Kalimo Sodho (Kalimat Syahadat)
Saifuddin zuhri
Rukun Islam yang pertama dan paling utama adalah kalimat syahadat. Kalimat tersebut berisikan Asyhadu al laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar Rasulullah. seluruh ajaran agama Islam khususnya aqidah dan syari`at, bersumber darinya. Bahkan syarat bagi seseorang yang mengaku beragama Islam atau yang ingin masuk Islam adalah dengan mengucapkan kalimat syahadat. Iman seorang muslim tidak akan kokoh tanpa meyakini dan meresapi makna kalimat syahadat.
Menurut Rasulullah SAW, kalimat syahadat adalah kunci seorang hamba yang ingin masuk surga. Ia juga akan menjadi penyelamat dari sengatan api neraka. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW: Tidaklah seorang hamba bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan RasulNya kecuali Allah mengharamkan baginya neraka. (H.R Bukhari dan Muslim).
Kalimat syahadat adalah merupakan pembeda antara orang Islam dan orang kafir. apabila ada orang kafir yang ingin masuk Islam, maka harus mengucapkan kalimat tersebut. Begitu juga sebaliknya, apabila ada orang Islam yang ragu dan tidak meyakini, bahkan bermain-main dengan kalimat syahadat, maka dia akan menjadi kafir atau murtad.
Orang-orang Islam di Indonesia khususnya di zaman para wali songo, menyimpulkan dan menjabarkan kalimat syahadat menjadi Kalimo sodho. Kalimat tersebut memiliki arti yang sangat luas dan mencerminkan hakikat seorang muslim yang beriman. Adapun perinciannya sebagai berikut:
(Kali) berarti sungai atau air yang mengalir baik sedikit maupun banyak. Kalau kita mempelajari kitab fiqih, kita akan tahu betapa mulianya air tersebut. Seperti air sungai, air laut, air hujan atau air apapun yang mengalir maka dihukumi suci dan mensucikan. Jadi kita dapat bersuci dengan menggunakan macam-macam air tersebut. Karena itu kita harus meniru dan mengikuti sifat air yang mengalir. Yaitu dengan selalu beristiqamah dalam menjalankan ibadah kepada Allah walaupun itu sedikit. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW tatkala beliau ditanya oleh salah seorang sahabatnya : Amal perbuatan apakah yang paling dicintai oleh Allah SWT? Beliau menjawab : Amal yang kekal atau istiqamah walaupun sedikit.
Apabila kita sudah bisa mengikuti dan meniru hakikat air, maka kita akan bisa melakukan (Limo) atau lima perkara yang akan menuntun kita ke sorga. Yaitu shalat lima waktu. Dengan mendirikan shalat lima waktu, maka hamba tersebut telah menegakkan dan mengokohkan agama Islam. Akan tetapi bila ia melalaikan bahkan meninggalkan shalat, maka ia telah menghancurkan agama Islam. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : Shalat adalah tiang agama. Maka barang siapa yang menegakkan shalat, berarti ia telah menegakkan agama. Dan barang siapa yang meninggalkan shalat, maka sungguh ia telah menghancurkan agama.
Apabila kita sudah bisa menjaga shalat, maka kita akan (so) atau iso alias bisa. Artinya kita akan bisa melakukan berbagi macam pekerjaan dengan mudah. Baik duniawi seperti mencari rizki, jodoh atau yang ukhrawi seperti menghilangkan kejenuhan, menenangkan pikiran, dan menghilangkan penyakit hati. Seperti iri, dengki, hasut, dan penyakit-penyakit lainnya.
Semua itu akan lebih mudah dan cepat tercapai apabila kita melakukannya seperti (Sodho) atau lidi. Kalau kita perhatikan, lidi hanyalah sebatang kayu kecil yang lemah dan mudah di patahkan. Akan tetapi, apabila lidi yang lemah tersebut dikumpulkan dan disatukan, maka akan menjadi kokoh dan bisa menghilangkan kotoran-kotoran dengan mudah. Begitu juga shalat lima waktu. Apabila kita melaksanakannya sendirian, maka akan sulit untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di dalam hati. Akan tetapi apabila umat Islam berkumpul dan bersatu untuk melaksanakan sholat berjama`[ah, maka penyakit-penyakit tersebut akan mudah dihilangkan. Selain itu kita juga harus meniru sifat lidi yang lain yaitu lurus. Maksudnya niat kita dalam menjalankan ibadah harus ikhlas karena Allah SWT bukan karena hal yang lain. Sebab hanya dengan ikhlas Allah akan menerima ibadah kita.
Oleh karena itu, kalimat syahadat bukan hanya untuk diucapkan melinkan harus disempurnakan dengan selalu istiqamah dan ikhlas dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Agar kalimat syahadat benar-benar menjadi kunci untuk masuk ke dalam surganya Allah SWT.