SAYYIDAH FATHIMAH PUTRI NABI SAW
Luthfi Bashori
Sayyidah Fathimah binti Muhammad SAW adalah putri Nabi SAW yang lahir di Makkah, lantas ikut hijrah bersama para shahabat lainnya ke kota Madinah dan menetap di sana hingga akhir hayatnya.
Saat beliau masih hidup di Makkah, maka banyak sekali gangguan dari kaum kafir Quraisy yang beliau rasakan, hingga beliau tidak dapat hidup tenang seperti layaknya yang diharapkan oleh para wanita baik-baik.
Berbeda saat beliau hidup di Madinah satu rumah bersama sang ayah tercinta, yaitu baginda Rasulullah SAW, tentunya Sayyidah Fathimah merasakan kenyamanan hidup, hingga dapat belajar syariat Islam secara langsung kepada sang ayah.
Bahkan hampir seluruh tata cara hidup Nabi SAW menjadi pelajaran khusus yang diteladani secara langsung oleh Sayyidah Fathimah, hingga sifat kehidupannya sehari-hari pun nyaris menyerupai akhlaq baginda Rasulullah SAW.
Untuk itulah Sayyidah Aisyah sebagai istri Nabi SAW, yang secara otomatis menjadi ibu bagi Sayyidah Fathimah, selalu memperhatikan tidak tanduk putri dari suaminya itu, hingga Sayyidah Aisyah mengatakan: Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih menyerupai sifat dan tata cara hidup Rasulullah SAW dibanding Fathimah dari cara berdirinya maupun duduknya.
Konon, jika Sayyidah Fathimah mendatangi Nabi SAW, maka beliau SAW pun akan langsung berdiri menyambutnya, lantas menciumnya dan mempersilahkan sang putri untuk menempati tempat duduk beliau SAW. Sebaliknya jika Nabi SAW yang mendatanginya, maka Sayyidah Fathimah akan berdiri lantas menciumnya dan mempersilahkan sang ayah untuk menempati tempat duduknya.
Sayyidah Fathimah sangatlah terhormat dan tinggi derajatnya di hadapan Allah SWT serta sangat mulia dalam pandangan Rasulullah SAW, hingga beliau SAW pun mengatakan kepada sang putri tercinta:
Tidakkah engkau rela menjadi pimpinan bagi seluruh wanita pada umat ini alias pimpinan bagi para isrtinya umat Islam?
Nabi SAW juga menyatakan:
Anggota keluargaku yang paling aku cintai adalah Fathimah. Betapa mulia kedudukan Sayyidah Fathimah yang mempunyai panggilan kesayangan Albathul ini, maka tentunya sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk selalu menghormati beliau ridhiyallahu anha.