URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 406 users
Total Pengunjung: 6224549 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PRIHATIN TERHADAP PERKEMBANGAN ALIRAN SESAT SYIAH 
Penulis: Pejuang Islam [ 14/9/2016 ]
 
PRIHATIN TERHADAP PERKEMBANGAN ALIRAN SESAT SYIAH

Luthfi Bashori


Selasa, 8 September kami menghadiri pertemuan ulama di Paiton Jawa Timur yang membahas tentang perkembangan Syiah khususnya di wliyah Jawa Timur, akibat kegegabahan beberapa tokoh NU yang justru memberi peluang terhadap merebaknya aliran sesat khususnya Syiah Imamiyyah di tengah masyarakat, terlebih khusus di sekitar komunitas warga NU, hingga tercetuslah kesepakatan upaya mensomasi tokoh-tokoh NU yang terindikasi ikut menyuburkan perkembangan Syiah ini.

Adapun rancangan redaksi yang sempat kami rangkum dari hasil pembahasan dalam pertemuan itu adalah sebagai berikut:

Kepada Yth.:

1.    Bpk. KH. Dr. Hasyim Muzadi (Mantan Ketua Umum PBNU)
2.    Bpk. KH. Dr. Sa`id Aqil Sirodj, MA Ketua Umum PBNU)

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, semoga rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya senantiasa menyertai kita semua. Amin.
   
Mengingat akhir-akhir ini marak terjadi konflik horizontal antara warga NU dengan sekte Syi`ah Imamiyyah, ajaran yang diadopsi dari Negara Iran. Sebagaimana yang mahfum terjadi di wilayah Jawa Timur, tepatnya di wilayah Bangil, Sampang, Jember, dan berbagai tempat lainnya.

Ajaran Syi`ah ini secara aqidah sangat bertentangan dengan keyakinan warga NU, antar lain keyakinan terhadap kemurnian al-Quran. Dalam kitab rujukan utama Syi`ah yaitu kitab al-Kaafi Juz. II hal. 634 disebutkan bahwa jumlah ayat al-Quran yang asli turun dari Allah SWT adalah 17.000 ayat, dan saat ini masih dibawa sembunyi oleh Imam Mahdi al-Muntadhar di Goa Samarrak. Padahal warga NU meyakini kebenaran dan keaslian al-Quran Mushaf Utsmani yang jumlah ayatnya menurut pendapat yang masyhur adalah 6666 ayat. Artinya al-Quran yang diyakini oleh kaum Syiah adalah tiga kali lipat banyaknya dibanding al-Quran kitab suci umat Islam.

Selain itu, di dalam buku karya tokoh Syiah Iran, Abbas Rais Kermani yang berjudul KECUALI ALI, terbitan al-Huda Jakarta,  hal. 22, disebutkan bahwa Imam Syiah menafsiri ayat:كل شئ هالك الا وجهه  (segala sesuatu itu akan musnah kecuali WAJAH-NYA). WAJAH-NYA dalam ayat ini adalah Ali bin Abi Thalib!

Jadi, Ali bin Abi Thalib itu menurut paham Syiah adalah Dzat Allah. Tentunya masih banyak lagi kesesatan sekte Syi`ah yang tidak kami ungkapkan seluruhnya.

Berdasarkan hal-hal di atas, menurut ijtihad dan pertimbangan kami para Ulama dan Habaib, menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dengan ini kami para kyai pengasuh pondok pesantren, para habaib, para ulama dan para tokoh agama yang tergabung dalam satu wadah Forum Silaturrahim Ulama dan Habaib menyampaikan kepada Bapak DR. KH. Hasyim Muzadi (Mantan Ketua Umum PBNU) bahwa kami benar-benar merasa sangat menyesalkan pernyataan sikap antum dalam pidato yang antum sampaikan di Pendopo Kabupaten Probolinggo bulan Agustus tahun 2011 di hadapan pengurus NU Cabang Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang, antum mengatakan bahwa Syi`ah itu masih saudara kita (warga NU) karena mereka juga bersyahadat seperti kita.

2. Kami juga menyampaikan kepada Bapak KH. Dr. Said Aqil Sirodj, bahwa kami benar-benar merasa sangat menyesal atas pernyataan sikap antum dalam pidato  pada acara Arbainan di depan komunitas Syiah, antum mengatakan bahwa, Acara peringatan Arbainan kaum Syiah sangat perlu untuk dilestarikan oleh umat Islam, termasuk warga NU, serta pentingnya untuk membudidayakan Taqiyah (bohong dalam agama) yang menjadi ciri chas kaum Syiah. Antum juga mendiskreditkan warga NU dengan sebutan ahmaq-ahmaq (yang bodoh-bodoh), karena itu kiai-kiai pesantren dan warga NU tidak mengetahui hakikat Syiah. (rekaman kasetnya beredar di kalangan warga NU).

Perlu sedikit kami sampaikan kepada antum bahwa Syahadat warga NU yang berfaham Ahlusunnah wal Jama`ah sangat berbeda dengan syahadat kaum Syi`ah. Bahkan lebih jauh, bukan hanya dalam masalah syahadat tapi hampir di semua masalah ushuluddin dan furu`iyyah juga sangat berbeda antara Ahlusunnah wal Jama`ah dengan Syi`ah.

    Syahadat warga NU :
اشهد ان لااله الاالله واشهد ان محمدارسول الله
(Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah)

    Syahadat kaum Syiah:
اشهد ان لااله الاالله وحده لاشريك له و اشهد ان محمداعبده و رسوله
واشهد ان عليا ولي الله واشهد ان ابابكروعمر وعثمان وعائشة وخفصة فى النار

(Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi  Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan aku bersaksi bahwa Ali adalah waliyullah, dan aku bersaksi bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah di neraka).

Oleh karena itu antum berdua (KH. Hasyim Muzadi & KH. Said Aqil Siraodj) harus mencabut pernyataan sikap tersebut dan menyampaikan permohon maaf kepada semua warga NU lewat media massa yang sekira bisa di ketahui oleh semua warga NU di seluruh Indonesia, karena:

 Pernyataan antum sangat berbahaya bagi kelestarian aqidah warga NU, dan ini terbukti adanya warga NU yang murtad dan pindah menjadi pengikut Syi`ah.

 Pernyataan antum telah mengkhianati KH. Hasyim Asy`ari pendiri Jam`iyyah Nahdhatul Ulama yang telah bersusah payah mendirikan Jam`iyyah Nahdhatul Ulama dengan tujuan utama membentengi aqidah Ahlusunnah wal Jama`ah dari semua ajaran sesat dan menyesatkan termasuk dari faham Syi`ah.

Demikian surat ini kami sampaikan atas perhatiannya kami haturkan terima kasih.

Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Solihin  - Kota: Makasar
Tanggal: 9/10/2013
 
Dua orang tersebut bisa berubah kalau saudara bisa kasi uang lebih banyak dari orang syiah. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
La haula wa la quwwata illa billah. Semoga ada dermawan Sunni yg ikut baca komentar akhi, agar bisa melaksanakannya.

2.
Pengirim: Hamba Allah  - Kota: Madura
Tanggal: 12/10/2013
 
Untuk Said Agil, saya sepaham dengan isi surat di atas. Tapi saya rasa, somasi ini tidak bermakna banyak terhadap sikap beliau.
Usul saya, para kiai harus satu kata di Muktamar NU yang akan datang, harus menggantik pucuk pimpinan NU dengan yang berakidah jelas.

Untuk KH. Hasyim Muzadi, saya banyak mendengar penjelasan beliau kenapa Syi'ah tidak boleh diganggu secara fisik. Antara lain, beliau mengatakan bahwa ketika Syi'ah diganggu secara fisik seperti di Sampang, maka musuh kita akan semakin giat menghantam kita, karena mereka jadi mempunyai alasan. Sama halnya dengan bom bunuh diri yang dilakukan saudara-saudara kita, hal ini akan memberikan peluang bagi musuh Islam untuk menghantam Isla.
Jadi, gangguan fisik kepada Syi'ah, dan gangguan fisik kepada non muslim, bukan menguntungkan umat Islam tapi merugikan.
Pak Hayim orang yang pertama kali gelisah terhadap gerakan Said Agil yang mengirim mahasiswa ke Iran.
Tapi, somasi untuk Pak Said akan diterima dengan lapang dada dang syukur yang berharga.
 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami merangkum isi dari hasil pertemuan itu, banyak masukan dari kawan2 pengurus NU wilayah tapal kuda yang memberi masukan, antara lain dari pengurus NU wilayah Probolinggo.

3.
Pengirim: Badruddin  - Kota: Sampang.
Tanggal: 12/10/2013
 
Assalamualaikum
Kalau boleh tahu, yang hadir di acara tersebut siapa saja Kiai?
Apa seluruh ulama Jatim?
Wassalamualaikum
 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Pertemuan itu adalah kelanjutan dari pertemuan ulama dan Habaib di Surabaya saat menyikapi peristiwa bentrok Islam vs Syi'ah di Puger Jember, dengan kesepakatan Tim panitia akan keliling ke tempat-tempat para kyai yang mempunyai satu misi dan pandangan dalam upaya membentengi Aswaja untuk dimintai persetujuan dan tanda tangan di atas lembar somasi.

4.
Pengirim: aisani  - Kota: Jakarta
Tanggal: 12/11/2013
 
Assalamu'alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh.
Bgmn perkembangan somasi tsb, Akhiy? Mksd sy, spt apa respon beliau2 itu?
Jazakalloh khoyr. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Tim masih berjalan terus ke pesantren-pesantren untuk meminta tanda tangan para ulama di Jatim sekalian stempel dari pesantrennya secara resmi. Jadi membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sekarangt sudah mencapai antar 75-100 tanda tangan.

5.
Pengirim: aa  - Kota: pekanbaru
Tanggal: 19/11/2013
 
itu syi'ah goblognya minta ampun penjilat. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mohon kritikan disampaikan dengan bahasa ilmiah.

6.
Pengirim: al islam  - Kota: jakarta
Tanggal: 19/5/2014
 
Pendapat Tentang Kafirnya Sekte Syiah

Kami tidak menghakimi. Tugas kami hanya
menyampaikan keterangan dan menunjukkan
bukti. Dan ternyata didapati, yang berpendapat
bahwa Syiah itu kafir adalah para Imam-Imam
Besar Islam, seperti: Imam Malik, Imam Ahmad,
Imam Bukhari dan lain-lain. Berikut ini beberapa
pendapat dan fatwa para ulama Islam mengenai
golongan Syiah Rafidhah yang disebut dengan
Itsna Asyariyah dan Jafariyah.

Pertama: Imam Malik
Al-Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar al
Marwadzi, ia berkata: Saya mendengar Abu
Abdullah berkata, bahwa Imam Malik berkata:
ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺸﺘﻢ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻴﺲ ﻟﻬﻢ ﺍﺳﻢ ﺃﻭ ﻗﺎﻝ :
ﻧﺼﻴﺐ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ
Orang yang mencela shahabat-shahabat Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam, maka ia tidak
termasuk dalam golongan Islam.
(As Sunnah, milik al-Khalal: 2/557)
Ibnu katsir berkata saat menafsirkan firman
Allah Taala:
ﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣَﻌَﻪُ ﺃَﺷِﺪَّﺍﺀُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻜُﻔَّﺎﺭِ ﺭُﺣَﻤَﺎﺀُ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﺗَﺮَﺍﻫُﻢْ
ﺭُﻛَّﻌًﺎ ﺳُﺠَّﺪًﺍ ﻳَﺒْﺘَﻐُﻮﻥَ ﻓَﻀْﻠًﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭِﺿْﻮَﺍﻧًﺎ ﺳِﻴﻤَﺎﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﻭُﺟُﻮﻫِﻬِﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﺛَﺮِ
ﺍﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ ﺫَﻟِﻚَ ﻣَﺜَﻠُﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺘَّﻮْﺭَﺍﺓِ ﻭَﻣَﺜَﻠُﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﻧْﺠِﻴﻞِ ﻛَﺰَﺭْﻉٍ ﺃَﺧْﺮَﺝَ ﺷَﻄْﺄَﻩُ
ﻓَﺂَﺯَﺭَﻩُ ﻓَﺎﺳْﺘَﻐْﻠَﻆَ ﻓَﺎﺳْﺘَﻮَﻯ ﻋَﻠَﻰ ﺳُﻮﻗِﻪِ ﻳُﻌْﺠِﺐُ ﺍﻟﺰُّﺭَّﺍﻉَ ﻟِﻴَﻐِﻴﻆَ ﺑِﻬِﻢُ ﺍﻟْﻜُﻔَّﺎﺭَ
ﻭَﻋَﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﻋَﻤِﻠُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻐْﻔِﺮَﺓً ﻭَﺃَﺟْﺮًﺍ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ
‏[ﺍﻟﻔﺘﺢ29/ ]
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-
orang yang bersama dengan Dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka
ruku dan sujud mencari karunia Allah dan
keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak
pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan
sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti
tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka
tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu
menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas
pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan
kekuatan orang-orang mukmin). Allah
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh di antara
mereka ampunan dan pahala yang besar.
Beliau berkata: Dari ayat ini, dalam satu riwayat
dari Imam Malik rahmat Allah terlimpah
kepadanya-, beliau mengambil kesimpulan
tentang kekafiran Rafidhah yang membenci para
shahabat Radhiyallahu Anhum. Beliau berkata:
Karena mereka ini membenci para shahabat,
dan barangsiapa membenci para shahabat, maka
ia telah kafir berdasarkan ayat ini. Pendapat ini
disepakati oleh segolongan ulama radhiyallahu
anhum. (Tafsir Ibnu Katsir: 4/219)[i]
Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata:
ﻟﻘﺪ ﺃﺣﺴﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﻓﻲ ﻣﻘﺎﻟﺘﻪ ﻭﺃﺻﺎﺏ ﻓﻲ ﺗﺄﻭﻳﻠﻪ ﻓﻤﻦ ﻧﻘﺺ ﻭﺍﺣﺪﺍً ﻣﻨﻬﻢ
ﺃﻭ ﻃﻌﻦ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺘﻪ ﻓﻘﺪ ﺭﺩ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﻭﺃﺑﻄﻞ ﺷﺮﺍﺋﻊ
ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ
Sungguh sangat bagus ucapan Imam Malik itu
dan benar penafsirannya. Siapa pun yang
menghina seorang dari mereka (sahabat Nabi)
atau mencela periwayatannya, maka ia telah
menentang Allah, Tuhan alam semesta dan
membatalkan syariat kaum Muslimin. (Tafsir
al-Qurthubi: 16/297)

Kedua: Imam Ahmad
Banyak riwayat telah datang darinya dalam
mengafirkan golongan Syiah Rafidhah. Di
antaranya: Al-Khalal meriwayatkan dari Abu
Bakar al Marwadzi, ia berkata: Aku bertanya
kepada Abu Abdillah tentang orang yang mencela
Abu Bakar, Umar, dan Aisyah? Beliau
menjawab,
ﻣﺎ ﺃﺭﺍﻩ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﺳﻼﻡ
Aku tidak melihatnya di atas Islam.
Al-Khalal berkata lagi: Abdul Malik bin Abdul
Hamid memberitakan kepadaku, ia berkata: Aku
mendengar Abu Abdillah berkata:
ﻣﻦ ﺷﺘﻢ ﺃﺧﺎﻑ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﺮﻭﺍﻓﺾ
Barang siapa mencela (sahabat Nabi Shallallahu
Alaihi Wasallam) maka aku khawatir ia menjadi
kafir seperti halnya orang-orang Rafidhah.
Kemudian beliau berkata:
ﻣﻦ ﺷﺘﻢ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻻ ﻧﺄﻣﻦ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺪ ﻣﺮﻕ
ﻋﻦ ﺍﻟﺪﻳﻦ
Barangsiapa mencela Shahabat Nabi Shallallahu
Alaihi Wasallam maka kami khawatir ia telah
keluar dari Islam (tanpa disadari). (Al-Sunnah,
Al-Khalal: 2/557-558)
Al-Khalal berkata: Abdullah bin Ahmad bin
Hambal menyampaikan kepadaku, katanya:
Saya bertanya kepada ayahku perihal seseorang
yang mencela salah seorang dari Shahabat Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam. Maka beliau
menjawab:
ﻣﺎ ﺃﺭﺍﻩ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﺳﻼﻡ
Aku tidak melihatnya di atas Islam. (Al-
Sunnah, Al-Khalal: 2/558. Bacalah: Manaakib al
Imam Ahmad, oleh Ibnu Al-Jauzi, hal. 214)
Tersebut dalam kitab As Sunnah karya Imam
Ahmad, mengenai pendapat beliau tentang
golongan Rafidhah:
ﻫﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺘﺒﺮﺃﻭﻥ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻳﺴﺒﻮﻧﻬﻢ
ﻭﻳﻨﺘﻘﺼﻮﻧﻬﻢ ﻭﻳﻜﻔﺮﻭﻥ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﺇﻻ ﺃﺭﺑﻌﺔ : ﻋﻠﻲ ﻭﻋﻤﺎﺭ ﻭﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺩ ﻭﺳﻠﻤﺎﻥ
ﻭﻟﻴﺴﺖ ﺍﻟﺮﺍﻓﻀﺔ ﻣﻦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻓﻲ ﺷﻲﺀ
Mereka itu adalah golongan yang menjauhkan
diri dari shahabat Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam dan mencelanya, menghinanya serta
mengkafirkannya kecuali hanya empat orang saja
yang tiada mereka kafirkan, yaitu: Ali, Ammar,
Miqdad dan Salman. Golongan Rafidhah ini
sama sekali bukan Islam. (Al-Sunnah, milik
Imam Ahmad: 82)
Ibnu Abdil Qawiy berkata: Adalah imam Ahmad
mengafirkan orang yang berlepas diri dari mereka
(yakni para sahabat) dan orang yang mencela
Aisyah Ummul Mukminin serta menuduhnya
dengan sesuatu yang Allah telah membebaskan
darinya, seraya beliau membaca:
ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻥْ ﺗَﻌُﻮﺩُﻭﺍ ﻟِﻤِﺜْﻠِﻪِ ﺃَﺑَﺪًﺍ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻣُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
Allah menasehati kamu, agar kamu jangan
mengulang hal seperti itu untuk selama-
lamanya, jika kamu benar-benar beriman. (QS.
Al-Nuur: 17. Dinukil dari Kitab Maa Dhahaba
Ilaihi al-Imam Ahmad: 21)

Ketiga: Imam Al Bukhari (wafat tahun 256 H)
Beliau berkata:
ﻣﺎ ﺃﺑﺎﻟﻲ ﺻﻠﻴﺖ ﺧﻠﻒ ﺍﻟﺠﻬﻤﻲ ﻭﺍﻟﺮﺍﻓﻀﻲ ، ﺃﻡ ﺻﻠﻴﺖ ﺧﻠﻒ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ
ﻭﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﻭﻻ ﻳﺴﻠﻢ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ ﻳﻌﺎﺩﻭﻥ ﻭﻻ ﻳﻨﺎﻛﺤﻮﻥ ﻭﻻ ﻳﺸﻬﺪﻭﻥ ﻭﻻ
ﺗﺆﻛﻞ ﺫﺑﺎﺋﺤﻬﻢ
Bagi saya sama saja, apakah aku shalat di
belakang seorang Jahmi (beraliran Jahmiyah)
atau seorang Rafidzi (beraliran Syiah Rafidhah),
atau aku shalat dibelakang Imam Yahudi atau
Nashrani. Dan (seorang muslim) tidak boleh
memberi salam kepada mereka, mengunjungi
mereka ketika sakit, kawin dengan mereka,
menjadikan mereka sebagai saksi dan memakan
sembelihan mereka. (Khalqu Afal al-Ibad: 125)

Keempat: Abdurrahman bin Mahdi
Imam al-Bukhari berkata: Abdurrahman bin
Mahdi berkata: Keduanya adalah agama
tersendiri, yakni Jahmiyah dan Rafidhah
(Syiah). (Khalqu Afal al-Ibad: 125)
Kelima: Al-Faryabi
Al-Khalal meriwayatkan, ia berkata: Telah
menceritakan kepadaku Harb bin Ismail al-
Kirmani, ia berkata: Musa bin Harun bin Zayyad
menceritakan kepada kami, ia berkata: Saya
mendengar al-Faryabi dan seseorang yang
bertanya kepadanya tentang orang yang mencela
Abu Bakar. Jawabnya: Dia Kafir. Lalu ia
berkata: Apakah orang semacam itu boleh
dishalatkan jenazahnya? Jawabnya: Tidak.
Dan aku bertanya pula kepadanya: Apa yang
dilakukan terhadapnya, padahal orang itu juga
telah mengucapkan Laa Ilaaha Illallah?
Jawabnya: Jangan kamu sentuh (Jenazahnya)
dengan tangan kamu, tetapi kamu angkat
dengan kayu sampai kamu menurunkan ke liang
lahatnya. (al-Sunnah, milik al-Khalal: 2/566)

Keenam: Ahmad bin Yunus
Kunyahnya adalah Ibnu Abdillah. Ia dinisbatan
kepada datuknya, yaitu salah seorang Imam
(tokoh) As-Sunnah. Beliau termasuk penduduk
Kufah, tempat tumbuhnya golongan Rafidhah.
Beliau menceritakan perihal Rafidhah dengan
berbagai macam alirannya. Ahmad bin Hambal
telah berkata kepada seseorang: Pergilah anda
kepada Ahmad bin Yunus, karena dialah seorang
Syeikhul Islam.
Para ahli Kutubus Sittah telah meriwayatkan
Hadits dari beliau. Abu Hatim berkata: Beliau
adalah orang kepercayaan lagi kuat hafalannya.
Al-Nasaai berkata: Dia adalah orang
kepercayaan. Ibnu Saad berkata: Dia adalah
seorang kepercayaan lagi jujur, seorang Ahli
Sunnah wal Jamaah. Ibnu Hajar menjelaskan,
bahwa Ibnu Yunus telah berkata: Saya pernah
datang kepada Hammad bin Zaid, saya minta
kepada beliau supaya mendiktekan kepadaku
sesuatu hal tentang kelebihan Utsman.
Jawabnya: Anda ini siapa? Saya jawab:
Seseorang dari negeri Kufah. Lalu ia berkata:
Seorang Kufah menanyakan tentang kelebihan-
kelebihan Utsman. Demi Allah, aku tidak akan
menyampaikannya kepada Anda, kalau Anda
tidak mau duduk sedangkan aku tetap berdiri!
Beliau wafat tahun 227 H. (Tahdzibut Tahdzib,
1:50, Taqribut Tahdzib, 1:29).
Beliau (Ahmad bin Yunus) rahimahullah berkata,
ﻟﻮ ﺃﻥ ﻳﻬﻮﺩﻳﺎً ﺫﺑﺢ ﺷﺎﺓ ، ﻭﺫﺑﺢ ﺭﺍﻓﻀﻲ ﻷﻛﻠﺖ ﺫﺑﻴﺤﺔ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩﻱ ، ﻭﻟﻢ ﺁﻛﻞ
ﺫﺑﻴﺤﺔ ﺍﻟﺮﺍﻓﻀﻲ ﻷﻧﻪ ﻣﺮﺗﺪ ﻋﻦ ﺍﻹﺳﻼﻡ
Seandainya saja seorang Yahudi menyembelih
seekor kambing dan seorang Rafidhi (Syii) juga
menyembelih seekor kambing, niscaya saya
hanya memakan sembelihan si Yahudi, dan aku
tidak mau makan sembelihan si Rafidhi. Karena
dia telah murtad dari Islam. (Al-Sharim al-
Maslul, Ibnu Taimiyah: 57)

Ketujuh: Al-Qadhi Abu Yala
Beliau berkata, Adapun Rafidhah, maka hukum
terhadap mereka . . . sesungguhnya mengafirkan
para sahabat atau menganggapnya fasik, yang
berarti mesti masuk neraka, maka orang
semacam ini adalah kafir. (Al Mutamad, hal.
267)
. . sesungguhnya mengafirkan para sahabat atau
menganggapnya fasik, yang berarti mesti masuk
neraka, maka orang semacam ini adalah kafir. . .
Sementara Rafidhah (Syiah) sebagaimana
terbukti di dalam pokok-pokok ajaran mereka
adalah orang-orang yang mengkafirkan sebagian
besar Shahabat Nabi. Silahkan baca kembali
tulisan yang telah kami posthing:
Kitab Syiah Melaknat dan Mengafirkan Abu
Bakar, Umar dan Aisyah

Kedelapan: Ibnu Hazam al-Zahiri
Beliau berkata: Pendapat mereka (Yakni
Nashrani) yang menuduh bahwa golongan
Rafidhah (Syiah) merubah Al-Quran, maka
sesungguhnya golongan Syiah Rafidhah bukan
termasuk bagian kaum muslimin. Karena
golongan ini muncul pertama kalinya setelah dua
puluh lima tahun dari wafatnya Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam. Syiah Rafidhah
adalah golongan yang mengikuti langkah-
langkah Yahudi dan Nashrani dalam melakukan
kebohongan dan kekafiran. (Al-fashl fi al-Milal
wa al-Nihal: 2/213)[ii]
Beliau berkata: Salah satu pendapat golongan
Syiah Imamiyah, baik yang dahulu maupun
sekarang ialah Al-Quran itu sesungguhnya telah
diubah.
Kemudian beliau berkata: Orang yang
berpendapat, bahwa Al Quran ini telah diubah
adalah benar-benar kafir dan men-dustakan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.(Al
Fashl: 5/40)
Beliau berkata: Tidak ada perbedaan pendapat
di kalangan semua kelompok umat Islam Ahlus
Sunnah, Mutazilah, Murjiah, Zaidiyah, bahwa
adalah wajib berpegang kepada Al Quran yang
biasa kita baca ini Dan hanya golongan Syiah
ekstrim sajalah yang menyalahi sikap ini. Dengan
sikapnya itu mereka menjadi kafir lagi musyrik,
menurut pendapat semua penganut Islam. Dan
pendapat kita sama sekali tidak sama dengan
mereka (Syiah). Pendapat kita hanyalah sejalan
dengan sesama pemeluk agama kita. (Al Ihkam
Fii Ushuuli Ahkaam: 1/96)
Beliau berkata pula: Ketahuilah, sesungguhnya
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak
pernah menyembunyikan satu kata pun atau
satu huruf pun dari syariat Ilahi. Saya tidak
melihat adanya keistimewaan pada manusia
tertentu, baik anak perempuannya atau
keponakan laki-lakinya atau istrinya atau
shahabatnya, untuk mengetahui sesuatu syariat
yang disembunyikan oleh Nabi terhadap bangsa
kulit putih, atau bangsa kulit hitam atau
penggembala kambing. Tidak ada sesuatu pun
rahasia, perlambang ataupun kata sandi di luar
apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah
kepada umat manusia. Sekiranya Nabi
menyembunyikan sesuatu yang harus
disampaikan kepada manusia, berarti beliau
tidak menjalankan tugasnya. Barang siapa
beranggapan semacam ini, berarti ia kafir. (Al
Fashl, 2:274-275)
Orang yang berkeyakinan semacam ini dikafirkan
oleh Ibnu Hazm. Dan keyakinan semacam ini
dipegang oleh Syiah Itsna Asyariyah. Pendapat
ini dikuatkan oleh guru-guru beliau pada
masanya dan para ulama sebelumnya.



4 IMAM MADZHAB
sikap Abu Hanifah terhadap sekte ini:
ﻭﺫﻛﺮ ﺍﻟﺴﺒﻜﻲ ﺃﻥ ﻣﺬﻫﺐ ﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﺃﺣﺪ ﺍﻟﻮﺟﻬﻴﻦ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ
ﻭﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻄﺤﺎﻭﻱ ﻓﻲ ﻋﻘﻴﺪﺗﻪ ﻛﻔﺮ ﺳﺎﺏ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ ، ﻓﺘﺎﻭﻯ
ﺍﻟﺴﺒﻜﻲ 2/590 ‏) . ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ ﺃﻥ ﺳﺐ ﺍﻟﺸﻴﺨﻴﻦ
ﻛﻔﺮ ﻭﻛﺬﺍ ﺇﻧﻜﺎﺭ ﺇﻣﺎﻣﺘﻬﻤﺎ ." ﻭﻛﺎﻥ ﺃﺑﻮ ﻳﻮﺳﻒ ﺻﺎﺣﺐ ﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻳﻘﻮﻝ :
" ﻻ ﺃﺻﻠﻲ ﺧﻠﻒ ﺟﻬﻨﻤﻲ ﻭﻻ ﺭﺍﻓﻀﻲ ﻭﻻ ﻗﺪﺭﻱ . ﺍﻧﻈﺮ ﺷﺮﺡ ﺃﺻﻮﻝ
ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻟﻺﻣﺎﻡ ﺍﻟﻼﻟﻜﺎﺋﻲ 4 / 733
Imam As-Subki menyebutkan bahwa madzhab
Abu Hanifah dan salah satu pendapat syafiI
dan yang lahir dari Ath-Thahawi dalam
akidahnya adalah kekufuran orang yang
mencela Abu Bakar. (Fatawa As-Subki 2/590)
Dan Imam As-Subki juga menyebutkan bahwa
mencela asy-syaikhani (Abu Bakar dan
Umar)adalah kekufuran, demikian pula jika
mengingkari kepemimpinan mereka berdua.
Dan Abu Yusuf, sahabat Abu Hanifah berkata,
Aku tidak shalat di belakang penganut
jahmiyyah dan tidak pula syiah rafidhah dan
juga qadariyyah (pengingkar takdir). lihat
Syarh Ushul Itiqad Ahlissunnah wal Jamaah
karya Imam Al-Lalikai.

Pernyataan Imam Abu Hanifah rahimahullah

ﺃَﺻْﻞُ ﻋَﻘِﻴﺪَﺓِ ﺍﻟﺸِّﻴﻌَﺔِ : ﺗَﻀْﻠِﻴﻞُ ﺍﻟﺼَّﺤَﺎﺑَﺔِ، ﺭِﺿْﻮَﺍﻥُ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢِ
Landasan akidah Syiah adalah menyesatkan para
sahabat ridhwanullah alaihim.
Pernyataan ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari
Abu Hanifah rahimahullah .


Pernyataan Imam Malik bin Anas rahimahullah

Kemudian al-Imam Malik berkata: Barang siapa
yang ada pada hatinya kedengkian (benci
ataupun marah-pen) terhadap para sahabat
Muhammad alaihissalam maka ayat ini (surat al-
fath ayat 29-pen) telah mengenainya. (as-
Sunnah karya al-Khallal no. 765 versi al-
Maktabah asy-Syamilah)

Pernyataan Imam asy-Syafii rahimahullah

ﻟَﻢْ ﺃَﺭَ ﺃَﺣَﺪﺍً ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟْﺄَﻫْﻮَﺍﺀِ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺑِﺎﻟﺰُّﻭﺭِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮَّﺍﻓِﻀَﺔِ
Aku belum pernah melihat suatu kaum yang
paling berani bersaksi dengan kedustaan melebihi
Rafidhah.
Diriwayatkan oleh Abu Nuaim dalam Hilyatul
Auliya.

Pernyataan Imam Ahmad rahimahullah

Siapakah Rafidhah itu?
Al-Imam Ahmad menjawab:
ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺸْﺘُﻢُ ﻭَﻳَﺴُﺐُّ ﺃَﺑَﺎ ﺑَﻜْﺮٍ ﻭَﻋُﻤَﺮَ ﺭَﺣِﻤَﻬُﻤَﺎ ﺍﻟﻠﻪ
Orang yang mencela Abu Bakar dan Umar
rahimahumallah. (as-Sunnah karya al-khallal:
787)
ﻣَﻦْ ﺷَﺘَﻢَ ﺃَﺧَﺎﻑُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻜُﻔْﺮَ ﻣِﺜْﻞُ ﺍﻟﺮَّﻭَﺍﻓِﺾِ ، ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﻣَﻦْ ﺷَﺘَﻢَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏَ
ﺍﻟﻨَّﺒِﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟَﺎ ﻧَﺄْﻣَﻦُ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﻗَﺪْ ﻣَﺮَﻕَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ
Barang siapa yang mencela (sahabat Nabi
shallallahu alaihi wa sallam) maka aku aku
mengkhawatirkan kekafiran padanya seperti
kalangan Rafidhah. Kemudian berkata lagi:
Barang siapa yang mencela sahabat Nabi
shallallahu alaihi wa sallam maka kita
khawatirkan ia telah keluar dari agama. (as-
Sunnah karya al-Khallal: 790)
Pernah disampaikan kepada al-Imam Ahmad
tentang orang yang mencela Utsman bin Affan
radhiyallahu anhu , maka beliau menjawab:
ﻫﺬﻩ ﺯَﻧْﺪَﻗَﺔ
Ini adalah zindiq. (as-Sunnah karya al-Khallal:
791)
Kemudian al-Khallal mendengar langsung dari
Abdullah bin Ahmad bin Hambal:
Aku bertanya kepada ayahku tentang orang yang
mencela salah seorang sahabat Nabi shallallahu
alaihi wa sallam. Kemudian beliau (al-Imam
Ahmad) menjawab:
ﻣَﺎ ﺃَﺭَﺍﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ
Aku memandangnya tidak di atas Islam. (as-
Sunnah karya al-Khallal: 792)
Al-Imam Ahmad mengatakan:
ﻣَﻦْ ﺗﻨﻘﺺ ﺃَﺣَﺪًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓَﻠَﺎ ﻳَﻨْﻄَﻮِﻱ
ﺇِﻟَّﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻠِﻴَّﺔ ، ﻭَﻟَﻪُ ﺧَﺒِﻴﺌَﺔُ ﺳُﻮﺀٍ ، ﺇِﺫَﺍ ﻗَﺼَﺪَ ﺇِﻟَﻰ ﺧَﻴْﺮِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ، ﻭَﻫُﻢْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏُ
ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Barang siapa yang merendahkan salah seorang
sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
maka tidaklah ia akan terguling kecuali di atas
musibah (kesulitan dan kesempitan). Dan ada
padanya sesuatu keburukan yang tersembunyi,
yaitu ketika yang ia tuju (dengan celaanya itu-
pen) adalah orang-orang terbaik, yaitu mereka
adalah para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam. (as-Sunnah karya al-Khallal: 763)



PARA ULAMA AHLUSSUNNAH
termasuk ke 4 imam mazhab Islam yang diakui ummat Islam
di dunia .

INILAH Sikap Ulama Islam terhadap Agama
Syiah :

1.) Imam Alqamah bin Qais An-Nakhaiy
rahimahulllh (W. 62 H)
Beliau berkata,
ﻟﻘﺪ ﻏﻠﺖ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺸﻴﻌﺔ ﻓﻲ ﻋﻠﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻛﻤﺎ ﻏﻠﺖ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﻓﻲ
ﻋﻴﺴﻰ ﺑﻦ ﻣﺮﻳﻢ
Sungguh kaum Syiah ini telah berlaku ekstrem
terhadap Ali radhiyallhu anh sebagaimana
kaum Nashara berlaku ekstrem terhadap Isa bin
Maryam.
. [Diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad
dalam As-Sunnah 2/548]

2.) Imam Amr bin Syarhl Asy-Syaby Al-Kfy
rahimahulllh (W. 105 H)
Beliau bertutur,
ﻣﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﻗﻮﻣﺎً ﺃﺣﻤﻖ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻌﺔ
Saya tidak pernah melihat suatu kaum yang
lebih dungu daripada kaum Syiah.
. [Diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad
dalam As-Sunnah 2/549, Al-Khalll dalam As-
Sunnah 1/497, dan Al-Llak`iy dalam Syarh
Ushl Itiqd Ahlis Sunnah Wa Al-Jamh
7/1461]
Beliau juga bertutur,
ﻧﻈﺮﺕ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻭﻛﻠﻤﺖ ﺃﻫﻠﻬﺎ ﻓﻠﻢ ﺃﺭ ﻗﻮﻣﺎً ﺃﻗﻞ ﻋﻘﻮﻻً ﻣﻦ
ﺍﻟﺨﺸﺒﻴﺔ
Saya melihat kepada pemikiran-pemikiran sesat
ini, dan Saya telah berbicara dengan
penganutnya. Saya tidak melihat bahwa ada
suatu kaum yang akalnya lebih pendek daripada
kaum (Syiah) Al-Khasyabiyah.
. [Diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad
dalam As-Sunnah 2/548]

3.) Imam Thalhah bin Musharrif rahimahulllh
(W. 112 H)
Beliau berkata,
ﺍﻟﺮﺍﻓﻀﺔ ﻻ ﺗﻨﻜﺢ ﻧﺴﺎﺅﻫﻢ، ﻭﻻ ﺗﺆﻛﻞ ﺫﺑﺎﺋﺤﻬﻢ، ﻷﻧﻬﻢ ﺃﻫﻞ ﺭﺩﺓ
(Kaum Syiah) Rafidhah tidak boleh menikahi
kaum perempuan mereka dan tidak boleh
memakan daging-daging sembelihannya karena
mereka adalah kaum murtad.
. [Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al-
Ibnah Ash-Shughr` hal. 161]

4.) Imam Abu Hanfah Muhammad bin An-
Numn rahimahulllh (W. 150 H)
Beliau berucap,
ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﺃﻥ ﺗﻔﻀﻞ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﻭﻋﻠﻴﺎً ﻭﻋﺜﻤﺎﻥ ﻭﻻ ﺗﻨﺘﻘﺺ ﺃﺣﺪﺍً ﻣﻦ
ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Al-Jamah adalah (berarti) engkau
mengutamakan Abu Bakar, Umar, Ali, dan
Ustman, serta janganlah engkau mencela
seorang pun shahabat Rasulullah shallallhu
alaihi wa sallam.
. [Al-Intiq` F Fadh`il Ats-Tsaltsah Al-
A`immah Al-Fuqah` hal. 163]

5.) Imam Misar bin Kidm rahimahulllh (W.
155 H)
Imam Al-Llak`iy meriwayatkan bahwa Misar
bin Kidm dijumpai seorang lelaki dari kaum
Rafidhah, kemudian orang tersebut
membicarakan sesuatu dengannya, tetapi
kemudian Misar berkata,
ﺗﻨﺢ ﻋﻨﻲ ﻓﺈﻧﻚ ﺷﻴﻄﺎﻥ
Menyingkirlah dariku. Sesungguhnya engkau
adalah syaithan.
. [Syarh Ushl Itiqd Ahlis Sunnah Wal
Jamah 8/1457]

6.) Imam Sufyn bin Abdillah Ats-Tsaury
rahimahulllh (W. 161 H)
Muhammad bin Yusuf Al-Firyby menyebut
bahwa beliau mendengar Sufyn ditanya oleh
seorang lelaki tentang pencela Abu Bakr dan
Umar, Sufyn pun menjawab,
ﻛﺎﻓﺮ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ
(Pencela itu) adalah kafir kepada Allah Yang
Maha Agung.
Orang tersebut bertanya, (Bolehkah) Kami
menshalatinya?
(Sufyn) menjawab,
ﻻ، ﻭﻻ ﻛﺮﺍﻣﺔ
Tidak. Tiada kemuliaan baginya.
Kemudian beliau ditanya, L Ilha Illallh.
Bagaimana kami berbuat terhadap jenazahnya ?
Beliau menjawab,
ﻻ ﺗﻤﺴﻮﻩ ﺑﺄﻳﺪﻳﻜﻢ، ﺍﺭﻓﻌﻮﻩ ﺑﺎﻟﺨﺸﺐ ﺣﺘﻰ ﺗﻮﺍﺭﻭﻩ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻩ
Janganlah kalian menyentuhnya dengan
tangan-tangan kalian. Angkatlah (jenazah itu)
dengan kayu hingga kalian menutup kuburnya.
. [Disebutkan oleh Adz-Dzahaby dalam Siyar
Alm An-Nubal` 7/253]

7.) Imam Malik bin Anas rahimahulllh (W. 179
H)
Beliau bertutur,
ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺸﺘﻢ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ، ﻟﻴﺲ ﻟﻬﻢ ﺳﻬﻢ،
ﺃﻭﻗﺎﻝ ﻧﺼﻴﺐ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ
Orang yang mencela shahabat Nabi shallallhu
alaihi wa sallam tidaklah memiliki saham atau
bagian apapun dalam keislaman.
. [Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah hal. 162
dan Al-Khatsl dalam As-Sunnah 1/493]
Asyhab bin Abdul Aziz menyebutkan bahwa
Imam Malik ditanya tentang Syiah Rafidhah
maka Imam Malik menjawab,
ﻻ ﺗﻜﻠﻤﻬﻢ ﻭﻻ ﺗﺮﻭ ﻋﻨﻬﻢ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻳﻜﺬﺑﻮﻥ
Janganlah kalian meriwayatkan hadits dari
mereka. Sesungguhnya mereka itu sering
berdusta.
. [Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al-
Ibnah Al-Kubr` sebagaimana dalam Minhj
As-Sunnah karya Ibnu Taimiyah 1/61]

8.) Imam Abu Yusuf Yaqub bin Ibrahim
rahimahulllh (W.182 H)
Beliau berkata,
ﻻ ﺃﺻﻠﻲ ﺧﻠﻒ ﺟﻬﻤﻲ، ﻭﻻ ﺭﺍﻓﻀﻲ، ﻭﻻ ﻗﺪﺭﻱ
Saya tidak mengerjakan shalat di belakang
seorang Jahmy (penganut Jahmiyah), Rfidhy
(penganut paham Syiah Rafidhah), dan Qadary
(penganut paham Qadariyah).
. [Diriwayatkan oleh Al-Llak`iy dalam Syarh
Ushl Itiqd Ahlis Sunnah Wa Al-Jamah
4/733]

9.) Imam Abdurrahman bin Mahdi rahimahulllh
(W. 198 H)
Beliau berucap,
ﻫﻤﺎ ﻣﻠﺘﺎﻥ : ﺍﻟﺠﻬﻤﻴﺔ، ﻭﺍﻟﺮﺍﻓﻀﺔ
Ada dua agama (yang bukan Islam, -pent.),
yaitu Jahmiyah dan Rafidhah.
. [Diriwayatkan oleh Al-Bukhry dalam Khalq
Afl Al-Ibd hal.125]

10.) Imam Muhammad bin Idris Asy-Syfiiy
rahimahulllh (W. 204 H)
Beliau berkata,
ﻟﻢ ﺃﺭ ﺃﺣﺪﺍً ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻷﻫﻮﺍﺀ، ﺃﻛﺬﺏ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻋﻮﻯ، ﻭﻻ ﺃﺷﻬﺪ ﺑﺎﻟﺰﻭﺭ ﻣﻦ
ﺍﻟﺮﺍﻓﻀﺔ
Saya tidak pernah melihat seorang pun
penganut hawa nafsu yang lebih dusta dalam
pengakuan dan lebih banyak bersaksi palsu
melebihi Kaum Rafidhah.
. [Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al-
Ibnah Al-Kubr` 2/545 dan Al-Llak`iy dalam
Syarh Ushl Itiqd Ahlis Sunnah Wa Al-Jamah
8/1457]

11.) Imam Yazd bin Harun rahimahulllh (W.
206 H)
Beliau berkata,
ﻳﻜﺘﺐ ﻋﻦ ﻛﻞ ﺻﺎﺣﺐ ﺑﺪﻋﺔ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺩﺍﻋﻴﺔ ﺇﻻ ﺍﻟﺮﺍﻓﻀﺔ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻳﻜﺬﺑﻮﻥ
Boleh mencatat (hadits) dari setiap penganut
bidah yang menyeru kepada bidahnya, kecuali
(Syiah) Rafidhah karena mereka sering
berdusta.
. [Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al-
Ibnah Al-Kubr` sebagaimana dalam Minhj
As-Sunnah 1/60 karya Ibnu Taimiyah]

12.) Imam Muhammad bin Yusuf Al-Firyaby
rahimahulllh (W. 212 H)
Beliau berkata,
ﻣﺎ ﺃﺭﻯ ﺍﻟﺮﺍﻓﻀﺔ ﻭﺍﻟﺠﻬﻤﻴﺔ ﺇﻻ ﺯﻧﺎﺩﻗﺔ
Saya tidak memandang kaum Rafidhah dan
kaum Jahmiyah, kecuali sebagai orang-orang
zindiq.
. [Diriwayatkan oleh Al-Llak`iy dalam Syarh
Ushl Itiqd Ahlis Sunnah Wa Al-Jamah
8/1457]

13.) Imam Al-Humaidy, Abdullah bin Az-Zubair
rahimahulllh (W. 219 H)
Setelah menyebutkan kewajiban mendoakan
rahmat bagi para shahabat, beliau berkata,
ﻓﻠﻢ ﻧﺆﻣﺮ ﺇﻻ ﺑﺎﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﻟﻬﻢ، ﻓﻤﻦ ﻳﺴﺒﻬﻢ، ﺃﻭ ﻳﻨﺘﻘﺼﻬﻢ ﺃﻭ ﺃﺣﺪﺍً ﻣﻨﻬﻢ،
ﻓﻠﻴﺲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻟﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺊ ﺣﻖ
Kita tidaklah diperintah, kecuali memohonkan
ampunan bagi (para shahabat). Siapa saja yang
mencerca mereka atau merendahkan mereka
atau salah seorang di antara mereka, dia
tidaklah berada di atas sunnah dan tidak ada
hak apapun baginya dalam f`i.
. [Ushl As-Sunnah hal.43]

14.) Imam Al-Qsim bin As-Sallam rahimahulllh
(W. 224 H)
Beliau berkata,
ﻋﺎﺷﺮﺕ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﻭﻛﻠﻤﺖ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻜﻼﻡ، ﻭﻛﺬﺍ، ﻓﻤﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﺃﻭﺳﺦ ﻭﺳﺨﺎً، ﻭﻻ
ﺃﻗﺬﺭ ﻗﺬﺭﺍً، ﻭﻻ ﺃﺿﻌﻒ ﺣﺠﺔ، ﻭﻻ ﺃﺣﻤﻖ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺍﻓﻀﺔ
Saya telah hidup dengan seluruh manusia. Saya
telah berbicara dengan ahli kalam dan
demikian. Saya tidak melihat ada yang lebih
kotor, lebih menjijikkan, argumennya lebih lemah,
dan lebih dungu daripada kaum Rafidhah .
. [Diriwayatkan oleh Al-Khalll dalam As-
Sunnah 1/499]

15.) Imam Ahmad bin Yunus rahimahulllh (W.
227 H)
Beliau berkata,
ﺇﻧﺎ ﻻ ﻧﺄﻛﻞ ﺫﺑﻴﺤﺔ ﺭﺟﻞ ﺭﺍﻓﻀﻲ، ﻓﺈﻧﻪ ﻋﻨﺪﻱ ﻣﺮﺗﺪ
Sesungguhnya kami tidaklah memakan
sembelihan seorang Syiah Rafidhah karena dia,
menurut Saya, adalah murtad.
. [Diriwayatkan oleh Al-Llak`iy dalam Syarh
Ushl Itiqd Ahlis Sunnah Wa Al-Jamah
8/459]

16.) Imam Ahmad bin Hanbal rahimahulllh (W.
241 H)
Banyak riwayat dari beliau tentang celaan
terhadap kaum Rafidhah. Di antaranya adalah :
Beliau ditanya tentang seorang lelaki yang
mencela seorang shahabat Nabi shallallhu
alaihi wa sallam maka beliau menjawab,
ﻣﺎ ﺃﺭﺍﻩ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﺳﻼﻡ
Saya tidak memandang bahwa dia di atas
(agama) Islam. [Diriwayatkan oleh Al-Khalll
dalam As-Sunnah 1/493]
Beliau juga ditanya tentang pencela Abu Bakr,
Umar, dan Aisyah maka beliau menjawab, Saya
tidak memandang bahwa dia di atas (agama)
Islam.
. [Diriwayatkan oleh Al-Khalll dalam As-
Sunnah 1/493]
Beliau ditanya pula tentang orang yang
bertetangga dengan (Syiah) Rafidhah yang
memberi salam kepada orang itu. Beliau
menjawab.
ﻻ، ﻭﺇﺫﺍ ﺳﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻻ ﻳﺮﺩ ﻋﻠﻴﻪ
Tidak (dijawab). Bila (orang Syiah) itu memberi
salam kepada (orang) itu, janganlah dia
menjawab (salam) tersebut.
. [Diriwayatkan oleh Al-Khalll dalam As-
Sunnah 1/494]

17.) Imam Al-Bukhry, Muhammad bin Ismail
rahimahulllh (W. 256 H)
Beliau berkata,
ﻣﺎ ﺃﺑﺎﻟﻲ ﺻﻠﻴﺖ ﺧﻠﻒ ﺍﻟﺠﻬﻤﻲ ﻭﺍﻟﺮﺍﻓﻀﻲ، ﺃﻡ ﺻﻠﻴﺖ ﺧﻠﻒ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ
ﻭﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ، ﻭﻻ ﻳﺴﻠﻢ ﻋﻠﻴﻬﻢ، ﻭﻻ ﻳﻌﺎﺩﻭﻥ، ﻭﻻ ﻳﻨﺎﻛﺤﻮﻥ، ﻭﻻ ﻳﺸﻬﺪﻭﻥ،
ﻭﻻ ﺗﺆﻛﻞ ﺫﺑﺎﺋﺤﻬﻢ
Saya tidak peduli. Baik Saya melaksanakan
shalat di belakang Jahmy dan Rafidhy maupun
Saya mengerjakan shalat di belakang orang-
orang Yahudi dan Nashara, (ketidakbolehannya
sama saja). (Seseorang) tidak boleh menjenguk
mereka, menikahi mereka, dan bersaksi untuk
mereka.
. [Khalq Afl Al-Ibd hal. 125]

18.) Imam Abu Zurah Ar-Rzy, Ubaidullah bin
Abdil Karim rahimahulllh (W. 264 H)
Beliau berkata, Apabila engkau melihat seorang
lelaki yang merendahkan seorang shahabat
Rasulullah shallallhu alaihi wa sallam,
ketahuilah bahwa dia adalah zindiq. Hal itu
karena, di sisi Kami, Rasulullah shallallhu alaihi
wa sallam adalah benar dan Al-Qur`an adalah
benar. Sesungguhnya, penyampai Al-Qur`an ini
dan hadits-hadits adalah para shahabat
Rasulullah shallallhu alaihi wa sallam. Orang
Syiah yang mencela shahabat) hanya ingin
mempercacat saksi-saksi Kita untuk
menghasilkan Al-Kitab dan Sunnah, Celaan
terhadap (kaum pencela itu) adalah lebih pantas
dan mereka adalah para zindiq.
. [Diriwayatkan oleh Al-Khtib dalam Al-
Kifyah hal. 49]

19.) Imam Abu Htim Ar-Rzy, Muhammad bin
Idris rahimahulllh (W. 277 H)
Ibnu Abi Htim bertanya kepada ayahnya, Abu
Htim, dan kepada Abu Zurah tentang madzhab
dan aqidah Ahlus Sunnah maka Abu Htim dan
Abu Zurah menyebut pendapat yang disepakati
oleh para ulama itu di berbagai negeri. Di antara
perkataan mereka berdua adalah bahwa kaum
Jahmiyah adalah kafir, sedang kaum Rafidhah
telah menolak keislaman.
. [Diriwayatkan oleh Al-Llak`iy dalam Syarh
Ushl Itiqd Ahlis Sunnah Wa Al-Jamh 1/178]

20.) Imam Al-Hasan bin Ali bin Khalaf Al-
Barbahary rahimahulllh (W. 329 H)
Beliau berkata,
ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻛﻠﻬﺎ ﺭﺩﻳﺔ، ﺗﺪﻋﻮﺍ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺴﻴﻒ، ﻭﺃﺭﺩﺅﻫﺎ ﻭﺃﻛﻔﺮﻫﺎ
ﺍﻟﺮﺍﻓﻀﺔ، ﻭﺍﻟﻤﻌﺘﺰﻟﺔ، ﻭﺍﻟﺠﻬﻤﻴﺔ، ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻌﻄﻴﻞ
ﻭﺍﻟﺰﻧﺪﻗﺔ
Ketahuilah bahwa seluruh pemikiran sesat
adalah menghancurkan, mengajak kepada
kudeta. Yang paling hancur dan paling kafir di
antara mereka adalah kaum Rafidhah,
Mutazilah, Jahmiyah. Sesungguhnya mereka
menghendaki manusia untuk melakukan tathl
dan kezindiqan.
. [Syarh As-Sunnah hal. 54]

21.) Imam Umar bin Syhin rahimahulllh (W.
385 H)
Beliau berkata, Sesungguhnya, sebaik-baik
manusia setelah Rasulullah shallallhu alaihi wa
sallam adalah Abu Bakr, Umar, Utsman, dan Ali
alaihimus salm, serta sesungguhnya seluruh
shahabat Rasulullah shallallhu alaihi wa sallam
adalah orang-orang pilihan lagi baik.
Sesungguhnya Saya beragama kepada Allah
dengan mencintai mereka semua, dan
sesungguhnya Saya berlepas diri dari siapa saja
yang mencela, melaknat, dan menyesatkan
mereka, menganggap mereka berkhianat, serta
mengafirkan mereka , dan sesungguhnya Saya
berlepas diri dari semua bidah berupa
Qadariyah, Murjiah, Rafidhah, Nawshib, dan
Mutazilah.
. [Al-Lathf Li Syarh Madzhib Ahlis Sunnah
hal. 251-252]

22.) Imam Ibnu Baththah rahimahulllh (W. 387
H)
Beliau bertutur, Adapun (Syiah) Rafidhah,
mereka adalah manusia yang paling banyak
berselisih, berbeda, dan saling mencela. Setiap di
antara mereka memilih madzhab tersendiri untuk
dirinya, melaknat penyelisihnya, dan mengafirkan
orang yang tidak mengikutinya. Seluruh dari
mereka menyatakan bahwa tidak (sah)
melaksanakan shalat, puasa, jihad, Jumat, dua
Id, nikah, talak, tidak pula jual-beli, kecuali
dengan imam, sedang barangsiapa yang tidak
memiliki imam, tiada agamanya baginya, dan
barangsiapa yang tidak mengetahui imamnya,
tiada agama baginya . Andaikata bukan karena
pengutamaan penjagaan ilmu, yang perkaranya
telah Allah tinggikan dan kedudukannya telah
Allah muliakan, dan penyucian ilmu terhadap
percampuran najis-najis penganut kesesatan
serta keburukan pendapat-pendapat dan
madzhab mereka, yang kulit-kulit merinding
menyebutkannya, jiwa merintih
mendengarkannya, dan orang-orang yang berakal
membersihkan ucapan dan pendengaran mereka
dari ucapan-ucapan bidah tersebut, tentulah
Saya akan menyebutkan (kesesatan Rafidhah)
yang akan menjadi pelajaran bagi orang-orang
yang ingin mengambil pelajaran.
. [Al-Ibnah Al-Kubr` hal. 556]

23.) Imam Al-Qahthny rahimahulllh (W. 387
H)
Beliau menuturkan kesesatan Rafidhah dalam
Nniyah-nya,
ﺇﻥ ﺍﻟﺮﻭﺍﻓﺾَ ﺷﺮُّﻣﻦ ﻭﻃﻲﺀَ ﺍﻟﺤَﺼَﻰ ﻣﻦ ﻛﻞِّ ﺇﻧﺲٍ ﻧﺎﻃﻖٍ ﺃﻭ ﺟﺎﻥِ
ﻣﺪﺣﻮﺍ ﺍﻟﻨّﺒﻲَ ﻭﺧﻮﻧﻮﺍ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﺭﻣﻮُﻫﻢُ ﺑﺎﻟﻈﻠﻢِ ﻭﺍﻟﻌﺪﻭﺍﻥِ
ﺣﺒّﻮﺍ ﻗﺮﺍﺑﺘﻪَ ﻭﺳﺒَّﻮﺍ ﺻﺤﺒﻪ ﺟﺪﻻﻥ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻨﺘﻘﻀﺎﻥِ
Sesungguhnya orang-orang Rafidhah adalah
sejelek-jelek makhluk yang pernah menapak
bebatuan Dari seluruh manusia yang berbicara
dan seluruh jin Mereka memuji Nabi, tetapi
menganggap para shahabatnya berkhianat Dan
mereka menuduh para shahabat dengan
kezhaliman dan permusuhan Mereka (mengaku)
mencintai kerabat Nabi, tetapi mencela para
shahabat beliau Dua perdebatan yang
bertentangan di sisi Allah
. [Nniyah Al-Qahthny hal. 21]

24.) Imam Abul Qsim Ismail bin Muhammad Al-
Ashbahny rahimahulllh (W. 535 H)
Beliau berucap, Orang-orang Khawarij dan
Rafidhah, madzhabnya telah mencapai
pengafiran shahabat dan orang-orang Qadariyah
yang mengafirkan kaum muslimin yang
menyelisihi mereka. Kami tidak berpendapat
bahwa boleh melaksanakan shalat di belakang
mereka, dan kami tidak berpendapat akan
kebolehan hukum para qadhi dan pengadilan
mereka. Juga bahwa, siapa saja di antara
mereka yang membolehkan kudeta dan
menghalalkan darah, tidak diterima persaksian
dari mereka.
. [Al-Hujjah F Bayn Al-Mahajjah 2/551]

25.) Imam Abu Bakr bin Al-Araby rahimahulllh
(W. 543 H)
Beliau bertutur, Tidaklah keridhaan orang-orang
Yahudi dan Nashara kepada pengikut Musa dan
Isa sama seperti keridhaan orang-orang
Rafidhah kepada para shahabat Muhammad
shallallhu alaihi wa sallam. Yakni, (kaum
Rafidhah) menghukumi (para shahahabat
Rasulullah shallallhu alaihi wa sallam) bahwa
para (shahabat) bersepakat di atas kekafiran dan
kebatilan.
. [Al-Awshim Min Al-Qawshim hal. 192]

26.) Imam Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahulllh (W. 728 H)
Beliau menyatakan, dan cukuplah Allah
sebagai Yang Maha Mengetahui bahwa, dalam
seluruh kelompok yang bernisbah kepada Islam,
tiada yang (membawa) bidah dan kesesatan
yang lebih jelek daripada (kaum Rafidhah)
tersebut, serta tiada yang lebih jahil, lebih
pendusta, lebih zhalim, dan lebih dekat kepada
kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan, juga tiada
yang lebih jauh dari hakikat keimanan daripada
(kaum Rafidhah) itu.
. [Minhj As-Sunnah 1/160]
Beliau berkata pula, (Kaum Rafidhah) membantu
orang-orang Yahudi, orang-orang Nashara, dan
kaum musyrikin terhadap ahlul bait Nabi
shallallhu alaihi wa sallam dan umat beliau
yang beriman sebagaimana mereka telah
membantu kaum musyrikin dari kalangan At-
Turk dan Tartar akan perbuatan mereka di
Baghdad dan selainnya terhadap ahlul bait Nabi
shallallhu alaihi wa sallam dan Madin Ar-
Rislah, keturunan Al-Abbs dan ahlul bait yang
lain, berupa pembunuhan, penawanan, dan
perusakan negeri-negeri. Kejelekan dan bahaya
(orang-orang Rafidhah) terhadap umat Islam
takkan mampu dihitung oleh orang yang fasih
berbicara.
. [Majmu Al-Fatw 25/309]
Sumber :
Disadur dan diringkas dari Al-Intishr Li Ash-
Shahbi Wa Al-l Min Iftir`t As-Samwy Adh-
Dhl hal. 90-110



Penyataan Ulama Kredibelitas Tentang
Kesesatan Syiah :

Sebagai bahan bandingan, apakah
memang benar Syiah itu Islam ?. ada
banyak pernyataan Imam imam besar
Islam yang menyatakan Syiah itu sesat,
bahkan kafir, dan juga pernyataan mereka
menolak ucapan ulama ulama [kaliber
Indonesia] yang disebutkan diatas :

1. AL-IMAM AMIR ASY-SYABI
berkata, Aku tidak pernah
melihat kaum yang lebih dungu
dari Syiah. (as-Sunnah,
2/549, karya Abdullah bin al-
Imam Ahmad)

2. AL-IMAM SUFYAN ATS-TSAURI
ketika ditanya tentang
seseorang yang mencela Abu
Bakr dan Umar c, beliau
berkata, Ia telah kafir kepada
Allah l. Kemudian ditanya,
Apakah kita menshalatinya
(bila meninggal dunia)? Beliau
berkata, Tidak, tiada
kehormatan (baginya). (Siyar
Alamin Nubala, 7/253)

3. AL-IMAM MALIK dan AL-IMAM
ASY-SYAFI`I rahimahumallah,
telah disebut di atas.

4. AL-IMAM AHMAD BIN HANBAL
berkata, Aku tidak melihat dia
(orang yang mencela Abu Bakr,
Umar, dan Aisyah g) itu
sebagai orang Islam. (as-
Sunnah, 1/493, karya al-Khallal)

5. AL-IMAM AL-BUKHARI berkata,
Bagiku sama saja apakah aku
shalat di belakang Jahmi
(penganut Jahmiyah, red.) dan
Rafidhi (penganut Syiah
Rafidhah, red.), atau di
belakang Yahudi dan Nashara
(yakni sama-sama tidak boleh,
red.). Mereka tidak boleh diberi
salam, tidak dikunjungi ketika
sakit, tidak dinikahkan, tidak
dijadikan saksi, dan tidak
dimakan sembelihan
mereka. (Khalqu Afalil Ibad,
hlm. 125)

6. AL-IMAM ABU ZURAH AR-RAZI
berkata, Jika engkau melihat
orang yang mencela salah satu
dari sahabat Rasulullah n,
maka ketahuilah bahwa ia
seorang zindiq. Yang demikian
itu karena Rasul bagi kita
adalah haq dan Al-Quran haq,
dan sesungguhnya yang
menyampaikan Al-Quran dan
As-Sunnah adalah para sahabat
Rasulullah n. Sungguh mereka
mencela para saksi kita (para
sahabat) dengan tujuan untuk
meniadakan Al-Quran dan As-
Sunnah. Mereka (Rafidhah)
lebih pantas untuk dicela dan
mereka adalah zanadiqah
(orang-orang zindiq). (al-
Kifayah, hlm. 49, karya al-
Khathib al-Baghdadi t)

7. IMAM MALIK AL KHALAL
meriwayatkan dari Abu Bakar Al
Marwazi, katanya : Saya
mendengar Abu Abdulloh
berkata, bahwa Imam Malik
berkata : Orang yang mencela
sahabat-sahabat Nabi, maka ia
tidak termasuk dalam golongan
Islam ( Al Khalal / As Sunnah,
2-557 )

8. IBNU KATSIR
berkata, dalam
kaitannya dengan firman Allah
surat Al Fath ayat 29, yang
artinya :
Muhammad itu adalah Rasul
(utusan Allah). Orang-orang
yang bersama dengan dia
(Mukminin) sangat keras
terhadap orang-orang kafir,
berkasih sayang sesama
mereka, engkau lihat mereka itu
rukuk, sujud serta
mengharapkan kurnia daripada
Allah dan keridhaanNya. Tanda
mereka itu adalah di muka
mereka, karena bekas sujud.
Itulah contoh (sifat) mereka
dalam Taurat. Dan contoh
mereka dalam Injil, ialah seperti
tanaman yang mengeluarkan
anaknya (yang kecil lemah), lalu
bertambah kuat dan bertambah
besar, lalu tegak lurus dengan
batangnya, sehingga ia
menakjubkan orang-orang yang
menanamnya. (Begitu pula
orang-orang Islam, pada mula-
mulanya sedikit serta lemah,
kemudian bertambah banyak
dan kuat), supaya Allah
memarahkan orang-orang kafir
sebab mereka. Allah telah
menjanjikan ampunan dan
pahala yang besar untuk orang-
orang yang beriman dan
beramal salih diantara
mereka.Beliau berkata : Dari
ayat ini, dalam satu riwayat
dari Imam Malik, beliau
mengambil kesimpulan bahwa
golongan Rofidhoh (Syiah),
yaitu orang-orang yang
membenci para sahabat Nabi
SAW, adalah Kafir.
Beliau berkata : Karena mereka
ini membenci para sahabat,
maka dia adalah Kafir
berdasarkan ayat ini. Pendapat
tersebut disepakati oleh
sejumlah Ulama. (Tafsir Ibin
Katsir, 4-219 )

9. IMAM AL QURTHUBI berkata :
Sesungguhnya ucapan Imam
Malik itu benar dan
penafsirannya juga benar,
siapapun yang menghina
seorang sahabat atau mencela
periwayatannya, maka ia telah
menentang Allah, Tuhan seru
sekalian alam dan
membatalkan syariat kaum
Muslimin. (Tafsir Al
Qurthubi, 16-297)

10. IMAM AHMAD AL KHALAL
meriwayatkan dari Abu Bakar Al
Marwazi, ia berkata : Saya
bertanya kepada Abu Abdullah
tentang orang yang mencela
Abu Bakar, Umar dan Aisyah?
Jawabnya, saya berpendapat
bahwa dia bukan orang Islam.
( Al Khalal / As Sunnah, 2-557).

11. Beliau Al Khalal juga berkata :
Abdul Malik bin Abdul Hamid
menceritakan kepadaku,
katanya: Saya mendengar Abu
Abdullah berkata : Barangsiapa
mencela sahabat Nabi, maka
kami khawatir dia keluar dari
Islam, tanpa disadari.

12. (Al Khalal / As Sunnah, 2-558).
Beliau Al Khalal juga berkata :
Abdullah bin Ahmad bin Hambal
bercerita pada kami, katanya :
Saya bertanya kepada ayahku
perihal seorang yang mencela
salah seorang dari sahabat Nabi
SAW. Maka beliau menjawab :
Saya berpendapat ia bukan
orang Islam. (Al Khalal / As
Sunnah, 2-558)

13. Dalam kitab AS SUNNAH karya
IMAM AHMAD halaman 82,
disebutkan mengenai pendapat
beliau tentang golongan
Rofidhoh (Syiah) :Mereka itu
adalah golongan yang
menjauhkan diri dari sahabat
Muhammad SAW dan
mencelanya, menghinanya serta
mengkafirkannya, kecuali hanya
empat orang saja yang tidak
mereka kafirkan, yaitu Ali,
Ammar, Migdad dan Salman.
Golongan Rofidhoh (Syiah) ini
sama sekali bukan Islam.

14. AL-FARIYABI AL KHALAL
meriwayatkan, katanya : Telah
menceritakan kepadaku Harb bin
Ismail Al Karmani, katanya :
Musa bin Harun bin Zayyad
menceritakan kepada kami :
Saya mendengar Al Faryaabi
dan seseorang bertanya
kepadanya tentang orang yang
mencela Abu Bakar. Jawabnya :
Dia kafir. Lalu ia berkata :
Apakah orang semacam itu
boleh disholatkan
jenazahnya ?. Jawabnya :
Tidak. Dan aku bertanya pula
kepadanya : Mengenai apa
yang dilakukan terhadapnya,
padahal orang itu juga telah
mengucapkan Laa Ilaaha
Illalloh?. Jawabnya :
Janganlah kamu sentuh
jenazahnya dengan tangan
kamu, tetapi kamu angkat
dengan kayu sampai kamu
turunkan ke liang lahatnya. (Al
Khalal / As Sunnah, 6-566)



Diantara para Imam dan para Ulama yang telah
mengeluarkan fatwa-fatwa tersebut adalah :

IMAM MALIK
ﺍﺍﻻﻣﺎﻡ ﻣﺎﻟﻚ
ﺭﻭﻯ ﺍﻟﺨﻼﻝ ﻋﻦ ﺍﺑﻰ ﺑﻜﺮ ﺍﻟﻤﺮﻭﺯﻯ ﻗﺎﻝ : ﺳﻤﻌﺖ ﺃﺑﺎ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻘﻮﻝ :
ﻗﺎﻝ ﻣﺎﻟﻚ : ﺍﻟﺬﻯ ﻳﺸﺘﻢ ﺍﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻟﻴﺲ ﻟﻬﻢ ﺍﺳﻢ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﻧﺼﻴﺐ ﻓﻰ ﺍﻻﺳﻼﻡ .
( ﺍﻟﺨﻼﻝ / ﺍﻟﺴﻦ : ۲،٥٥٧ )
Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al
Marwazi, katanya : Saya mendengar Abu Abdulloh
berkata, bahwa Imam Malik berkata : Orang yang
mencela sahabat-sahabat Nabi, maka ia tidak
termasuk dalam golongan Islam ( Al Khalal / As
Sunnah, 2-557 )

IMAM AHMAD
ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺍﺣﻤﺪ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﺒﻞ
ﺭﻭﻯ ﺍﻟﺨﻼﻝ ﻋﻦ ﺍﺑﻰ ﺑﻜﺮ ﺍﻟﻤﺮﻭﺯﻯ ﻗﺎﻝ : ﺳﺄﻟﺖ ﺍﺑﺎ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻤﻦ ﻳﺸﺘﻢ
ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﻭﻋﺎﺋﺸﺔ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻣﺎﺃﺭﺍﻩ ﻋﻠﻰ ﺍﻻﺳﻼﻡ
( ﺍﻟﺨﻼﻝ / ﺍﻟﺴﻨﺔ : ۲، ٥٥٧ )
Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al
Marwazi, ia berkata : Saya bertanya kepada Abu
Abdullah tentang orang yang mencela Abu Bakar,
Umar dan Aisyah? Jawabnya, saya berpendapat
bahwa dia bukan orang Islam. ( Al Khalal / As
Sunnah, 2-557).

AL BUKHORI
ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ
ﻗﺎﻝ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﻣﺎﺃﺑﺎﻟﻰ ﺻﻠﻴﺖ ﺧﻠﻒ ﺍﻟﺠﻬﻤﻰ ﻭﺍﻟﺮﺍﻓﻀﻰ
ﺃﻡ ﺻﻠﻴﺖ ﺧﻠﻒ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﻭﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ
ﻭﻻ ﻳﺴﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻻ ﻳﻌﺎﺩﻭﻥ ﻭﻻ ﻳﻨﺎﻛﺤﻮﻥ ﻭﻻ ﻳﺸﻬﺪﻭﻥ ﻭﻻ ﺗﺆﻛﻞ ﺫﺑﺎﺋﺤﻬﻢ
( ﺧﻠﻖ ﺃﻓﻌﺎﻝ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ :١٢٥ )
Iman Bukhori berkata : Bagi saya sama saja,
apakah aku sholat dibelakang Imam yang
beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku
sholat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani.
Dan seorang Muslim tidak boleh memberi salam
pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi
mereka ketika sakit juga tidak boleh kawin
dengan mereka dan tidak menjadikan mereka
sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan
yang disembelih oleh mereka. (Imam Bukhori /
Kholgul Afail, halaman 125).

AL FARYABI
ﺍﻟﻔﺮﻳﺎﺑﻰ
ﺭﻭﻯ ﺍﻟﺨﻼﻝ ﻗﺎﻝ : ﺃﺧﺒﺮﻧﻰ ﺣﺮﺏ ﺑﻦ ﺍﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺍﻟﻜﺮﻣﺎﻧﻰ
ﻗﺎﻝ : ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﺑﻦ ﻫﺎﺭﻭﻥ ﺑﻦ ﺯﻳﺎﺩ ﻗﺎﻝ : ﺳﻤﻌﺖ ﺍﻟﻔﺮﻳﺎﺑﻰ ﻭﺭﺟﻞ
ﻳﺴﺄﻟﻪ ﻋﻤﻦ ﺷﺘﻢ ﺃﺑﺎﺑﻜﺮ
ﻗﺎﻝ : ﻛﺎﻓﺮ، ﻗﺎﻝ : ﻓﻴﺼﻠﻰ ﻋﻠﻴﻪ، ﻗﺎﻝ : ﻻ . ﻭﺳﺄﻟﺘﻪ ﻛﻴﻒ ﻳﺼﻨﻊ ﺑﻪ ﻭﻫﻮ
ﻳﻘﻮﻝ ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ ،
ﻗﺎﻝ : ﻻ ﺗﻤﺴﻮﻩ ﺑﺄﻳﺪﻳﻜﻢ، ﺍﺭﻓﻌﻮﻩ ﺑﺎﻟﺨﺸﺐ ﺣﺘﻰ ﺗﻮﺍﺭﻭﻩ ﻓﻰ ﺣﻔﺮﺗﻪ .
( ﺍﻟﺨﻼﻝ/ ﺍﻟﺴﻨﺔ : ۲،٥٦٦ )
Al Khalal meriwayatkan, katanya : Telah
menceritakan kepadaku Harb bin Ismail Al
Karmani, katanya : Musa bin Harun bin Zayyad
menceritakan kepada kami : Saya mendengar Al
Faryaabi dan seseorang bertanya kepadanya
tentang orang yang mencela Abu Bakar.
Jawabnya : Dia kafir. Lalu ia berkata : Apakah
orang semacam itu boleh disholatkan
jenazahnya ?. Jawabnya : Tidak. Dan aku
bertanya pula kepadanya : Mengenai apa yang
dilakukan terhadapnya, padahal orang itu juga
telah mengucapkan Laa Ilaaha Illalloh?.
Jawabnya : Janganlah kamu sentuh jenazahnya
dengan tangan kamu, tetapi kamu angkat dengan
kayu sampai kamu turunkan ke lia 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Semoga Aswaja tetap abadi di Indonesia.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam