FAHAM SYI`AH YANG KE-EMPAT
TENTANG SANJUNGAN PENGIKUT AGAMA SYI`AH
TERHADAP SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB KR.
KH. HASAN ABDUL JALAL
Sanjungan pengikut agama Syi`ah terhadap Sayyidina Ali Bin Abi Tholib Ra. sangatlah berlebihan (Ghuluw), sehingga mereka memposisikan sayyidina Ali sebagai tuhan. Maka simaklah perkataan bohong ulama mereka, yaitu Muhammad Maulah dalam kitab Syi`ah wa Tahrifu al-Quran tentang perkataan Sayidina Ali bin Abi Thalib rahimahullohu :
وَاللهِ لَقَدْ كُنْتُ مَعَ اِبْرَاهِيْمَ فِى النَّارِ وَأَنَا الَّذِي جَعَلْتُهَا بَرْدًا وَسَلَامًا، وَكُنْتُ مَعَ نُوْحٍ فِى السَّفِيْنَةِ وَأَنْجَيْتُهُ مِنَ الْغَرْقِ، وَكُنْتُ مَعَ مُوْسَى فَعَلَّمْتُهُ التَّوْرَاةَ، وَأَنْطَقْتُ عِيْسَى فِى الْمَهْدِ وَعَلَّمْتُهُ اْلإِنْجِيْلَ، وَكُنْتُ مَعَ يُوْسُفَ فِى الْجُبِّ فَأَنْجَيْتُهُ مِنْ كَيْدِ إِخْوَانِهِ، وَكُنْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ عَلَى الْبِسَاطِ وَسَخَّرْتُ لَهُ الرِّيَاحَ اهـ
"Demi Allah!!! Sesungguhnya akulah yang bersama Ibrohim di dalam api, dan akulah yang menjadikan api itu dingin dan selamatlah Ibrohim. Dan aku bersama Nuh dalam bahtera (kapal), dan akulah yang menyelamatkannya dari tenggelam. Dan aku bersama Musa lalu aku ajarkan ia Taurat. Dan akulah yang membuat Isa dapat berbicara diwaktu masih bayi, dan akulah yang mengajarkannya injil. Dan aku bersama Yusuf di dalam sumur lalu aku selamatkan ia dari tipu daya saudara-saudaranya. Dan aku bersama Sulaiman di atas permadani (terbang) dan akulah yang menundukkan angin untuknya"
.
(Dinukil dari Kitab Syi`ah Wa Tahriful Qur`an oleh Syekh Muhammad Malullah hal 17, yang juga nukilan dari kitab Al Anwaarun Nu`maniyah(1/31). Salah satu kitab terpenting agama Syi`ah).
Sungguh sangat tidak masuk akal, sebab Sayyidina Ali Ra. hidup dizaman nabi Muhammad Saw., mana mungkin dapat membantu nabi Nuh As, nabi Sulaiman As, nabi Isa As dan nabi-nabi yang lain, yang hidup ribuan tahun sebelum Sayyidina Ali Ra. lahir. Ini benar-benar faham yang sangat membingungkan juga sesat dan menyesatkan.
Mereka juga meriwayatkan secara dusta atas nama Sayidina Ali rahimahu allohu ta`ala, dalam kitab mereka, Syi`ah wa Takhriful Qur`an hal 17 :
وَأَنَا الَّذِي أُحْيِ وَأُمِيْتُ اهـ
"Dan akulah yang menghidupkan dan mematikan".
Mereka berdusta atas nama Sayyidina Ali dan Ahlul Bait dengan satu kebohongan yang belum pernah diucapkan oleh firqoh-firqoh sesat yang mengatas namakan Islam.
Jika kita ingin menelaah lebih lanjut ajaran ghuluw yang diyakini Aliran Syi`ah ini, sebenarnya bermula dari pendiri Syi`ah itu sendiri, yaitu adalah Abdullah bin Saba. Dia mengajarkan bahwa dalam tubuh Ali bersemayam unsur ketuhanan yang telah bersatu padu dengan tubuh Ali Kw., karena itu beliau dipercaya dapat mengetahui segala sesuatu yang ghaib, karena itulah Ali Kr. selalu menang berperang melawan orang-orang kafir, suara petir adalah suara Ali Kw., dan kilat adalah senyuman Ali Kw.
Intinya Sayidina Ali Kw. diangkat oleh Abdullah bin Saba dan orang Syiah setelahnya ke derajat tuhan, Naudzu billahi min Dzalik. Berarti Abdullah bin Saba inilah yang menaburkan faham Ghuluw dalam ajaran Syi`ah.
Namun karena melihat ganjilnya pelajaran-pelajaran Abdullah bin Saba ini, maka sebagian kaum Syi`ah mengatakan bahwa Abdullah bin Saba itu sebenarnya tidak ada, kabar itu hanya dibuat-buat oleh golongan yang anti Syi`ah menurut Ahmad Amin -, pengingkaran orang-orang Syi`ah sekarang tidak beralasan, karena kitab-kitab sejarah Islam yang lama menetapkan adanya Abdullah bin Saba ini. Kaum Syi`ah mendustakan Abdullah bin Saba karena malu melihat ajaran-ajaranya yang keji ini.
Tetapi pengarang kitab Syarh Nahjul Balaghoh, Ibnu Abi al-Hadid, seorang ulama dan pengarang ulung dari kaum Syi`ah, wafat tahun 656 H. mengakui adanya Abdullah bin Saba adalah seorang pendeta Yahudi yang masuk Islam yang mengobarkan Faham Syi`ah Sabaiyyah (Lihat Syarh Nahjul Balaghoh Juz 8, hal 120).
Dan diantara gembong Syi`ah Sabaiyyah ini terdapat seorang yang bernama Mughirah bin Said yang mengfatwakan bahwa Dzat tuhan bersemayam dalam tubuh Sayidina Ali Kr. beliau dapat menghindupkan kembali Ad dan Tsamud.
Dan pula terdapat seorang gembong Syi`ah bernama Ishaq bin Zaid yang mengfatwakan, bahwa orang-orang Syi`ah yang sudah sampai kederajat yang tingggi, sudah habis taklif baginya, yaitu tidak perlu sembahyang, puasa, dan lain-lain. (Lihat kitab Syarh Nahjul Balaghoh Juz 8, hal 122).
Boleh dipastikan bahwa Abdullah bin Saba` penggerak yang pertama untuk membrontak terhadap kholifah ke 3, Sayidina Utsman bin Affan Ra.
Nasib Abdullah bin Saba pada akhir hayatnya menjadi orang buangan, yang dibuang oleh Sayidina Ali Kr. sesudah beliau menjadi Khalifah.
Pada suatu hari ia datang pada Sayidina Ali Kr. dan mengatakan kepada beliau; Anta, anta (engkau, engkau) ya`ni : engkulah yang tuhan.
Sayidina Ali Kr. marah kepadanya dan ditangkap, lalu dibuang ke Madain (Lihat Al-Milal wa an-Nihal Juz 1, hal 174).
Coba anda fikir!!! Ternyata mereka telah menyamakan Sayyidina Ali Kr. dengan Raja Namrudz dan Fir`aun yang mengaku sebagai Tuhan yang menghidupkan dan mematikan.