URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 206 users
Total Pengunjung: 6224318 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Beda Syiah dan Aswaja  
Penulis: Pejuang Islam [6/5/2015]
 
Beda Syiah dan Aswaja


Imam Ja’far pernah mengatakan, “Aku dilahirkan
oleh Abu Bakar dua kali” (Ahmad bin Zain al-
Habsyi,Syarhul ‘Ainiyah, 22). Ketika ia masih hidup,
nama beliau (Ja’far) pernah dibajak oleh orang-orang
Syiah. Syiah membuat fitnah bahwa Ja’far berlepas
diri dari Syaikhoni (Abu Bakar dan Umar). Sontak ia marah. Beliau mengatakan, “Allah berlepas dari
mereka (orang-orang Syiah). Demi Allah, sesungguhnya
aku berharap Allah memberiku manfaat berkat
hubungan kekerabatku dengan Abu Bakar” (Abdullah
bin Syekh al-Aidarus,Al-Iqdun Nabawi, 230). Pernyataan Ja’far al-Shadiq ini menunjukkan bahwa
antara dia beserta nasab-nasabnya mengakui Abu
Bakar sebagai kerabat (Ahlul Bait). Keturunan Ja’far
juga berkeyakinan sama. Ini menunjukkan, bahwa
Ja’far, yang diagungkan oleh Syiah sebagai imam,
tidak menyempitkan makna Ahlul Bait. Definisi ini sama dengan keyakinan Ahlus Sunnah dari dulu hingga kini. Definisi ini lebih masuk akal, sebab pendapat ini berdiri
secara adil. Tanpa ada cacian, pilih-pilih sahabat. Yang
dikedepankan Ahlus Sunnah adalah metodologi, bukan
doktrin mitologi.
Ja’far memang bukanlah berakidah Syiah, tapi beliau
adalah imam besar kaum Ahlus Sunnah. Jadi sesungghunya pendahulu dan pembesar Ahlul Bait
berakidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, bukan Syiah. Syeikh Yusuf al-Nabhani dalam Sywahidu al-Haq
mengatakan bahwa para Ahlul Bait dan keturunannya
berakidah Ahlus Sunnah mencintai sahabat dan
mayoritas bermadzhab Syafi’i. Ali bin Husein, salah satu pembesar Ahlul Bait, pernah
didatangi oleh orang-orang Syiah yang mencela Abu
Bakar, Umar dan Ustman. Ali lantas berbicara panjang
lebar dan menyebut mereka (kelompok yang mencela
sahabat) itu bukan golongan yang diselamatkan oleh
Allah swt.


Kiriman : Kholili
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam