HENTIKAN BACA AL-QUR`AN DENGAN NADA JAWA.
(Liberalisasi Agama)
Tanggapan tentang bacaan Al-Qur`an pada saat acara Isro` Mi`roj di Istana Negara 2015. Ini Benar-benar bukti dr Sabda Nabi Muhammad SAW :
فقد روى الترمذي أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «اقرءوا القرآن بلحون العرب وأصواتها، وإياكم ولحون أهل الكتاب والفسق، فإنه سيجيء بعدي أقوام يرجعون بالقرآن ترجيع الغناء والنوح لا يجاوز حناجرهم، مفتونة قلوبهم وقلوب الذين يعجبهم شأنهم».
Bacalah Al-Quran dgn lagu & suara org Arab. Jauhilah lagu/irama Ahlul Kitab & orang2 Fasiq. Nanti akan ada org datang setelahku orang yang membaca Al-Quran seperti menyanyi & melenguh, tidak melampaui tenggorokan mereka. Hati mereka tertimpa fitnah, juga hati orang2 yang mengaguminya" (HR. Tarmidzi).
Cara Baca Al-Qur`an seperti yg di lakukan di istana Negara saat acara Isro` Mi`roj kemarin tdk boleh terjadi lagi dan harus dihentikan karena :
1.Kakalluf. (Memaksakan untuk meniru lagu yang tidak lazim utk baca Al-Qur`an) & yang paling fatal ketika ada kesalahan niat. Yaitu merasa perlu menonjolkan citra rasa lagu kenusantaraan atau keindonesiaan dalam membaca Al-Qur`an. membangun sikap Hubbul Wathoniyyah yg salah, seolah bahwa lagu Nusantara untuk baca Qur`an adalah sesuatu yang layak & sah2 saja. Sementara cara baca Al-Qur`an seperti itu akan merusak kelaziman.
Muncul sebuah pertanyaan, Bgmn klo lagu kebangsaan Indonesia saat acara kenegaraan di ganti dgn Langgam/Irama suku Jawa atau suku yg Lain..? Apakah orang Indonesia terima ?
2. Karena madhorotnya lebih besar dari pada manfaatnya.. coba bayangkan.. bagamana bunyi Aminnya makmum, kalo bacaan Fatihah Imam sholat, lagu fatihahnya pake lagu jawa atau suku yg lain ?
3. Cara baca Al-Qur`an dgn lagu Nusantara akan cenderung merusak kaidah dan Riwayat bacaan Al-Qur`an.
4. Cara baca Al-Qur`an seperti itu adalah bentuk Liberalisai Agama khususnya tentang tata cara baca Al-Qur`an.
Wallohu a`lam.
(Dr. Ahmad Annuri.MA.).
Beliau adalah Doktor dibidang Al-Quran, Departemen pengkaderan Dewan Da`wah Pusat ...pent)
Kiriman : Subhan bin Nuh