URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 310 users
Total Pengunjung: 6224431 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PARA PECINTA & YANG DICINTAI ALLAH 
Penulis: Pejuang Islam [ 14/9/2016 ]
 
PARA PECINTA & YANG DICINTAI ALLAH

Luthfi Bashori

Cinta dua arah ibarat gayung bersambut, bukan cinta bertepuk sebelah tangan. Memiliki rasa saling mencintai itu sangatlah nikmat rasanya, sebagaimana dikatakan: Ni`matul quluub, liqaa-ul mahbuub (kenikmatan hati itu jika bertemu sang kekasih tercinta). Sebaliknya, rasa sakit akan terasa menusuk ulu hati yang paling dalam, jika cintanya ditolak oleh sang kekasih, alias cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.

Betapa bahagia yang tak terhingga jika seorang hamba telah mendapatkan anugerah cinta dari Penciptanya, Allah SWT. Tatkala sang hamba mencintai Allah, maka Allah pun mencintai hamba tersebut. Demikian juga suatu kepedihan yang tiada tara jika Sang Pencipta menolak cinta dari seorang hamba, karena dinilai cintanya itu tidak sesuai syarat yang telah Dia gariskan.

Nabi SAW bersabda, Sesungguhnya Allah memberikan harta dunia, baik kepada orang yang dicintai-Nya, maupun orang yang tidak dicintai-Nya. Tetapi, Allah tidak akan memberikan agama (hidayah iman dan Islam) kecuali kepada orang-orang yang dicintai-Nya. (HR. Ahmad).

Syeikh Abul Faraj Alhamdani berkata, Tatkala aku memasuki masjid Jami Basrah, kulihat seorang pemuda menulis sesuatu, lalu aku bertanya kepadanya, Apa yang sedang engkau tulis?.

Pemuda itu menjawab, Nama-nama para pecinta Allah di kota ini.

Kemudian aku katakan, Demi Allah, hai pemuda, apakah engkau tulis namaku dalam golongan para pecinta Allah?.

Pemuda itu menjawab, Tidak.

(maka aku pun menangis tersedu-sedu).

Pemuda itu berkata kepadaku, Hai orang tua, mengapa engkau menangis?.

Aku katakan kepadanya, Demi Allah, aku ingin bertanya kepadamu, mengapa engkau tidak menulis namaku di dalam golongan para pecinta Allah atau orang yang mencintai para pecinta Allah?.

Waktu pun berlalu, hingga Syeikh Abul Faraj mengatakan, Ketika malam telah gelap, tiba-tiba terdengar suara ghaib berbisik kepadaku, Hai Abul Faraj, Aku (Allah) telah mengampunimu dengan perkataanmu: Tulislah namaku sebagai orang yang mencintai para pecinta Allah.

Jadi, orang yang telah mendapat anugerah hidayah iman dan Islam, hakikatnya adalah orang yang telah dicintai oleh Allah SWT. Maka tugas utamanya adalah bagaimana caranya ia dapat menjaga kecintaan Allah itu, minimal dengan berusaha secara istiqamah melaksanakan syariat-Nya, dan selalu menjauhi segala larangan-Nya, serta selalu menjaga jangan sampai  cintanya itu diputus oleh Allah.

Alangkah bahagianya orang yang telah mendapatkan dua arah cinta, yaitu mencintai dan dicintai oleh Allah, bukan cinta bertepuk sebelah tangan.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam