 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SHALATNYA WANITA MUSLIMAH  
Penulis: Pejuang Islam [ 14/9/2016 ]
 
SHALATNYA WANITA MUSLIMAH



Luthfi Bashori


PENANYA: Assalamu`alaikum, ustad saya ibu Irma dari Singosari Malang, saya mau tanya, rumah saya berhadapan dengan mushalla, mana yang lebih baik, shalat berjama`ah dil mushalla atau shalat berjama`ah bersama suami di rumah, apa pahalanya sama saja ustad? Terimakasih

PEJUANG : Wa`alaikum salam. Jika tidak takut terjadi fitnah (seperti fitnah dipandangi lelaki lain dengan nafsu syahwat), maka jika suami pergi ke mushalla, hendaknya ibu ikut shalat berjamaah di mushalla. Namun, jika takut terjadi fitnah, maka lebih afdhal ibu shalat sendiri di dalam kamar yang tertutup, khususnya di saat suami tidak ada di rumah.

Sedangkan untuk suami, maka hendaklah tetap mendahulukan shalat berjamaah di mushalla (masjid). Karena menurut Nabi SAW: Tidak sempurna shalatnya lelaki muslim yang menjadi tetangga masjid (termasuk mushalla) kecuali di masjid.

Sedangkan untuk seorang wanita muslimah, maka Nabi SAW bersabda: Sebaik-baik shalatnya seorang muslimah adalah di dalam biliknya (maksudnya di tempat yang paling tersembunyi dari pandangan lelaki, karena takut terjadi fitnah baik dalam urusan dunia maupun fitnah di akhiratnya).

Adapun, jika tidak takut terjadi fitnah dunia dan akhiratnya, karena faktor lanjut usia, atau karena didampingi sang suami maupun mahramnya, maka bolehlah wanita muslimah itu ikut shalat berjamaah di mushalla terdekat, apalagi jika di mushalla itu ada majelis ta`limnya.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Firmansyah  - Kota: Jember
Tanggal: 6/12/2013
 
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Afwan ustadz Luthfi, saya ingin bertanya.

Bagaimana jika letak masjid bersebelahan dengan kantor saya, ustadz? Apakah sholat saya juga tidak sempurna kalau tidak di masjid (seperti sabda Nabi SAW di atas)?

Sukron katsir atas jawaban pak ustadz ...

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Benar, jika masih memungkinkan shalat berjamaah di masjid, maka tidak akan mendapat shalat yang afdhal kecuali jika shalatnya di masjid.

2.
Pengirim: Firmansyah  - Kota: Jember
Tanggal: 7/12/2013
 
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Sukron katsir atas jawaban dari pertanyaan saya sebelumnya. Afwan kalau saya sering bertanya ke pak ustadz Luthfi.

Begini pak ustadz. Suatu saat saya diminta oleh pengurus masjid untuk menjadi imam, padahal biasanya beliau yang mengimami. Pada saat itu beliau berkata, "gantian mas". Dan bila saya melihat jamaah yang lain, saya kira ada yang lebih baik bacaan Qur'an nya dibanding saya dan banyak yang lebih tua dari saya. Maka saya persilahkan balik beliau saja mengimami tapi beliau tetap mempersilahkan saya menjadi imam.

1. Apakah sholat berjamaah tersebut sah, pak ustadz?
2. Apabila suatu saat saya diminta mengimami, apakah saya harus menolak?

Demikian pertanyaan saya, semoga pak ustadz Luthfi senantiasa berkenan menjawab pertanyaan saya yang fakir ilmu ini. Sukron katsir.

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Selagi shalat sampean sudah memenuhi rukun dan syaratnya maka sah menjadi imam shalat berjamaah. Hanya saja, akan lebih afdhal jika yg menjadi imam dalam shalat berjamaah itu adalah orang yg paling pandai/fasih bacaan Alqurannya, atau paling pandai ilmu agamanya dari kalangan jamaah shalat tersebut.

3.
Pengirim: Firmansyah  - Kota: Jember
Tanggal: 11/12/2013
 
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Afwan ustadz Luthfi, saya ingin bertanya berkaitan dengan pertanyaan saya sebelumnya.

Apabila saya tidak mendengar adzan di masjid sebelah kantor seperti biasanya (mungkin ada pemadaman aliran listrik), hingga saya sadar waktu sholat berjamaah di masjid sudah lewat (biasanya jam 11.30, tapi sekarang sudah jam 11.45) sehingga saya harus sholat sendiri. Apakah juga lebih afdhal kalau saya sholat sendiri di masjid daripada sholat sendiri di tempat sholat yang disediakan kantor?

Sukron katsir sebelumnya atas jawaban dan pencerahannya, ustadz.

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Shalat di masjid jauh lebih baik daripada di ruang kantor. Masuk masjid bisa niat i'tikaf yang menambah pahala, dan bisa shalat tahiyatal masjid, yaitu shalat sunnah yang khusus dilakukan setiap masuk masjid sebelum duduk dan melakukan amalan yang lainnya.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam