URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 64 users
Total Pengunjung: 6224166 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
WA AN LAISA LIL INSANI ILLA MA SA`A  
Penulis: Pejuang Islam [ 8/10/2016 ]
 
WA AN LAISA LIL INSANI ILLA MA SA`A


Luthfi Bashor


i


Ayat wa-an laisa lil insani illa ma sa`a tersebut di atas berarti: Dan bahwasannya seseorang itu tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (QS. An-Najm : 39). Assyeikh Utsman bin Ali Azzaila`i berkata: Ayat tersebut di atas telah dihapus (masukh) hukumnya oleh ayat wal ladzina amanu wattaba`athum dzurriyyatuhum, dst yang artinya (Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS. Atthur, 21)

Maksudnya, bahwa surat Annajm ayat 39 itu dinamakan ayat mansukhatul hukmi wa baqiyatur rasmi (pengamalan hukumnya sudah tidak diberlakukan untuk umat Islam, namun pembacaan ayatnya tetap dihukumi sebagai Alquran).

 Ada pula dari para ulama yang berpendapat bahwa ayat 39 dari surat Annajm ini hanya berlaku bagi umat Nabi Musa dan Nabi Ibrahim, dan tidak berlaku bagi umat Nabi Muhammad SAW, karena ayat itu konon diturunkan sebagai syariatnya Nabi Musa dan Nabi Ibrahim,bukan syariatnya Nabi Muhammad SAW. Berikut arti rangkaian surat Annajm ayat wa an laisa lil insani illa ma sa`a mulai ayat 36 - 40:

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (yaitu) bahwasannya seseorang (dari umat Musa dan Ibrahim) yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasannya seseorang (dari umat Musa dan Ibrahim) itu tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihat (kepadanya).

 Sedangkan syariat Nabi Muhammad SAW Untuk umatnya itu adalah sesuai dengan surat Atthur, ayat 21 yang artinya: Dan orang-orang yang beriman (akan masuk sorga) dan yang anak cucu mereka mengikuti (keimanan) mereka, Kami ikutkan/kumpulkan anak cucu itu dengan mereka (sekalipun keshalehan anak cucu lebih minim dibanding mereka), dan Kami tidak akan mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka (para nenek moyang yang shaleh, dengan syarat anak cucunya ikut beriman).

Tiap-tiap manusia terikat (mendapatkan balasan) dengan apa yang dikerjakannya. (QS. Atthur, 21)

Maksudnya bahwa amal baik seseorang dari umatnya Nabi Muhammad SAW itu dapat memberi manfaat kepada orang lain, termasuk amalan baik nenek moyang akan memberi manfaat bagi anak cucu yang mengikuti langkah baik nenek moyangnya. Tentunya, jika anak cucu ternyata selalu melestarikan petunjuk dan ajaran kebaikan dari nenek moyangnya, maka nenek moyangnya juga akan mendapatkan kiriman pahala dari kebaikan perilaku anak cucunya.

Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang memberi petunjuk kebaikan, maka ia akan mendapat sebesar pahala orang yang mengamalkan petunjuknya (HR. Muslim).

 Demikian juga amal baik semacam sedekah dan doanya orang yang masih hidup itu dapat memberi manfaat bagi para mayit di amal kubur. Sebagaimana doa anak yang masih hidup sangat bermanfaat bagi orang tuanya yang telah wafat, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW: Waladun shalih yad`u lahu (anak shaleh yang selalu mendoakan orang tuanya) yang sudah wafat.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Abul Bashar  - Kota: Palangka Raya
Tanggal: 6/9/2013
 
Kami akan terus berupaya utk ISTIQAMAH belajar pd Kyai sekalipun hanya melalui website mulia ini.
Semoga kami dijauhkan dr sifat-sifat wahabi yg hobi memotong ayat dan anti belajar secara menyeluruh pd ilmu Islam. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Semoga bermanfaat.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam