keseharian Rois Akbar NU
Khadrotusekh Hasyim Asy`ari
Siapa Bilang Kyai Malas Bekerja?
Dalam sehari, Kyai Hasyim makan 2 kali, yakni sarapan pagi dengan minuman kopi susu. Dan makan malam usai mengajar, Rois Akbar Nu ini jarang makan siang, kecuali untuk menemani tamu sebagai bentuk penghormatan.
Selepas solat subuh beliau membaca wirid yang cukup panjang, lalu di lanjutkan membaca kitab hingga Matahari terbit. Kitab yang biasa di baca adalah ; Al Tahrir dan Al Syifa`. Kemudian beliau menemui para pekerja/tukang untuk memberijan petunjuk mengenai apa saja yang harus di kerjakan hari itu.
Selanjutnya Kyai Hasyim membacakan kitab untuk para santri senior hingga pukul 10:00, Kitab yang di baca adalah ; Al Muhadzab dan Al Muwato`. Pengajian ini di laksanakan di depan ndalem beliau karena banyaknya santri yang ikut. Setelah usai mengaji, Beliau memanfaatkan waktunya untuk menemui tamu jika ada tamu, mutola`ah kitab atau menulis.
Terkadang beliau tidur siang sebelum solat dzuhur, usai dzuhur, kembali beliau membacakan kitab hingga menjelang waktu asyar. Lalu para pekerja/tukang melaporkan pekerjaannya hari itu.
Usai solat asyar beliau membacakan kitab Fathul Qorib, semua santri harus mengikutinya. Kitab fiqh ini biasanya dihatamkan selama setahun atau satu setengah tahun, hal itu di ulang ulang terus, namun terasa tidak membosankan sampai ahir hayatnya.
Selesai membaca kitab, sambil menunggu waktu magrib, beliau mutola`ah lagi.
Waktu antara Magrib dan Isya beliau gunakan untuk menemui para tamu, terutama para wali santri. Usai jamaah Isya, kembali Kyai Hasyim membacakan kitab, kali ini kitab yang di bacanya adalah ; Ihya Ulum Al din dan tafsir Ibnu Katsir, kegiatan ini berlangsung hingga pukul 23:00. Baru beliau makan makan malam/makan yang kedua.
Dalam seminggu, kegiatan pengajian beliau hanya libur 2 hari, yaitu hari jum`at dan selasa. Dua hari tersebut beliau gunakan untuk memeriksa sawah atau berdagang ke pasar. Pada hari jum`at, Kyai Hasyim memperbanyak bacaan Solawat dan membaca Al Qur`an, usai solat jum`at, beliau membacakan Kitab Tafsir Al Jalalain, sehari harinya jika ada waktu luang, beliau isi dengan memperbanyak membaca solawat, terutama kitab Dalail Khoirot.
Seperti Kyai pada umumnya, Kyai Hasyim mengimami solat 5 waktu berjamaah setiap harinya,husus solat subuh, beliau membaca 1 juz untuk 2 rokaat, karena beliau bukan Hafiz atau hafal Al Qur`an, Kyai Hasyim membawa Al Qur`an untuk di baca ketika solat.
Kyai Hasyim sangat memperhatikan solat berjamaah. Pendiri pesantren tebu ireng ini ingin selalu mengerjakan solat secara berjamaah. Empat tahun sebelum wafatnya, beliau pernah di serang demam hebat,untuk berwudlu saja beliau di papah kedua putranya, karena menghawatirkan kesehatannya,kedua putranya menyarankan beliau solat di rumah saja tanpa berjamaah, tapi beliau menolaknya dengan berkata," ketahuilah anakku, api neraka itu lebih panas daripada demamku ini.".
Semoga kita bisa meneladaninya.
Fatihah buat beliau ....
Kiriman : Mushi