URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
TULIS RUQYAH DAN MINUMKAN BAGI SI SAKIT 
Penulis: Pejuang Islam [ 15/9/2016 ]
 
TULIS RUQYAH DAN MINUMKAN BAGI SI SAKIT

Luthfi Bashori

Dalam kitab Abwabul Faraj karangan Sayyidinal walid Abuya Sy. Muhammad bin Alwi Almaliki, terdapat satu bab yang menerangkan tentang hukum bolehnya beruqyah dengan berbagai metode yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Konon beruqyah untuk orang sakit atau dalam bahasa kunonya adalah berjimat dan suwuk itu sudah banyak dilakukan oleh warga Sunnni Syafi`i pengikut para Walisongo (baca: warga NU) yang menjadi warga mainstream di negeri Ini, sekalipun ada juga pihak-pihak yang menolaknya, atau bahkan menuduh sebagai perbuatan bid`ah dan syirik. Namun dewasa ini, beruqyah untuk mengobati orang sakit sudah menjadi milik semua golongan, termasuk yang non NU sekalipun.

Di kalangan para ulama salaf juga telah banyak yang mengamalkan berbagai metode ruqyah ini untuk keperluan dunia pertabiban kala itu, sebagai contoh antara lain riwayat:

Ibnul Hajj menyebutkan dalam kitab Almadkhul: Tidak mengapa seseorang mengobati penyakit orang lain, yaitu dengan cara menulis pada kertas putih atau piring putih sejumlah ayat dari Alquran, kemudian diminumkan kepada seorang yang menderita sakit, maka ia akan diberi kesembuhan dengan izin Allah.

Syeikh Abu Muhammad Ibnu Abu Hamzah sering mengobati orang sakit dengan menulis sebuah doa pada sebuah kertas termasuk untuk dirinya sendiri, anak-anaknya dan kawan-kawannya sehingga mereka mendapat kesembuhan dari Allah.

Al-Allamah Ibnul Qayyim menyebutkan dalam kitab Zaadul Ma`adi Fi Hadyi khairil Ibadi, bahwa Syeikh Al-Marwazi berkata : Aku mendengar bahwa  Abu Abdillah, yaitu Imam Ahmad sedang menderita sakit panas, maka ia menulis surat kepadaku sebagai berikut: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha penyayang, dengan  menyebut nama Allah, dengan Allah, dengan Muhammad utusan Allah. Wahai api menjadi dinginlah kamu, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadapn Ibrahim, maka kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi. Ya Allah, Engkau Tuhannya malaikiat Jibril, Mikail dan Israfil, maka berilah kesembuhan orang yang tertulis namanya dalam tulisan ini demi daya, kekuatan dan kesewenangan-Mu Tuhan Yang Maha Benar. Amiin.

Al- Maawarzi berkata: Telah dibacakan kepada Abu Abdillah (Imam Ahmad bin Hanbal) dan aku mendengar bahwa Abul Mundzir, Amru bin Majma berkata: Aku diberitahu oleh Yunus bin Hibban, katanya:  Aku pernah bertanya kepada Abu ja`far, Muhammad bin Ali tentang memakai jimat. Maka jawabnya : Pakailah jimat yang tertulis di dalamnya ayat-ayat Al-Quran atau doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad pada kita.

Kemudian kata Yunus: Aku mengamalkannya, kemudian Allah memberiku kesembuhan dari penyakitku. Lantas aku berkata kepadannya : Tuliskan sebagai berikut: Bismillah wabillahi wa muhammad rasulullah! Jawabnya:  Ya.

Dari St. Aisyah ra, beliau mengutip dari shahabat yang lain, bahwa para shahabat selalu menggantungkan jimat setelah mereka mendapat cobaan, dan kata mereka: Aku berharap tidak terjadi sesuatu malapetaka apapun.

Alkhallal berkata: Aku diberitahu oleh Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, bahwa ia pernah melihat Ubai menulis kalimat ta`awudz bagi orang yang terkena penyakit takut dan penyakit panas setelah ia menderita suatu cobaan.

Bahkan Ibnul hajj berkata, bahwa meniupkan bacaan kepada seorang yang sedang sakit, maka perbuatan itu sangat dianjurkan .

Al Qadhi Iyadh berkata, bahwa meniupkan suatu bacaan kepada orang sakit atau pada udara setelah membaca doa Ruqyah, maka perbuatan itu sangat dianjurkan, seperti seseorang yang menulis suatu dari dzikir atau Asmaul Husna, kemudian disiram air dan airnya diminumkan kepada orang yang sakit.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Mad Syahroni  - Kota: Jakarta Timur
Tanggal: 26/11/2013
 
Assalamu'alaikum tadz,,, :)

Saya mau tanya, kalo menulisnya itu pakai tinta apa tadz ??? Karena kalo buat diminum, khawatir berbahaya -kalau pakai tinta biasa-.

Mohon penjelasannya. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Setahu kami, namanya tinta dawat yang biasanya dicampur dengan za'faran.

Tentunya orang-orang yang ahli dalam dunia pengobatan itu, jauh lebih tahu dari pada kami. Sedangkan kami bukan ahli dalam bidang itu, namun hanya menyoroti dari sisi hukum dan fadhilahnya saja.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam