URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 196 users
Total Pengunjung: 6224308 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KREATIFITAS SANTRI
 
   
Melihat Kemungkaran Di Depan Kita 
Penulis: Jamaluddin [ 16/9/2016 ]
 

                        Melihat Kemungkaran Di Depan Kita


                                               Jamaluddin
 
Banyak sekali di akhir zaman ini, perbuatan maksiat terjadi dimana-mana. Contohnya, maraknya PSK yang ada di kalangan masyarakat, banyaknya narkoba yang menjerat generasi muda, dan lain sebagainya. Islam tidak mengajarkan wanita bergaul dengan laki-laki lain, kecuali dengan suaminya sendiri. Dalam menyikapi kemungkaran semacam itu maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

Barang siapa yang melihat kemunkaran, maka hendaklah ia rubah dengan tangannya, kalau tidak mampu maka ia rubah dengan lisannya, dan kalau tidak mampu juga, hendaklah dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman.

Jadi kita diwajibkan oleh Rasulullah SAW, apabila kita melihat orang yang berbuat munkar, maka selagi kita mempunyai power untuk membubarkan tempat itu hendaklah kita lakukan dengan kekuatan kita. Tetapi kalau kita tidak berhasil, maka hendaklah kita menasehatinya secara perlahan-lahan.  Kalau dengan cara itu kita belum berhasil juga, maka kita memakai cara yang terakhir yaitu ingkar atas perbuatan orang tersebut.

 Dalam suatu riwayat tentang masjid yang didirikan oleh orang-orang munafiq yang diisitilahkan oleh Alquran sebagai Masjid Dhirar yang berarti BAHAYA, diceritakan, bahwa pada suatu saat ada sahabat yang melaporkan kepada Rasulullah SAW, bahwa ada masjid yang dibangun oleh orang-orang munafiq. Masjid itu dipergunakan untuk memecah belah umat dan sekaligus untuk mencampuradukkan ajaran agama-agama yang ada pada saat itu.

 Takmir masjid tersebut, di suatu kesempatan ia mengundang tokoh-tokoh Islam, bahkan meminta kesediaan Rasulullah untuk berkhotbah di masjid itu, namun  pada kesempatan yang lain mereka mengundang tokoh Nasrani juga untuk berkhotbah di masjid itu pula. Jadi masjid ini pada hakikatnya adalah masjid yang PENUH BAHAYA dalam urusan berakidah.

 Maka Rasulillah SAW marah besar, dan langsung mengumpulkan para sahabatnya untuk menghancurkan masjid Dhirar itu. Mengapa Rasulullah SAW menghancurkan masjid Dhirar, padahal masjid adalah tempat untuk menyembah Allah ? Yaa, karena masjid Dhirar itu, selain untuk beribadah tetapi juga dipakai untuk bermaksiat kepada Allah. Nauzubillaahiminzaalik.

medio Ribath Almurtadla 23 juni 2009

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Kreatifitas Santri
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam